"Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu sehingga Kami mengetahui orang-orang yang benar-benar berjihad dan bersabar di antara kamu; dan akan Kami uji perihal kamu."
(QS. Muhammad 47: Ayat 31)Tinggalkan jejak dengan vote and comment 💗
××××××××××🥀🥀🌺🌺🥀🥀×××××××××
Bangun pagi, melaksanakan kewajiban seorang muslim, berangkat kuliah, berangkat bekerja sudah menjadi rutinitas ica sehari-hari.
Terdengar langkah seseorang dari arah dapur"Neng, gak sarapan dulu?"suara bi Inah menghampiri Ica yang sedang menggunakan sepatu.
"Nanti aja bi Ica sarapan di kampus,Ica berangkat dulu ya, assalamualaikum"jawab Ica.
"Wa'alaikumsalam, hati-hati dijalan neng"sahut bi Inah dan melanjutkan acara memasaknya.
"Iya bi"Ica langsung bergegas pergi menuju kampus.
Berjalan menyusuri koridor, dilihat jam di pergelangan tangannya menunjukkan pukul 7.30. Masih ada waktu setengah jam untuk masuk ke kelas. Berangkat menggunakan sepeda motor memang memakan waktu yang lebih sedikit dibandingkan naik angkutan umum.
Memasuki kelas yang masih terlihat sepi hanya ada beberapa orang yang sedang sibuk dengan urusannya. Ica duduk di bangku, mengeluarkan novel yang biasa di bawanya untuk mengisi waktu luang sebelum jam masuk dimulai.
"Aaaaaa Ica"teriak seseorang yang tiba-tiba menghampirinya.
"Apaan sih, ini masih pagi udah teriak-teriak aja, ada baiknya datang ucapin salam bukan teriak-teriak Putri Alviana"jawab Ica sambil memutarkan bola matanya.
"He he maaf, Assalamualaikum"ucap Putri disertai cengiran.
"Wa'alaikumsalam"jawab Ica males, kelakuan sahabatnya memang ajaib.
"Ca, kantin yuk"ucap Putri dengan nada memohon.
"Hmm"jawab Ica dengan ogah-ogahan. Dimasukan novel ke dalam tas yang belum sempat selesai dibacanya.
Mereka berjalan beriringan menuju kantin yang tempatnya tidak terlalu jauh dari kelas Ica. Suasana kantin terlihat lumayan ramai karena terlihat dari banyaknya mahasiswa yang nongkrong, mereka menggunakan waktu sebelum masuk dengan sarapan, main games dan ada pula yang sedang bergosip ria.
Ica dan Putri mengambil tempat duduk yang ada di pojokan karena tempat ini lah yang paling nyaman.
"Ca mau makan apa?, biar gue yang pesenin"tanya Putri
"Samain aja Put"jawab Ica yang sedang sibuk memperhatikan sekelilingnya.
"Ok deh"Putri berlalu menghampiri stand makanan yang berjajar rapi di kantin.
"Mang siomaynya 2 porsi dan es tehnya 2 ya, anterin ke meja pojok sana ya mang"ucap Putri kepada si mamang penjual siomay dan tak lupa memberikan uangnya.
"Ok neng, ditunggu ya"setelahnya Putri kembali ke tempat duduk.
"Ca, gimana keadaan Tante Zainab ?"tanya putri setelah duduk dibangku yang tersedia di hadapan Ica.
"Masih belum ada perubahan"jawab Ica dengan wajah lesu.
Putri dan Ica bersahabat sejak pertama kali mereka masuk sekolah menengah atas karena itu sedikit banyak putri mengetahui bagaimana keadaan bundanya Ica, ia tau bagaimana terpuruknya Ica kala tau wanita yang melahirkannya harus mengalami koma dan sampai detik ini belum sadarkan diri.
Saat itu, mereka pulang sekolah dengan membawa surat hasil kelulusan, hari dimana mereka ingin memberitahukan kepada orangtuanya masing-masing bahwa mereka lulus dengan nilai terbaik. Putri yang terlebih dahulu menemani Ica pulang kerumahnya, terheran karena melihat rumah Ica terlihat sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji-Nya
SpiritualJika kamu menemukan cerita ini semata-mata bukan karena kesengajaan tapi karena Allah menuntun jarimu untuk membaca kisah ini dan mengambil manfaat dari cerita ini Penasaran? Tunggu apa lagi Published : 11 February 2019 End : -