Chapter 6 - Fakta Baru

112 2 0
                                    

Happy reading 🤗

××××××××××🥀🥀🌺🌺🥀🥀×××××××××

Ada sedikit rasa iri melihat orang-orang yang ada di sekitar taman, rata-rata mereka bersama keluarganya. Namun gadis yang terbalut pakaian rumah sakit itu hanya sendiri seolah sepi adalah temannya. Sudah 3 hari ia berada di rumah sakit, sejak saat itu sahabatnya belum menjenguk kembali.

Mengusap sudut mata yang berair, ia menoleh dimana ada anak kecil berusia 3 tahun yang menangis sesenggukan. Ica bangkit dari duduknya berjalan menuju gadis kecil itu.

Ica jongkok mensejajarkan tingginya dengan gadis itu"Hey gadis manis, kenapa menangis?"

Anak gadis itu menatap Ica dengan air mata yang masih mengalir.
"Zi-a jatoh, kaki Zia sakit"jawabnya malu-malu diiringi isakan.

"Zia ikut Tante yuk, nanti kita obatin kaki Zia biar gak sakit lagi"

Gadis yang menyebut dirinya dengan Zia itu mengangguk. Ica mendudukkan Zia di bangku semula ia tempati. Ica pergi untuk mengambil kotak P3K.

"Nah sekarang kakinya udah Tante perban, lain kali Zia harus hati-hati lagi biar gak jatoh"

"Ini buat Zia supaya cepet sembuh"Ica mengeluarkan permen lollipop dari sakunya, mata Zia berbinar  melihat lollipop. Ica ingin tertawa melihat ekspresi Zia saat diobati, sangatlah menggemaskan antara ingin menangis tapi malu.

"Makasih ante"ucapnya malu-malu

"Sama-sama Zia"jawab Ica

Zia dan lollipop itu seperti amplop dan perangko yang tidak bisa dipisahkan, Zia sama sekali tidak menanggapi Ica berbicara.

"Iiihhhh ante itu yoyipop Zia, bayikin"Ketika Zia lengah Ica dengan sengaja  merebut lollipop yang berada ditangannya.

"Abisnya Zia fokus banget, tantenya dicuekin"jawab Ica mengerucutkan bibirnya.

"Bayikin ante yoyipop Zia"ucap Zia yang hampir menangis.

"Tante balikin, tapi jangan cuekin Tante lagi. Janji"Ica menyodorkan jari kelingkingnya di depan Zia tanpa pikir panjang Zia langsung menautkan jari kelingkingnya.

"Janjiiii"jawab Zia antusias

"Nih lollipopnya"

"Gemesin banget si, dek dek"Ica mengusap ujung kepala zia yang tertutup kerudung berwarna biru dengan gemas dan mencubit pipi gembulnya.

"Iiih ante tak boleh cubit cubit Zia" Ica terkekeh melihat kelakuan Zia.

Tak lama datang seorang laki-laki dewasa yang menghampiri mereka berdua lebih tepatnya gadis kecil yang ada disamping Ica.

"Zia darimana aja, dari tadi om nyariin"ucap laki laki itu

"Zia tadi jatoh om teyus di toyongin sama ante Ica"ucap Zia menunjuk Ica

"Makanya hati-hati Zia, Zia mah bandel Mulu kalo dibilangin. Om bilangin ummah ya"ancam laki-laki itu

"Iiih angan om"rengek Zia

Pria itu mengalihkan perhatiannya dari sang ponakan kepada gadis yang berdiri dihadapannya.
"Sebelumnya maaf sudah merepotkan dan terimakasih sudah menolong Zia"ucapnya laki-laki itu kepada Ica sambil tersenyum.

"Sama-sama saya senang bisa saling membantu"jawab Ica tersenyum tulus.

"Om om Zia mau es kyim"ucap Zia menganggu pembicaraan mereka sambil menarik ujung baju laki-laki itu.

"Eh iya, Zia pamit dulu sama Tante dan bilang apa kalo ditolong orang"

"Makasih ante udah noyongin Zia makasih juga yoyipop nya"

Janji-NyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang