Happy reading 🤗
××××××××××🥀🥀🌺🌺🥀🥀×××××××××
"Zainab, maafkan aku baru menemuimu"mata Aisyah mulai berkaca-kaca, dadanya terasa sesak sampai dia harus menarik nafas dalam berkali-kali melihat kondisi wanita yang seumuran dengannya itu.
Setelah 2 Minggu yang lalu mengetahui kondisi Zainab, ia ingin sekali langsung menemuinya, namun karena kesibukan suami dan anaknya baru saat ini ia sempat untuk berkunjung ke tempat Zainab di temani Fatimah dan Indra.
"Terimakasih bi"kedatangan mereka disambut dengan baik oleh BI Inah.
"Ica nya belum pulang bi?"tanya Fatimah kepada bi Inah yang sedang menyiapkan minuman.
"Belum Bu, biasanya neng Ica pulangnya sore"jawab bi Inah.
Tak lama terdengar suara seorang yang mengucapkan salam, Fatimah bergegas menuju pintu untuk melihat.
"Assalam-"salam Ica terpotong karena pintu rumahnya yang tiba-tiba terbuka, memunculkan sosok yang ia rindukan.
"Tante Fatimah"ucap Ica memeluk adik kandung ibunya itu.
"Apa selama ini Ica baik-baik saja?"tanya Fatimah khawatir menelisik kondisi ponakannya yang terlihat semakin kurus.
"Alhamdulillah Tante , Ica sehat"jawab Ica tersenyum.
Mereka memasuki rumah bergaya minimalis itu. Sampai di dalam Ica mengernyitkan dahi karena bingung mendapati tamu selain om dan tantenya.
"Kenalin ca ini Tante Aisyah dan om Adam serta anaknya Arsyad"Fatimah mengenalkan orang-orang yang berada di ruangan itu.
"Ica Tante , Om"Ica mengenalkan dirinya dan menyalami kedua orang tua itu.
"Ica"Ica menangkupkan tangannya kepada pria yang bernama Arsyad itu.
"Boleh Ummi peluk kamu?"tanya wanita yang bernama Aisyah itu, dilihatnya matanya sudah berkabut, air matanya sudah siap bertumpah ruah.
Fatimah yang melihat Ica seolah memberikan kode lalu ia jawab dengan anggukan.
"Boleh Tante"ucap Ica tersenyum tulus. Ica merasakan pelukan hangat seorang ibu dalam Tante Aisyah.
Aisyah menangis di pelukan Ica, ia tak bisa membayangkan di usianya yang masih muda Ica menanggung beban yang cukup berat.
Ica bingung Aisyah yang menangis di pelukannya. Tangis yang mengandung kesakitan.
"Tante kenapa nangis?"Ica menatap lembut perempuan yang ada dihadapannya dan menghapus air mata yang mengalir di pipi yang sudah mulai ada kerutan itu.
"Panggil Ummi saja sayang jangan tante"ucap Aisyah tersenyum"Ica ingat Ummi? Dulu Ummi sering main bersama bundanya Ica"Ica mengerutkan dahinya berusaha mengingat kapan terakhir kali ia melihat wanita bernama Aisyah itu.
"Maaf Tan- Ummi Ica tidak ingat. Tapi dulu bunda sering cerita ke Ica kalo bunda punya sahabat yang dianggapnya seperti saudara sendiri"jawab Ica sungkan karena tak menemukan memori ingatan nya.
"Wajar jika kamu tidak mengingatnya, karena dulu kamu masih sangat kecil"kata Aisyah memaklumi.
Ica mengetahui ternyata Aisyah adalah sahabat Zainab yang selama ini tak tau keberadaannya.
"Kenapa Ica sakit gak bilang Tante?"Fatimah menatap Ica sendu, Fatimah mengusap kepala ponakannya dengan sayang.
"Tante mohon, apapun itu berbagi sama Tante jangan kamu pendam sendiri"sambung Fatimah.
Ica yang tidak tega melihat Fatimah memohon, mengangguk, memberikan senyuman tulus.
"Tante tidak perlu khawatir, selama ini Ica baik-baik saja"jawab Ica
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji-Nya
SpiritualJika kamu menemukan cerita ini semata-mata bukan karena kesengajaan tapi karena Allah menuntun jarimu untuk membaca kisah ini dan mengambil manfaat dari cerita ini Penasaran? Tunggu apa lagi Published : 11 February 2019 End : -