Jungkook meringkuk dengan lemas di ranjangnya. Pengakuan sohyun kepadanya di mobil beberapa saat lalu membuatnya kehilangan kendali. Dia kecewa, sangat.
Kepalanya terus menerus berfikir, apa yang dikatakan oleh sohyun itu benar? Jujur, dia tidak percaya dengan semua ini. Kim sohyun, wanita lugu yang sejak kecil selalu bersama dengannya justru menjadi sebuah lubang hitam besar yang mengacaukan dunianya.
Tapi satu hal yang membuat dada jungkook begitu sesak sekarang.
Dia mencintai wanita itu.
Dia mencintai sohyun, sangat. Apapun yang telah di lakukan oleh wanita itu tidak menghilangkan rasa cinta jungkook kepadanya. Hanya saja, untuk sekarang, dirinya kecewa, dan dirinya butuh waktu untuk dapat menerima semua itu.
Perlahan di saat jungkook berbalik, sebuah kaos bermotif kotak dengan warna oranye bercampur cream yang tergantung di dinding kamarnya membuat jungkook terdiam. Dia tahu jelas siapa pemilik kaos itu.
Min yoongi.
Perlahan, air mata jungkook kembali tumpah dan membasahi ranjangnya. Dia tahu dirinya berlebihan, tapi yoongi memang selalu membuat hatinya melemah. Yoongi yang selalu tersenyum tanpa beban sedikitpun, sungguh, jungkook muak mengingat semua itu.
Sebagian hatinya tidak bisa menerima perbuatan sohyun, tapi sebagian dari dirinya menolak untuk membenci sohyun.
"Pasti ada yang salah disini. Pasti ada sesuatu yang gua tidak tahu"
Gumam jungkook sambil terus mengusap air matanya. Dia percaya, sohyun nya bukanlah seorang wanita yang bertindak tanpa sebuah alasan yang jelas.
Pun akhirnya jungkook mengambil jaketnya, berniat untuk pergi ke rumah sohyun saat itu juga, tapi ingatannya di mobil tadi menghentikan niatnya.
Sungguh, menurutnya dirinya terlalu kejam. Bukannya menolong sohyun di situasi tersulit, jungkook justru membenci wanita itu karena perlakuannya kepada yoongi.
Jungkook tidak siap.
Dia belum bisa menemui sohyun sekarang.
*****
Dering ponsel yang terus menerus berbunyi membangunkan jungkook dari tidurnya. Matanya mengerjap agar dapat melihat nama sang penelfon. Dengan suara berat jungkook menerima sambungan itu.
"Halo?"
"Jungkook-ah.."
Dapat di dengar jelas oleh jungkook suara seorang lelaki yang sedang menangis di sana. Dia tahu betul siapa pemilik suara itu. Park jimin
"Hyung? Ada apa?"
Sempat ada jeda yang cukup lama disana. Jimin terus berusaha untuk berbicara di tengah isakannya dan jungkook terus menunggu jimin untuk berbicara disana.
"Sohyun..dia.."
"Hyung, bicara yang jelas"
Ucap jungkook dengan menggebu-gebu, terlihat begitu takut denga apa yang akan di katakan oleh jimin. Jantungnya terus menerus berdetak tidak karuan menunggu jimin melanjutkan kalimatnya.
"Penyakit itu.."
Jungkook diam, tanpa jimin melanjutkan perkataannya pun, jungkook tahu apa arah percakapan jimin sekarang. Penyakit ataxia.
KAMU SEDANG MEMBACA
• HER • ✔
FanfictionIni bukanlah cerita spesial, hanya kisah kehidupan seorang gadis yang terpilih oleh sebuah penyakit yang sangat kejam, Ataxia. [ COMPLETED ]