---
Semuanya di mulai pada saat itu, dimana gua dengan bodohnya selalu menuruti apapun yang dikatakan oleh abeoji.
Saat itu, dimana gua masih menginjak kelas 3 smp, abeoji membawa seorang wanita dengan tubuh proposional dan paras yang cantik ke hadapan gua.
"Perkenalkan, dia Bae Irene, dia anak rekan kerja ayah"
Dengan bodohnya gua justru mengangguk mengerti dan berteman dengan wanita itu. Selalu bersama wanita itu kapanpun dan dimanapun, kepindahan keluarga gua ke Jepang membuat diri gua menganggap bahwa Irene lah teman gua satu-satunya.
Kami terus berteman, hingga suatu hari, sesuatu di dalam diri gua mendesak untuk mengatakan 'nya' kepada Irene.
Ya, gua mencintai Irene, lebih dari menganggap nya teman, gua ingin menjadi sesuatu yang lebih bagi Irene. Dan akhirnya kami menjalani suatu hubungan, yang mungkin di dalam hubungan itu, hanya gua lah yang berjuang, dan berharap.
Hubungan kami berjalan biasa saja layaknya hubungan remaja pada umumnya, semakin lama, gua semakin terjebak di dalam sebuah kisah Cinta yang klise. Hingga suatu hari kata-kata itu keluar dari bibir indahnya.
"Jangan melebihi batas taehyung, gua melakukan ini hanya karena tuntutan kerjasama perusahaan kita"
Kata-kata itu sukses membuat gua pergi meninggalkan Jepang dengan luka yang sangat dalam. Dan luka itu kembali gua rasakan di saat melumat bibirnya untuk kesekian kalinya.
Dia masih sama, dan gua juga mungkin masih sama..
Masih mencintai nya..
---
Author pov
Suara kendaraan yang sedang berlalu lalang itu menemani kesunyian sohyun akibat menunggu seseorang yang entah kapan akan datang.Kim taehyung, namja itu tidak kunjung datang untuk menjemput sohyun, membuat yeoja itu menunggunya lebih dari 2 jam di halte bus, entah sudah berapa kali bus yang berhenti di halte itu, yang pasti sohyun sudah lelah duduk berlama-lama di cuaca yang cukup dingin itu.
'Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif--'
Lagi, sudah berpuluh-puluh kali sohyun mendengar kata-kata itu saat mencoba untuk menghubungi taehyung. Sohyun hanya tidak habis pikir, jika taehyung memang tidak jadi menjemputnya, setidaknya telfon dia. Kenapa taehyung malah menghilang seperti di telan bumi.
"Sekarang apa?"
Tanya sohyun kepada dirinya sendiri, dia sudah berpakaian rapi, dan jimin juga sedang tidak berada di rumah sekarang, jadi sangat disayangkan jika dia pulang ke rumah tanpa menghabiskan waktu di luar, ya..walaupun sendiri.
Sohyun menghela nafasnya kasar, lalu beranjak dari halte bus itu, melangkahkan kakinya entah kemana, membiarkan kaki itu melangkah kemanapun dia mau tanpa diaturnya. Membiarkan dinginnya angin musim dingin masuk ke dalam blouse tipis yang dipakainya. Ya, dia sangat bodoh, memakai blouse tipis di musim dingin, berfikir taehyung mungkin akan memberikan jaket kepadanya saat kencan. Mungkin..dan benar..kemungkinan itu tidak terjadi, karena hanya sebuah kemungkinan, bukan kenyataan.
KAMU SEDANG MEMBACA
• HER • ✔
FanfictionIni bukanlah cerita spesial, hanya kisah kehidupan seorang gadis yang terpilih oleh sebuah penyakit yang sangat kejam, Ataxia. [ COMPLETED ]