Part 2

416 8 0
                                    

Aku sedang memikirkan Lucas sambil sesekali memainkan sendok di mangkuk oatmeal ku. ada apa dengannya ? apa ia marah karna aku tidak mengucapkan terimakasih karna ia sudah menolongku beberapa hari yang lalu ? aaah, mungkin saja karna itu.

"kau masih mau makan atau tidak ? dari tadi oatmeal mu hanya di aduk-aduk" perkataan Jinyoung oppa membuyarkanku dari lamunan.

"yeji-ya. maaf mengabari mu secara mendadak, oppa harus dinas ke Jeju selama seminggu dan suzy juga ikut dalam dinas itu. apa kau bisa sendirian dirumah ?" Jinyoung duduk didepanku dengan raut muka cemas. Lucu sekali

"oppa, aku sudah besar, aku bisa mengurus semuanya sendiri, kau tenang saja"

"tapi tetap ini adalah kali pertama aku meninggalkanmu selama seminggu, apa kau baik-baik saja ?"

"jangan berlebihan" aku memasang muka jutek. Mmm wajah ku memang jutek

"atau.. kau bisa mengajak Lia untuk menginap disini. Hanya Lia, tidak boleh seorang priapun masuk kedalam rumah. Aku akan menitipkan mu ke Ahjusshi samping rumah agar bisa mengawasi mu"

"oppa !! kau bahkan tau aku tidak punya teman pria tapi aku tersinggung dengan ucapanmu itu, benar-benar"

"ahahahaha iya iya oppa mengerti, oppa packing dulu, kau habiskan makan malammu" ucap Jinyoung oppa sambil mengusap tengkuk leherku.

Oke, itu tandanya selama satu minggu ini aku harus pulang-pergi ke kampus menggunakan bus.

.

.

.
Aku duduk didekat jendela. Saat lampu merah, ku edarkan pandanganku keluar jendela dan melihat pengendara yang lain. Hey, sepertinya... itu Lucas. Ia berada tepat disamping bus yang sedang ku naiki. Lucas membawa motor dengan helm yang ia cantelkan ditangannya. Kenapa ia tidak memakai helmnya sih ?? berbahaya sekali.

Saat aku menuju keruang kelas, aku melihat Lucas yang sepertinya dari arah parkiran.

"ya !! Lucas !!" tuhan, ada apa denganku, mengapa aku secara spontan memanggilnya. Dan yang dipanggilpun berbalik kearah ku.

"jika kau sedang menaiki motor, pakai helm mu dikepala, bukan ditangan" ups, ini benar-benar spontanitas, ada apa denganmu yejiiiii !!

"ah, nde" lalu Lucas kembali berjalan dan meninggalkanku. meninggalkanku. apa dia baru saja mengabaikanku ?!!!

Hampir seharian mood ku jelek dibuatnya, bisa-bisanya ia mengabaikanku. disatu sisi, aku juga merutuk diriku sendiri yang sok ikut campur. Mengingatkan untuk memakai helm ? mulia sekali kau Yeji.

Aku berjalan menuju parkiran bersama Lia, ia bersedia untuk menginap selama Jinyoung oppa dinas. Saat akan masuk kedalam mobil Lia, aku melihat Lucas sedang mengobrol dengan 2 orang wanita. Lihat !! ia melihatku juga !! tapi ia hanya melirik sekilas dan berpamitan dengan wanita itu. ia tidak menghampiriku. Ya !! Lucas !! bahkan diammu juga membuatku tak nyaman !!

Sesampainya dirumah, Lia ngotot untuk tidur dikamarku, padahal aku sudah menawarakannya untuk tidur dikamar tamu mengingat ia akan menginap lebih dari 3 hari, mungkin ia butuh sedikit privasi tapi nyatanya tidak. Ini juga kali pertama Lia menginap dalam jangka waktu yang cukup lama. Jika diingat-ingat benar juga kata Oppa, kami belum pernah terpisah lebih dari 3 hari.

"sebentar, sepertinya lukisan karikaturmu lebih banyak ya" ucap Lia sambil memperhatikan lukisan-lukisan yang aku tempel di satu sisi tembok kamar. Lukisan karikatur hitam putih berukuran A4.

"begituhkan ? ggzzz, memang kapan terakhir kau kesini ? sepertinya lukisanku tidak bertambah secara signifikan"

"aku terakhir menginap kesini 4 bulan, 19 hari yang lalu" Lia berkata dengan wajah yang datar

"eeyy !! ayo cepat kita pesan makanan, aku sudah lapar" ajakku sambil membawanya keluar kamar

Setelah menghabiskan satu piring Japchae dan beberapa potong gimbap, aku bersantai diruang tv sambil melihat-lihat media sosialku, sedangkan Lia sedang ngemil sambil menonton tv. Scroll scroll scroll, haah media sosial rasanya sama saja, itulah sebabnya aku jarang mengupdate apapun dan hanya menjadi silent viewer.

Tapi, entah apa yang dilakukan jari jemari ku. Dengan penasaran aku mengetik uname dari Lucas dan membuka profilenya. Ia terakhir update beberapa minggu yang lalu. Aneh, biasanya ia selalu muncul ditimeline ku, mungkin sehari bisa dua tau tiga kali posting. Woah !! Yeji-ya !! ternyata kau.. langsung kumatikan HP dan menolak untuk mengakui jika aku segitunya memperhatikan Lucas.

"waeyo ?" tanya Lia yang sepertinya habis mengambil minum dari dapur

"anniya" ucapku malas

"wajahmu, kau sedang memikirkan sesuatu. Ada apa ?" Lia duduk dibawah sofa, wajahnya ada disamping persis wajahku yang sedang dalam posisi berbaring di atas sofa

"aish !! beberapa hari ini Lucas mengabaikanku ! ia sudah tidak pernah menyambutku didepan gerbang, ia tidak menegurku, bahkan ia seperti tidak sudi untuk melihatku. bukan hanya itu, ia juga tidak aktif di media sosial. Aku tidak tau kabarnya sama sekali. Ada apa dengannya ?!" ucapku gemas, saking gemasnya posisiku sudah duduk bersila diatas sofa sambil sesekali memukul-mukul paha ku.

"kau kan punya kakaotalk nya, kenapa tidak langsung kau tanyakan saja ?" jawab Lia dengan santai

"apa yang harus aku tanyakan ?" wajahku sedikit merengut

"ya semua yang baru saja kau katakan. Kenapa ia menyueki mu ? kenapa ia tidak aktif di media sosia ? bagaimana kabarnya ? tanyakan langsung saja"

"aku tidak mau !!" wajahku makin merengut, enak saja aku duluan yang mesti bertanya, toh selama ini Lucas-lah yang selalu menghubungiku duluan.

"yeji-ya, jangan hidup seperti ini. Jika kau memang tertarik dengan seseorang, ungkapkan saja. Aku sudah berteman dengan mu lebih dari 3 tahun dan sepertinya hanya akulah teman mu. Membuka hati untuk seseorang juga tidak mengapa, toh kita sudah cukup dewasa untuk hal itu"

"kau selalu menunjukan ekspresi datar ke setiap orang. Ini hal yang baik karna kau segitu memperhatian seseorang, terlebih itu pria. Lucas itu baik, tapi memang kelakuannya saja yang seperti anak TK. Kau tau ? dari ceritamu saja, aku mengerti jika kau merasa kehilangan"

"jangan begitu keras dengan perasaanmu, mengalir saja, ikuti si hati yang terkadang lebih rasional dibandingan fikiran yang kadang egois"

Aku memperhatikan setiap ucapan yang Lia lontarkan. Lia benar, aku terlalu menekan perasaanku. Ahhh, bagaimana ini ??

Esok harinya dikampus, aku dan Lia mempunyai jadwal kelas digedung berbeda. Saat aku sedang menuju kelas, aku bertemu dengan Lucas. Kenapa akhir-akhir ini aku jadi sering bertemu dengannya secara tidak sengaja dan sekarang kami sama-sama sedang sendiri. Aku melambatkan langkah kakiku, berfikir apa yang harus aku lakukan. Aduuuuh, apa aku harus memulai menegurnya...

"Lucas" yak !! spontan, panggilan itu tepat saat Lucas melewatiku dengan santainya. Kami sama-sama berbalik. Aku melihatnya dengan gugup dan Lucas menatapku dengan santai seperti menunggu apa yang ingin aku ucapkan.

"terima kasih untuk kejadian beberapa minggu yang lalu" Lucas seperti mengingat apa yang terjadi diantara kami -beberapa minggu yang lalu-

"oh, iya, sama2" sepertinya ia mengingat kejadian batang pohon itu, dan sekarang ia ingin meninggalkanku lagi

"Lucas" lagi-lagi aku menahannya dan Lucas menatap ku bingung.

Sekarang apa Yeji, ayo berfikir. Ah !! aku mengambil sebuah bungkusan kecil yang terbuat dari bahan karung goni dan aku ikat dengan tali. Didalamnya ada 8 buah origami bintang yang aku buat sendiri. Entah kenapa semalam aku ingin membawanya kekampus. Bungkusan kecil ini biasanya aku ikat didekat jendela kamar.

Lucas menerimanya dan tersenyum melihatku, "terima kasih".

You're MineWhere stories live. Discover now