Part 6

219 4 0
                                    

Tidak sampai 15 menit, Jinyoung oppa sudah sampai, jarak kampus dan kantornya memang tidak terlalu jauh. Aku masuk kedalam mobil dan diam, mulutku terkunci rapat, hanya sesekali aku menyeruput coffee latte pemberian Lucas.

"aku sudah bilang, jangan dekat dengannya"

"oppa tidak memberi tahu alasannya"

"oppa tidak suka dengannya, puas ?!"

"oppa bahkan belum pernah berbicara dengannya ! kau tidak seperti oppa ku yang selama ini ramah kesemua orang"

"sekali aku melarang, jangan pernah membantah"

"aku bukan anak kecil lagi oppa, aku tau baik dan buruk. Dan Lucas adalah orang baik"

"DIAM !!" ini kali pertama oppa membentak ku. aku terkejut sekaligus marah. Ku buang pandanganku kearah jendela. Aku tidak mau melihatnya !

"turunkan aku di toko roti depan. Aku ingin menjenguk Nayeon eonnie" ucapku kecil

"aku akan mengantarmu"

"sirreo !"

"aku akan mengantarmu !!"

"Sirreo !!!!" suaraku mulai bergetar menahan tangis, aku yakin oppa menyadarinya, terlebih pasti kupingku sudah memerah, itulah salah satu tanda jika aku menahan tangis.

Mobil oppa melipir perlahan kedepan toko roti, dengan sigap aku melepaskan seat belt..

"kabari aku jika..." BUM !! aku menutup pintu mobil dengan kasar sebelum oppa menyelesaikan kalimatnya. Aku benci dia. Aku benci sikapnya yang tidak jelas ini !!

.

.

.

"Yeji-aaah" nayeon eonnie menyapaku dengan ramah, walau ia masih berbaring lemas dikasur

"eonnie, maafkan aku baru menjengukmu" aku memeluknya, kangen juga aku dengan wanita berpipi tembam ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"eonnie, maafkan aku baru menjengukmu" aku memeluknya, kangen juga aku dengan wanita berpipi tembam ini

"eonnie, aku bawakan beberapa roti kesukaanmu. Apa kau mau memakannya sekarang ?"

"nanti saja... aigoo !! terakhir kali aku bertemu dengan mu saat SMA, kau sudah menjadi gadis yang cantik Yeji-ah" ia mengelus rambut hitam panjangku

"tapi dia masih saja sendiri" ledek Lia

"benarkah ?" tanya nayeon eonnie sedikit tidak percaya

"Jinyoung oppa semakin posesif dengannya, aku saja harus minta izin kalau mau mengajak Yeji main" Lia mengeluh

"hahaha, pantas ia posesif, ia pasti tidak mau kau direbut pria lain. Ngomong-ngomong Jinyoung, ia juga semakin tampan, sekali waktu aku pernah melihat ia mengupload fotonya saat bersama dengan mu. Kalian seperti orang pacaran ya"

"eonnie" Lia mengintruksi

"hahahaha aku bercanda. Aku masih ingat dengan Suzy kok" nayeon juga tau hubunganku dengan Jinyoung, ia bahkan sempat bercanda ingin dibaptis ulang asalkan Jinyoung bersedia menjadi walinya.

Aku dan Lia meninggalkan Nayeon eonnie yang sudah mengantuk karna efek obat yang diminumnya. Lia mengajakku ke kamarnya, kamar bernuansa silver ungu ini selalu nampak rapih dan girly.

"ada apa dengan kau dan oppa ?" pertanyaan dadakan, Lia membuatku bingung

"saat eonnie membahas tentang oppa, raut wajahmu berubah masam. Apa ada masalah ?" sahabatku ini, terlalu peka

"kau tau kan ? kau bisa menceritakan semuanya pada ku"

"aku sempat cekcok dengan oppa tadi. Ia melarang ku untuk dekat dengan Lucas. Oppa bahkan membentak ku dimobil"

"Jinyoung oppa membentakmu ?? woah !! Mungkinkah ia cemburu ??"

"kau gila" ucapku malas

"tapi benar yang dikatakan eonnie tadi, kau sudah berubah menjadi wanita dewasa yang cantik, akupun menyadari itu. apa mungkin jinyoung oppa menyukai mu ?"

"ya !! dia oppa-ku !!"

"dia bukan oppa kandung mu Yeji, ingat itu. dia adalah pamanmu yang menjadi ayah baptis mu. Kalian tidak terlahir dari orang tua yang sama"

Aku terdiam sejenak, memikirkan silsilah keluarga yang selama ini tidak begitu aku pusingkan. Jinyoung oppa sudah seperti oppa kandung ku sendiri, tapi jika ditarik ulang, kami memang bukan dari keluarga inti yang sama.

"Lia" panggil ku lemas

"Sudah, jangan terlalu di fikirkan. Omongan aku dan Eonnie jangan terlalu di fikirkan" Lia mencoba untuk menenangkan, ia tau jika aku adalah gadis yang over thinking.

Malam sudah menunjukan pkl. 21:08 sepertinya aku sudah lama tidak main kerumah ini, rumah Lia sangat nyaman terutama kamarnya.

"Yeji-ah, apa kau mau menginap disini ?"

"tidak, aku tidak mau merepotkan mu, kau urus eonnie saja ya. aku akan pulang"

"mau ku antar ? ini sudah malam"

"aku bisa naik bus sendiri, lagi pula kasihan eonnie ditinggal sendiri. Salam ke ayah & ibu mu ya, sayang aku tidak bertemu dengan mereka hari ini"

"ndeee, akan aku sampaikan" Lia tersenyum

.

.

Aku melangkah lunglai kedalam rumah, akhirnya aku sampai juga. Aku ingin langsung ke kamar dan berbaring, entah mengapa hari ini sangat melelahkan.

"yeji-ah, kau pulang dengan siapa ?" tenyata oppa masih menunggu ku diruang TV

"aku naik bus, oppa" melihat wajahnya, aku kembali mengingat perkataan Lia dan Nayeon eonnie, sontak pipiku terasa panas

"aku masuk kekamar dulu" aku bergegas masuk dan bersandar dibalik pintu. Astaga, kenapa aku jadi deg-degan seperti ini sih. Masa iya aku dan Jinyoung oppa cocok untuk menjadi pesangan. Tidak !! berfikrilah normal Yeji !!

You're MineWhere stories live. Discover now