Sehari setelah kejadian itu. Aku meyakini Lucas jika aku sudah membaik, nampaknya ia sangat khawatir karna aku tidak masuk kuliah. Aku juga chatingan dengan Lia dan berpura-pura dalam keadaan baik. Aku tidak ingin membuatnya khawatir, terlebih Nayeon eonnie masih dirawat.
Sore menjelang malam, aku sedang menyiapkan makan malam ku. terdengar suara mobil dari luar rumah, sepertinya suara mobil itu sangat familiar.
"Yeji-ya" suara Jinyoung oppa ? ini kan baru lima hari, dia sudah kembali ?
"oh, oppa. Kau sudah selesai dinas ?" aku terkejut dan menghampirinya ke ruang tamu
"aku menyelesaikan tugas dengan cepat agar bisa izin pulang lebih awal. Apa kau baik-baik saja ?" Jinyoung oppa menatapku setelah selesai melepas sepatunya
"iya, aku baik-baik saja"
"syukurlah" ia tersenyum dan mengusap pucuk rambut ku, lalu berjalan menuju dapur
"yeji, obat apa ini ?" sial, aku meletakan obat dimeja makan untuk ku minum setelah makan. Oppa juga pulang secara mendadak.
"nngg itu.."
"kau sakit ?" oppa menghampiri ku dan menangkupkan tangganya ke pipiku
"kau sudah kedokter ? apa katanya ? siapa yang mengantarmu ?"
"iya oppa, aku sudah ke dokter. Aku... aku hanya keracunan makanan kok"
"hanya kau bilang ?? yeji, oppa baru meninggalkan mu selama 5 hari dan kau sudah keracunan makanan ?! Kau bahkan tidak memberi tau ku !!" aku terdiam. Beginilah oppa, ia sangat protektif terhadap ku.
"maaf..." ucapanku terhenti saat oppa memeluk ku dengan erat, ia mengusap rambut panjang ku. wajahku tenggelam di dada bidangnya.
"ini terakhir kalinya aku meninggalkanmu. Aku tidak bisa meninggalkanmu lebih dari ini. Kau tidak boleh jauh dari ku Yeji" aku sedikit tersontak oleh perkataannya.
Perasaan apa ini ? apa ini degup jantung ku atau degup jantung oppa ? begitu terasa.Ting Tong...
Bunyi bel membuat pelukan kami berakhir, aku menatap oppa dengan canggung, sedangkan ia masih melihat ku dengan sangat intens. Tenang yeji, ini bukan apa-apa. Ini hanya sebatas pelukan.
Ku atur nafasku sembari menuju ke pintu. Seakan malam ini bersekongkol untuk menggoda ku, Lucas lah orang yang datang disaat yang mungkin kurang tepat.
Kurang tepat ? entahlah, kenapa aku seperti berharap ingin berduaan saja dengan Oppa malam ini. Bukankah hampir seluruh hidupku memang menghabiskan malam dengannya ? Aneh."kau baik-baik saja ?" tanya Lucas
"aku kan sudah bilang, aku baik-baik saja" aku tersenyum melihat ekspresi Lucas
"aku khawatir karna hari ini kau tidak masuk kuliah, aku kesini hanya ingin memastikan itu" Lucas melirik kearah mobil Jinyoung Oppa yang terparkir dihalaman
"Jinyoung hyung sudah kembali ?"
"oh, iya, baru saja. Apa kau ingin masuk ? kami baru saja mau makan malam"
"tidak usah, kau lanjutkan saja makan malammu, aku tenang karna hyung sudah kembali" aku mengangguk sambil tersenyum
"Yeji-ya..." aku menunggu kalimat yang sepertinya sudah menggantung diujung bibir Lucas
Grep, Lucas memeluk ku dengan erat. Ia menaruh dagunya tepat dipundak ku.
"jaga kesehatanmu, aku mengkhawatirkanmu. Hubungi aku jika menurutmu itu perlu. Aku akan selalu ada untuk mu" ucapnya dengan suara lembut.
Sudah, hanya itu yang Lucas katakan dan lakukan saat berkunjung kerumah ku malam ini. Setelah Lucas pulang, aku kembali keruang makan.
"jadi dia yang mengantarmu ke rumah sakit ?"
"iya oppa"
"kemana Lia ?"
"kebetulan kami beda kelas, dan aku sedang sekelas dengan Lucas saat perutku sakit" kau berbohong Yeji. Tapi sungguh, jangan sampai oppa tau jika Lucas bermalam dirumah untuk merawat ku.
"baiklah, oppa bersih-bersih dulu. Kau lanjutkan makan dan jangan lupa minum obat" ucapnya sambil berjalan menuju kamar.
.
.
.
Hari ini aku memutuskan untuk masuk kuliah, Lia juga bilang akan kembali masuk setelah absen karna mendampingi eonnie-nya dirumah sakit. Seperti biasa, aku diantar oleh oppa.
"mulai sekarang aku akan mengantar jemput mu"
"apa ?! jangan oppa, itu akan merepotkanmu. Aku bisa pulang bersama Lia atau naik bus seperti biasa"
"tentu kau masih bisa pulang bersama Lia, tapi Lia harus menghubungiku untuk meminta izin. Selain Lia, kau harus pulang bersamaku"
"kau kenapa oppa ? kenapa jadi seperti ini"
"sudah ikuti saja, oppa juga tidak akan melarangmu untuk bermain dengan teman-temanmu, kecuali dengan dia. Pria bermata besar yang kau panggil Lucas"
"eh ?? kenapa ?? apa masalahnya ?? dia baik oppa. Oppa.. Oppa.. Oppaaaaaaa !!" Jinyoung oppa tidak menjawab pertanyaanku dan fokus melihat kedepan jalan.
Sekali oppa bertitah, itu hukum mutlak untuk ku. Sebetulnya, ini juga tidak buruk dan memang beberapa kali oppa suka menjemputku dikampus. Tapi ucapannya tentang Lucas, itulah yang membuat perintahnya jadi aneh.
Ngomong-ngomong tentang Lucas, hubungan kita baik. Ia memang sudah tidak menungguku didepan gerbang atau mengikuti ku seperti dulu, tapi setidaknya saat kami berpapasan kami akan saling melempar senyum, kami juga suka mengobrol dikantin. Haah, kenapa tidak sedari dulu seperti ini.
Saat akan pulang bersama Lia, handphone ku berdering, ada panggilan masuk.
Suzy eonnie menelfonku ? tumben sekali
YOU ARE READING
You're Mine
Romansa"kau fikir aku akan begitu mudah melepaskan mu ? kau milikku, sedari awal kau milikku"