FAISALMA-13 : BELAJAR MELUPAKAN

1.8K 69 4
                                    

*Keep in library*

Qoutes note: " Cinta tak pernah di undang, hilang pun tanpa kata-kata perpisahan"

Salma sudah rapih dengan setelan Seragam nya, ia menenteng ransel di tangan nya sambil menuruni tangga. Salma mengedarkan pandangan nya ketika sudah berada di meja makan, hanya ada bi surti Yang sedang menata makanan di sana.

"Pagi non" sapa bi surti sambil menyiapkan kursi untuk di duduki Salma, Salma menahan nya.

"Salma bisa bii" ucap Salma dengan suara lembut nya.

"Non sarapan yang banyak ya, bibi mau panggilin pak sukli untuk nganter Non ke sekolah" bi surti menyodorkan segelas susu untuk Salma.

"Roti bakar yang non minta semalem udah bibi siapin di situ" Salma mengangguk sambil mengunyah roti nya.

"Bi.. ayah sama bunda belum turun ya?" Tanya Salma, ia mengambil susu lalu meminum nya.

"Tuan sama nyonya kan udah berangkat jam 5 pagi tadi non" Salma tersedak. Selalu saja seperti ini, jika orang tua yang lain akan meminta izin pada anak nya ketika akan pergi kerja. Beda hal nya dengan Salma, tenanglah ini bukan kali pertama Salma merasakan nya.

"Salma berangkat dulu bi, Salma pulang telat ya. Mau ke rumah Asha" Salma memakai tas ransel nya lalu membersihkan bibir nya dengan tissue.

"Tapi non, non kan harus ke butik" Salma hanya tersenyum lalu keluar setelah berpamitan kepada bi surti.

---

"Mama! Sepatu Faisal yang flat hitam putih dimana?" Faisal menuruni tangga dengan terburu-buru sambil mengancingkan seragam sekolah nya.

Lefia menggeleng. Ini hari pertama Faisal sekolah setelah 1 bulan ± izin, sekarang sudah pukul 07:05
Jangan di tanya kenapa Faisal telat. Jawaban nya sudah bisa di tebak.

"Ya ampun, Sal... Mama kan udah bilang di Rak sepatu kamu yang kedua" Lefia menyimpan majalah yang ia baca.

"Gaada ma! Kan isal udah cari" Lefia menghela nafas, pada akhir nya ia juga yang harus turun tangan untuk mengurus putra nya yang kekanakan ini.

Lefia berjalan menaiki tangga Faisal membuntuti nya dari belakang sambil bergumam tak jelas.

"Oleh-oleh pesenan Tante kia kamu simpen dimana sal?" Tanya Lefia.

"Di tong sampah" Lefia menghentikan langkah nya, badan nya berbalik menatap sang putra yang masih sibuk membenarkan rambut nya.

"Kamu bilang apa tadi?" Faisal menghela nafas nya.

"Kan tadi di kamar isal banyak sampah nya, terus ada paper bag yang ada di atas nakas. Isal kira itu sampah ya isal buang lah" jawab Faisal, Lefia mengeram marah.

"KAMU TUH YA, KALO DI SEKOLAH HUH SOK BERKARISMA. DI TAKUTIN SAMA SISWA LAIN, LAH DI RUMAH KENAPA JADI PECICILAN SAMA CHILDISH GINI?" Faisal menutupi telinga nya mendengar ledakan sang ibu.

Dengan cepat Faisal berlari ke kamar nya, ia menyambar Tas, kunci dan iPhone nya dengan cepat. Ia berlari kembali keluar namun Lefia menahan nya kembali.

"Mama belum selesai Faisal!"

"Faisal lupa ma, Faisal ada pelajaran tambahan pagi ini" Faisal berjalan kembali menuruni tangga.

FAISALMA ✓ | COMPLETE |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang