"Sengaja aja,"
"Sengaja gimana??"
"Iya sengaja. Biar ketemu lo lagi,"
Rara mengembungkan pipinya kesal sambil berkacak pinggang. Kenapa mukanya Kevin terlahir dengan ekspresi nyebelin minta di tabok banget sih.
Masalah yang—itu aja belum kelar Rara pikirin, dia buat ulah lagi. Kapan perginya dari hidup Rara ya, dia?
"Enak banget lo ngomong!"
"Emang enak. Tinggal ngomong, "
"KEVIIIN!"
"apaan?" Kevin malah menjawab.
Duh ya Tuhan.
Rara menghela nafasnya kasar, "kampret" ucapnya. Singkat .padat. Kalau sama Kevin, harus galak. Harus kejam.
Tapi ternyata gak ngaruh kata-kata itu di hidupnya Kevin. Rara gak pernah bikin cowok itu bertekuk lutut. Bahkan buat nurut aja susah. Buat ngeberhentiin cowok itu buat ngomong hal-hal nyebelin aja belum bisa.
Susah. Kevin itu keras. Dan kurang ajar.
"Maksud lo apaan ngomong hal-hal itu ke gue?" Tanya Rara sambil melipat kedua tangannya
Kevin mengedikkan bahunya, "hal-hal apa?"
Rara meringis, " Ya kayak—sesuatu yang gak seharusnya ditujukan ke gue,"
"Maksudnya?" tanya Kevin balik
"Gak," balas Rara malas. Mood nya udah melayang gak tau kemana.
Kevin mengedikkan bahunya acuh, lalu memilih untuk melanjutkan game di Handphonenya.
Rara meliriknya jengah, lalu mendesis kesal seraya meniup helaian anak rambutnya dengan kasar.
"Yaudah, mending juga balikin itu gelang gue! gue mau balik,"
Kevin menatap kearahnya dengan ekspresi datar, "Gak ah,"
Ekspresi Rara sekarang itu kayak 'Dih???!' banget. Kevin tuh makhluk ter-tambeng di dunia. Spesiesnya mudah-mudahan cuma ada satu ya di bumi. Mudah-mudahan ya.
"Vin???!"
"apa??!"
"Balikin!"
"Ga"
"Vin balik—"
"Kalau gue sogok pake susu strawberry bakal diem gak?"
Seketika Rara diam. Mencoba menahan biar gak tergoda sama sogokan dari Kevin.
Enggak. Dia gak akan tergoda.
Susu strawberry gak buat Rara nafsu kok.
"Lo beneran gak tau lo salah dimana apa?!" ucap Rara mengalihkan tawaran Kevin tadi dengan heran
"gue ga punya salah perasaan," balas Kevin
"Dih! yang nilai kan orang lain bukan lo sendiri,"
"Yaudah salah gue apa?"
"pikir sendiri," balas Rara sambil menggertakkan giginya
"Salah gue apa?" ulangnya
"Lo udah ci—"
Seketika alarm pada otaknya berbunyi. Membuat Rara refleks menutup mulutnya dan berjalan berbalik dari Kevin.
Terdengar kekehan dari arah belakang Rara.
Iya, Kevin terkekeh pelan kearahnya sambil mesam-mesem tijel.
"Kok lo??!"
Kevin seketika membungkam mulutnya rapat-rapat. Ngeri kalau Rara bakal ngecakar mukanya.
YOU ARE READING
My Kind Of Crazy | Kevin Sanjaya
FanfictionThe difference between these two characters, Kevin: makhluk ter-tengil in the whole universe. Tapi satu lagi, dia gak suka berisik. Atau Rara: si bawel dari goa hantu yang gampang sakit hati What did you expect, fellas?