"nih minum," ucap Kevin perhatian tapi dengan nada yang sok jual mahal kepada Rara yang lagi bingung setengah mati.
Kenapa Kevin itu mood swing-nya parah banget, ya? ngalahin cewek. Ditambah lagi jantungnya lagi gak sehat gara-gara sehabis kejadian lempar botol itu, dan Rara lagi siap-siap mau tidur, di chat sama Kevin. Disuruh balik lagi ke rooftop yang udah sepi. Hadue.
Rara cuma natap wedang jahenya dengan bego. "Lo—sehat kan ya?"
"Emang gue kenapa? lo doain gue biar kenapa-kenapa gitu?" balas Kevin galak
Rara mengerjapkan matanya melihat Kevin yang langsung menyemburnya dengan kata-kata yang nadanya gak nyantai
"Yaudah biasa aja, dong!" balas Rara ikutan sebel
Setelahnya, hening. Rara sibuk nyendok wedang sambil senyum-senyum sendiri karena keenakan dan porsinya kurang.
Kevin juga diam, cuma masukkin tangannya kedalam saku jaket dan ngeliat kearah pemandangan lampu-lampu kota Bandung dari atas.
Rara yang sadar akan Kevin yang cuma diam, jadi manyun sambil mencibir tanpa suara. Tau gitu ngapain ngikutin maunya si Kevin anjir? sebel deh.
"Gak usah merengut,"
Rara melotot, lalu menoleh kearah Kevin "mata lo ada berapa sih?"
"Kan ada ekor mata. Jangan bego sih," jawab Kevin blak-blakan
"Sembarangan!" omel Rara sambil berkacak pinggang menghadap kearah Kevin yang refleks menutup kedua telinganya.
Kevin meringis, mendengar omelan Rara yang persis kena gendang telinganya. Teriakan Rara emang gak ada duanya.
"Duh lo mau ngapain sih? kalau cuma diem, gue balik ke kamar, ngantuk!" Ucap Rara karena udah gak nyaman. Diem-dieman apa yang seru, coba?
Kevin menggaruk tengkuknya yang gak gatal. Gelagatnya kelihatan bingung dan tangannya udah mengudara. tebak aja mau ngapain.
Mau nabok muka Rara maksudnya.
Sedangkan Rara ikut bingung natap Kevin. Dia tuh kenapa ya, sebenernya?
"Ck, tunggu dulu kenapa" ucap Kevin frustasi
"Ya apa?" tanya Rara gak mau bertele-tele
"Anjir sebel banget kalau begini timingnya" umpat Kevin sambil mengacak rambutnya bingung
"Apaan sih? ngomong tinggal ngomong ribet amat lo!" Kata Rara heran
Rara menghitung di dalam hati. Kalau sampai 5 detik Kevin gak ngomong, bakal dia tinggalin pokoknya. Matanya udah lima watt kalau kalian mau tau.
Satu, dua, tiga, empat, lima,
Enam. Fix. Bakal Rara tinggal sekarang—
"Gue mau nembak lo tapi bingung gimana. Nanti Alay. Guenya gamau. Gimana, ya?"
Rara membelalakkan matanya.
Bisa-bisanya? Ngomong begitu? gak pakai mikir?? Gitu??
"Lo mau, ga?" Ulang Kevin dengan nada datarnya
Sampai-sampai Rara masih nujukin ekspresi shocknya. Harapan Rara udah jadi debu buat kayak orang-orang biasanya.
Hidup lo bakal berubah banget kalau udah bersama sosok langka kayak Kevin Sanjaya. Harus terima.
"Jan, lo—gamau? apa gimana sih?" ucap Kevin bingung sambil melambai-lambaikan tangannya didepan wajah Rara
"Jan—aduh anjir, sakit!" Ucap Kevin mengaduh saat Rara dengan tiba-tiba memukul bahunya yang lumayan pakai tenaga.
YOU ARE READING
My Kind Of Crazy | Kevin Sanjaya
FanfictionThe difference between these two characters, Kevin: makhluk ter-tengil in the whole universe. Tapi satu lagi, dia gak suka berisik. Atau Rara: si bawel dari goa hantu yang gampang sakit hati What did you expect, fellas?