"Bentar, gue ambil minum dulu" ucap Dara, lalu meninggalkan Rara yang sedang memajukan bibirnya kesal.Rara menatap ke sekililing ruang tamu rumah milik Dara dan Jojo. Manis banget. Vintage gitu temanya. Pasti interior diserahkan kepada Rara semuanya, deh. Mana ada Jojo mikirin sampai ke wallpapernya segala.
Ada foto waktu resepsi mereka juga—lucu banget woy, ada mukanya Rara juga soalnya wkwk. Dikit sih.
Beralih ke pre-wedding, fotonya jauh lebih unik. Dara make baju Volunteer waktu AG waktu itu, dan Jojo pakai Jersey biasa. Latarnya ya di stadion.
Awalnya Rara mau ngakak abis. Tapi kalau di pikir-pikir lagi, itu meaningful banget buat mereka. Kalau gak ada event itu, mungkin mereka gak akan ketemu.
"woy" tegur Dara sambil menepuk bahu Rara yang malah fokus ngekihatin fotonya sambil berdiri
"Kaget geblek" balas Rara sambil memegangi dadanya
"gila lo Ra, mulut lo emang gak ada tandingannya" kata Dara
"Hehe maaf. Gue kan savage abis, mau gimana lagi" jawab Rara sambil mengerucutkan bibirnya
Dara tertawa, "ya gapapa. Tapi kalau gue begitu, mulut gue udah dikuncir kali ya sama Jojo"
Rara ikut terbahak, "bhaks, iya juga"
"Jadi...kenapa?" tanya Dara dengan halus
Rara mengedikkan bahunya, "gak kenapa-kenapa sih..."
"Ya kalau gak kenapa-kenapa ngapain bilangnya mau curhat woy?!" Dara sewot sendiri. Rara tuh bener-bener. Udah ngegas mulu jadi orang, otak juga cuma seperempat.
Siapa yang mau?
"Hehe"
"Hehe?"
Rara menghela nafasnya, "Iya-iya"
"Yaudah, terus, kenapa? Kevin kenapa?" tanya Dara tepat sasaran
"Gitu deh! Intinya nyebelin banget," balas Rara sekenanya
Dara malah tersenyum, "dia udah putus sama pacarnya belum?"
Rara mengedikkan bahunya lagi, "Gak tau. Gak mau tau. Mana Kean, temennya malah biasa-biasa aja ngeliat gue deket sama dia. Dibiarin. Mana ada guenya gak salah paham sih, Dar??"
Dara manggut-manggut melihat Rara yang berapi-api, "iya-iya, gue ngerti!"
"Terus, dia nyariin lo gak, sekarang?"
"Enggak!"
Dara menggigit bibirnya sambil menatap Rara bingung. Dia takut mau ngasih reaksi apa.
Tapi bener deh, Rara tuh lucu banget. Mau sedih, tapi Dara juga lagi nahan ketawa liat ekspresinya yang udah clueless dan emosi.
"Serius?" tanya Dara lagi
"He'em" jawabnya dengan mengangguk
"Yah, Ra, jangan sedih"
Rara melotot, "Enggak! enak aja! Geli banget sih sedih-sedih segala!"
Dara tertawa, "Kan gue cuma mastiin. Gak usah sewot, dong!"
Rara cuma mencibir. Rasanya emosinya cuma tertahan di kerongkongan saking sebelnya. Susah buat di ekspresiin.
Gak lama, Handphone milik Dara berbunyi. Dara nunjukin gestur tangannya ke Rara, biar nunggu sebentar dan biar dia angkat dulu Panggilannya.
Rara mengangguk, lalu memilih diam dan memainkan kuku-kukunya.
Setelah beberapa menit, Dara kembali duduk disebelahnya. Rara menaikkan alisnya karena bingung dengan ekspresi Dara yang sedikit ragu-ragu mau menyampaikan sesuatu
YOU ARE READING
My Kind Of Crazy | Kevin Sanjaya
FanfictionThe difference between these two characters, Kevin: makhluk ter-tengil in the whole universe. Tapi satu lagi, dia gak suka berisik. Atau Rara: si bawel dari goa hantu yang gampang sakit hati What did you expect, fellas?