"Ya, lo belum makan dari pagi, bego. Gue jadi ga tenang nih!" omel Abi sambil melipat kedua tangannya, dan bersandar pada pintu
"gamau, Bi"
"Itu usus lo yang biasanya melar jadi kisut! ga semudah itu buat terbiasa, Ya"
"ABI GEBLEG LEBAY BENER SIH"
"Ya abis, biasanya juga makan seabrek. Lo kenapa sih? di ignore sama kokoh-kokoh yang kemaren?"
"E bukan ego"
"Ya abis, mirip sama yang punya ruko depan sana. Siapa namanya?" tanya Abi
"Kevin,"
"Oh iya, itu. Kevin. Kenapa sih lo sama dia?"
"Ga kenapa-kenapa elah, nanya mulu lo kaya Dora. Udah sanaaaaa, gue gapapa"
"Iya, sih. Maunya juga gue ga nanya lo mulu. Abis, Bunda nyuruh cek lo terus. Nih ya, asal lo tau, gue lagi mabar eh ditelfon. Kan kampret. Kalau bukan Bunda juga yaTuhan-udah gue-kelar deh"
Rara terbahak, "HAHAHAHA"
"Heh! gausah pake capslock gitu ngakaknya, bodoh. Udah ah, makan! mau gue beliin apa?"
Rara menggeleng, "maunya yang menang All England"
"Helaw? beneran Anjani Janira ini?" tanya Abi gak percaya, dengan raut wajahnya yang lawak banget
"He'eh"
"Tuh, lo bilang gue lebay padahal lo yang lebay+++"
"engga juga sih,"
" Terus sejak kapan punya sisi bucin?"
"Gatau"
"Udah Gila ya lo?"
"Iyaaaaaa:(" balas Rara dengan dramatis, iya, mukanya beneran sebelas dua belas kayak emoticon itu.
Abi mendesis, sambil meraba tangannya, "anjrit merinding gue"
"UDAAAH SANAAA"
"Hih! awas ya lo sampe ganggu gue, terus baru ngaku lapernya nanti. Awas,"
"geer banget, udah ah!"
"Yaudah aduin ayah?"
"Yaah abi, jangaaan!"
"Gue serius, Ya. Makan ah, jangan gitu" ucap Abi akhirnya. Kali ini, bersikap selakunya kakak.
"Gamau, Bi"
"Ya,"
Rara menghela nafasnya, "Yaudah"
Abi tersenyum, "Maunya apa?"
"Maunya-"
"Gue tabok lo sekali lagi becanda, Ya. Buruan, gue beliin nih keluar"
"Yaudah, bubur aja"
"Oke Abiiiiii" Ucap Rara sambil menaik-naikkan alisnya dan memeluk Abi dari belakang
Abi dengan cepat melepaskan tangan Rara, kemudian segera lari keluar dari kamar Rara.
Lalu Rara tertawa lebar, kalau sama Abi, dia bakal bisa berlaku kayak gimana aja. Gak cuma sisi Rara yang galak dan sensi.
Setelahnya Rara merutuki kalau, kenapa juga dia harus mikirin Kevin? didalam hati Rara udah bersorak-sorai ' I to the ew ' mana diketawain Abi. Kan sebel.
Bodo amat, kalau gak ngabarin juga. Emang Rara perduli? Tapi- ya harusnya, seenggaknya, Rian gitu kan, kasih kabar.
Ini gak sama sekali. Gaada Info dari manapun. Padahal, udah selesai matchnya dan udah di Jakarta.
YOU ARE READING
My Kind Of Crazy | Kevin Sanjaya
FanficThe difference between these two characters, Kevin: makhluk ter-tengil in the whole universe. Tapi satu lagi, dia gak suka berisik. Atau Rara: si bawel dari goa hantu yang gampang sakit hati What did you expect, fellas?