My Kind Of Crazy | Kevin Sanjaya

23: Kevin, Kevin, Kevin!

"WELCOME BACK, RARA!"

Rara, dengan tampang begonya yang masih menggeret kopernya hanya menyengir, "ini... apaan?"

"Surprise!" ucap Ajeng dan Bundanya serentak yang sedang dalam posisi memegang karton lebar bertuliskan

We miss you, Yaya!

Jujur, geli. Ini super lebay. Rara sampai bingung harus gimana.

Rara menoleh ke sekelilingnya, ada Abi yang pakai topi khas ulang tahun, dan Kean yang sedang memegang kue tart.

"oh wow! Iya gue kangen kalian semua, Rara kangen Bunda, cuma jujur...kalian freak"

Bundanya kemudian manyun, "kok gitu, Ya..."

"Ya gak apa-apa sih, lupain aja. Yang penting, peluk duluuu Kali!"

Dengan rusuh, Abi memeluknya lebih dulu dengan terlalu erat, "akhirnya, adikku!"

"Lebay lo monyet"

"Bun, Rara ngomongnya bun!"

"Maap, yaudah, lepaas! badan lo gede banget, males!" kata Rara

Abi melepaskan pelukannya, kemudian dilanjutkan oleh Jasmine, Bundanya memeluk Rara sedikit lebih dramatis dari Abi. Kalau ini kan lain, karena ikatan batin Ibu dan anak.

Coba kalau Abi, lebay bin rusuh. Hih.

Lalu setelahnya gantian, Ajeng, yang memeluk Rara gak kalah eratnya. Gak kalah kangennya. "I'm glad to see you again, Ra. Welcome home!"

Rara tersenyum, "Ya, ya me too," balasnya, sambil membalas pelukan temannya itu. Kemudian pandangan Rara beralih kepada Kean,

"Hai Ken!"

"Hai, Ra" jawabnya

"Oke, Ya, kita duduk dulu deh, sambil makan kue," ucap Bunda, sambil mengarahkan semuanya menuju meja makan

"Ayo Kean," ajak Bunda kepada Kean

Kean mengangguk, "oke tante,"

Kean dengan sengaja memperlambat langkahnya, agar sesuai dengan langkah milik Rara

"Ra,"

"Kenapa Ken?"

"Kevin udah ngabarin lo, kan? lo juga udah kabarin dia, kan?" tanya Kean memastikan

Rara mengangguk, "udah, santai aja"

Kean ikut mengangguk, "oke deh"

"Kenapa emang?" tanya Rara

"Gak sih, make sure aja. Waktu itu, dia sempet moody abis waktu lo masih di Amsterdam. Impectnya ke gue. Kalau bukan temen, gue telantarin deh si Kevin, Ra" curhat Kean

Sedangkan Rara menyengir, "kasian banget lo Ken..." Katanya dengan nada prihatin