Hallo readers terima kasih untuk melanjutkan membaca cerita yang agak sulit dimengerti. Jangan lupa vote ya 😇
💞💞💞💞
Matahari pagi memancarkan sinarnya kembali. Waktu jam menunjukkan pukul 7.00am. Max terbangun di sisi ranjang sebelah kanan dengan hanya menggunakan boxer seperti biasanya ia terbangun di pagi hari.
Badan Max masih terasa lelah namun ia berusaha agar tidak malas bangun dan berangkat kuliah. Sebelum itu, Max memasak sarapan dua porsi seperti biasanya. Setelah makan pun dirinya mencuci piring.
Max melirik sekilas ke arah ruang tamu melihat kamera dan tv yang menyala namun hanya biru, sesegera mungkin ia menyelesaikan acara cuci piring.
Seusai itu, Max mengambil remot kontrol dan menekan tombol yang bertuliskan prev. Yang artinya mundur.
Max memutar dan melihat seksama video yang menyeritakan tentang dirinya yang lain.
"Hai Max, Aku minta maaf, Aku tau betapa kau sangat menginginkan pekerjaan itu, Aku paham kau sangat frustrasi, aku pun juga sama frustrasi. Ini seperti yang kau dan Dr. Niera bicarakan. Kita memiliki batasan,namun jika situasinya berbeda, maka kau akan mendapatkan karir dan aku akan bisa mendaki Kalimanjaro. Jika kau pikirkan kembali. Jika kau gabungan apa yang telah kita capai selama masa hidup kita, kita menyatukan itu. Kita akan mencapai lebih banyak hal dibangdingan orang kebanyakan. Benarkan?." "well, thanks untuk gelato coklat yang manis sebagai teman yang menemani malamku yang sungguh sunyi luar binasa membosankan. Terimakasih Max ummah, aku mencintaimu." ucap seorang itu yang memiliki wajah sama dengan max namun berbeda karakter dan tatanan gayanya.
Video berakhir, Max mematikan tv nya dan pergi ke kamar mandi untuk membersikan dirinya. Namun tidak jadi karena kran air hangat sedang masa perbaikan. Dia melihat setumpuk pakaian habis pakai di keranjang. Max menghembuskan nafas berat karena kesal.
Dengan berat hati Max mengambil pakaian-pakaian tersebut dan merogoh-rogoh saku mungkin saja ada uang. Kan lumayang untuk menambah anggaran.Max mengambil celana jeans yang berada di tempat tidak jauh-jauh amat dari keranjang. Tak sengaja Max merasakan ada sesuatu di saku tersebut.
'Mungkin ini uang tapi kok terasa agak tebal'. Batin Max.
Max memasukkan tangan nya kedalam saku celana tersebut dan ternyata bukan uang. Namun yang ia dapat kan adalah sebuah kain yang berbentuk kotak sama panjang yang orang-orang menyebutnya sapu tangan.
Max membuka sapu tangan yang dilipat menjadi empat bagian. Disana terdapat rajutan benang berwarna merah membentuk tulisan 'The Rialto'. Max memasukkan sapu tagan tersebut dengan kasar ke dalam saku celana miliknya.
Max mencuci semua pakaian itu dan mengeringkannya. Setelah itu dirinya mandi dengan air yang dinginnya minta ampun bagaikan es-es di benua antartika.
###
Max mengendarai mobilnya dengan kecepatan rata-rata menuju Universitas Seattle.
Max memakirkan mobilnya, dia segera merai topi yang berada di depan setir dan memakainya.
Tak lama setelah max memasuki kelasnya. Defne pun datang dan mulai berbicara.
"Hai Max. Bagaimana kabarmu?"
"Baik. Thanks" balas max sambil menunjukkan seutas senyum yang menyejukan bagai udara pantai bagi Defne.
"Aku harap kau tak pulang setelah jam kuliah selesai"
"Aku akan langsung pulang def," Max menatap wajah Defne sekilas dan kembali berkutat pada gambar-gambar miliknya.
Merasa di acuhkan, Terbesit senyum kecut Defne dengan perlahan meninggalkan Max dan duduk di tempat nya.
####
Jam kuliah selesai. Max membereskan benda-benda miliknya untuk dimasukkan kedalam tas miliknya. Dengan langkah cepat, Max menuju parkir dan menyalakan mobilnya. Dia mengendarai mobil keluar area Universitas menuju rumahnya untuk tidur.
####
Dirumah max mengganti pakaian nya dengan kaos putih dan celana pendek selutut.
Max menghempaskan tubuhnya duduk di sofa ruang tamu dan menyalakan kamera.
"Hari ini aku mencuci pakaian kotormu. Itu seharusnya kewajibanmu. Itu sudah menumpuk jadi dengan berat hati aku mengurusnya. Dan yah baju olaragamu sangat bau bagaikan bangkai tikus, Apakah kau tak memakai deodorant yang aku berikan padamu?" (ucap Max sesekali tertawa kecil) "(Max mengembuskan nafasnya) dan aku menemukan ini dalam sakumu" (Max menunjukan sapu tangan tersebut ke kamera) "Aku hanya ingin tahu karena.. kau bahkan tak pernah bercerita jika kau pergi ke bar dan begadang disana, Apakah ini yang membuat tubuh kita sangat lelah belakangan ini?"
Max meletakkan sapu tangan itu di meja dan mengakhiri videonya. Max menghembuskan nafas berat dan berjalan ke kamarnya untuk tidur.
💞💞💞💞
Jangan lupa vote ya 😇
![](https://img.wattpad.com/cover/178959089-288-k604659.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me
قصص عامةDia berangkat kuliah setiap hari pada pagi hari dan pulang petang. ketika sampai di rumah ia tidur. Setiap pagi ia terbangun dan ada sarapan untuknya dan video yang menceritakan tentang bagian kedua dari dirinya.