Dia berangkat kuliah setiap hari pada pagi hari dan pulang petang. ketika sampai di rumah ia tidur. Setiap pagi ia terbangun dan ada sarapan untuknya dan video yang menceritakan tentang bagian kedua dari dirinya.
Titt.. Titt Jam digital milik Max berbunyi menunjukan pukul 7.00am Kini ia bangun berada di ranjang sisi sebelah kanan yang hanya menggunakan boxer. Max memijat pelan kepalanya yang terasa sedikit pusing. Dia berdiri merlirik ke luar jendela untuk menyapa sinar sang surya.
Max berjalan menuju ruang tamu yang terdapat Tv dan kamera ia pun memutar video tentang bagian dirinya yang lain.
Video berputar, maka terpampanglah wajah seperti Max namun bebeda gaya rambut yang disisir kedepan menyerupai pony namun masih terlihat kece badai aduhai.
"Hei. What's up Max? Thanks untuk menceritakan tentang Serena. Apakah dia teman barumu? Apakah dia begitu sangat cantik ha? ". ucap seorang di dalam video tersebut dengan bibir sedikit diangat mengejek. "Aku kemarin pergi membeli pizza bersama Tom, dia bercerita tentang mantan kekasihnya, dia berkata bahwa dia diselingkuhi, namun Tom sendiri setiap hari berselingkuh. Aku hanya mendengarkan saja tanpa berkomentar seperti yang kau katakan." "Dan yah aku juga merasa sedikit lelah, entah apa penyebabnya. Aku pun sempat tidur empat jam dan tidur lebih awal"
"Huh, benarkah? " Ucap max saat mendengar ucapan itu, merasa ragu.
"Hmm anyway, aku bermain basket dengan anak-anak gym, tapi Max benarkah jika itu sangat buruk jika kau membalas perasaan gadis itu? Kau diperbolehkan untuk tertarik pada siapapun dan have fun." (hening) "haha man, peace. Have a good day"
Max memasang wajah tak suka ketika ia mendengar ucapan untuk memiliki kekasih dan bersenang-senang.
Video berakhir, Max mematikan tv nya dan memulai rutinitas nya pergi kuliah. Tak lupa ia memakai topi nya.
###
Di kampus Max tak memiliki banyak teman, ada pun ia lebih tertutup seakan dia tak ingin siapapun mengerti tentang dia. Setiap saat setiap waktu Defne mengajaknya berbicara namun hanya sepatah kata saja yang Max ucapkan.
"kau terlihat kusut sekali seperti keset yang tak pernah dicuci" ucap defne mencoba berinteraksi dengan Max.
"I am Okay, hanya lelah". Balas Max dengan memberi senyum manis secangkir madu miliknya.
"Baiklah, aku akan ke kantin kau tak mau gabung,Max?"
"Tidak, terima kasih. Aku ingin pulang dan beristirahat, bye" . Ucapnya sambil melambaikan tangan tanda akan berpisah.
"see you tomorrow, Max". Defne menatap cara berjalan Max yang begitu cool. Dia sangat terpesona akan Max. 'he is damn so cool' batin defne yang tak hentinya menatap punggung Max yang perlahan menghilang.
###
Kuliah hari ini hanya beberapa jam dan tak ada kelas tambahan. Max memasuki mobil miliknya, menyetir keluar area universitas untuk segera memeriksakan dirinya karena akhir-akhir ini Max merasa letih.
###
Max pun pergi ke tempat biasa dirinya check up. Dr.Dilara Nierana yang tak lain ialah ibu baptis Max yang telah merawat mereka hingga dewasa. Max berbaring di kasur yang sudah disiapkan di ruangan spesial untuk memeriksa dirinya saja.
Dr. Niera memasang alat-alat medis yang entah untuk apa itu. Max pun merelaks-kan tubuhnya dibawah cahaya lampu medis. Sedangkan Dr. Niera mengecek sesuatu di komputer medisnya.
Beberapa saat keheningan. Max pun bertanya pada ibu baptis juga dokter pribadi nya pula
"Apakah semuanya baik-baik saja". Max sedikit mengeraskan suaranya agar Dr.Niera mendengar.
Dilara pun pelan pelan mendekati Max dan melepaskan alat bantu yang berada di belakang telinga Max.
"Ada sedikit pergeseran, hanya beberapa detik saat kau berpindah kesadaran. Aku sudah memperbaiki nya"
"Aku tau kau merasa tidak seimbang. Kau semakin dewasa. Kau memiliki kehidupan yang sibuk. Itu biasa jika kau merasa lelah. Tak perlu khawatir". Sambung Dilara dengan suara yang lembut dan penuh kasih sayang.
Max memandang nanar wanita yang sudah berumur setengah abad namun masih tetap terliat cantik itu dan mengangguk tanda mengerti.
💞💞💞💞 Bagaimana ceritanya? Bingung? Ikuti saja ceritanya agar dapat memahami. Jangan lupa vote and comennt ya 😇
Pict: Defne Victoria
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pict: Mrs. Serena
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.