Bab 11: Job

9 3 0
                                    

💞💞💞💞

Max sedikit berlari menyusuri lorong-lorong kampus untuk menemui dosen kesayangannya.

Tibala ia di pintu kaca yang tertera nama Mr. Frank Ozkan dan membukannya.

Terlihat seorang pria tua namun masih terlihat segar menatap map-map di mejanya sambil mengetuk-ketuk meja dengan pulpen ysng ada di tangannya.

"Permisi."

Mr. Frank mendongakkan kepalanya menatap tubuh Max sekilas lalu membenarkan duduknya.

"Duduklah". Pinta Mr. Frank dan Max pun menuruti perkataan dosen kesayangannya itu.

"Aku belum mendapatkan jawaban yang aku inginkan. Kau mau menerima pekerjaan yang aku tawarkan pada waktu itu atau tidak"

"Aku akan menerimanya tapi sku sungguh tidak bisa pulang malam. Aku akan bekerja selepas kuliah lalu sisanya akan aku lanjutkan dirumah"

"hmm.. Aku percaya padamu tapi kau harus bekerja dengan sungguh-sungguh"

Max hanya memberikan seutas senyuman di bibirnya.

"Baiklah kau boleh pergi meninggalkan ruangan"

Max pun menundukkan kepalanya dan beranjak keluar meninggalkan ruangan dosennya itu.

###

Max kembali pulang ke apartemen miliknya.

Sesampainya dirumah, ia melepaskan jaket dan topi yang ia kenakan lalu mengantungnya pada gantungan yang ada di sisi pintu.

Max membaringkan tubuhnya di sofa ruang tamu menyelonjorkan kakinya sambil memegang kepalanya yang masih pusing serta memikirkan pekerjaan yang akan ia emban.

"I think, aku harus memberi tahu Mike. Jika dia tak setuju maka aku akan meminta maaf pada Mr. Frank"

###

Max menerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya. Perlahan tapi pasti dia menolehkan kepalanya kebelakang melirik sekilas jam dinding.

Jam menunjukkan waktu pukul 5pm. Bagimana ia bisa tertidur dan bangun dua jam sebelum dua jam, waktu tidurnya datang.

Max melihat tv yang terpampang wajahnya yang acak acak ala bangun tidur.

Rupanya kamera itu masih merekam.

Max dengan segera mematikan rekaman itu dan mengahapusnya.

Mengapa dia menghapus itu? Karena ia tidak mengatakan apapun. Hanya video dirinya yang tidur bak orang mati.

Max menepuk jidatnya lalu mengambil remote dan memulai merekam.

"Hi! Mengapa kau tak membalas pesanku yang kemarin? Apakah kau marah padaku? Tidak biasanya kau semarah ini. Aku tahu kamu sakit hati karna ucapanku yang sedikit membentak. Aku mohon maafkan aku. Grace tak akan kembali, kita harus kembali ke normalitas. Tolonglah"
"Dan yah, aku sudah menerima pekerjaan itu, Mr. Frank memintaku agar menerima pekerjaan tersebut, jadi aku menerimanya. Tapi aku akan pulang tepat waktu, aku akan mengerjakan pekerjaanku separuh dirumah, jadi bantulah aku yah jika kau bisa. Tapi jika kau tak ingin membatuku tak apa, tapi aku mohon izinkan aku untuk bekerja. Agar kau dan Dilara tak terlalu banting tulang untuk membiayai kuliah ku"

Max memberikan seutas senyuman lalu menutup rekamanya.

###

Max membersihkan dirinya, mandi, sikat gigi dan menganti pakaian.

Jam menujukkan pukul 6.45pm. Max meletakan handuknya di gantungan pintu kamar mandi, berjalan ke jendela menatap senja jingga sejenak lalu menutup serta gorden. Lalu tidur.

💞💞💞💞💞

Ceritanya memang agak rumit jadi kalau mau mengerti ceritanya ikuti hingga part terakhir ya gaes 😘😘

Jangan lupa vote yah 😊

It's MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang