Dia berangkat kuliah setiap hari pada pagi hari dan pulang petang. ketika sampai di rumah ia tidur. Setiap pagi ia terbangun dan ada sarapan untuknya dan video yang menceritakan tentang bagian kedua dari dirinya.
Matahari memancarkan sinarnya, jam menunjukkan pukul 7.00am. Max melakukan rutinitasnya dengan berlari pagi beberapa menit di jalanan kota Seattle.
Seusai berolahraga pagi, Max memutar video seperti biasanya. Merebahkan punggungnya di sofa ruang tamu. Menyalakan tv tuk melihat video.
"Hai Max. Aku bekerja larut malam, aku sibuk berbicara dengan Tom. Aku naik kereta karena hujan turun. Aku juga membantu seorang wanita mendorong kereta bayi menuruni tangga, Entah kemana wanita itu akan pergi membawa bayinya di jam 2.00am. Kita juga kehabisan sabun cuci piring, jadi aku membelinya."
Video berakhir Max matikan tv, berjalan menuju kamarnya menyisir rambutnya kedepan supaya terlihat seperti pony. Ia meraih kacamata di nakas sebelah ranjangnya lalu memakainya.
"Baiklah, aku sudah terlihat sama dengan dia" ucap Max seraya merapikan pakaiannya.
###
Max berada di jalanan tengah kota Seattle untuk mengikuti seorang gadis yang dianggap Mr. Derric pacarnya itu.
Max mengikuti kemanapun gadis itu pergi, hingga sampailah di sebuah taman tertutup, Max menatap punggung Grace hingga tak terlihat lagi oleh matanya, ia pun pergi menjauhi taman tersebut dan berlari menuju apartemen miliknya.
Max menyalakan tv nya untuk menonton sebuah film laga namun tidak memahami betul tentang film itu. Max sibuk berkecamuk dalam pikirannya memikirkan Grace.
Max mematikan tv nya menuju meja makan yang tertera sebuah piring kotor bekas makan kemarin malam bukan miliknya.
Max mencuci dengan iklas piring itu. Kemudian kembali ke ruang tamu untuk membuat Video.
"Aku pergi ke pinggiran kota Seattle, disana ada pameran gallery milik fotografer terkenal. Kau harus ke sana sungguh galleri nya sangat indah, itu buka hingga malam pada hari sabtu, setelahnya aku pulang"
Max mengakhiri videonya, mematikan tv miliknya, meletakkan remote kontrol di meja juga meraih kunci mobil Audi R8.
Max melajukan mobilnya menuju Universitas Seattle dengan malas karena dirinya merasa sangat lelah.
####
Max menuju kelas namun sepi, tak ada siswa satu pun. Hanya tersisa sampah kertas yang berserakan di lantai.
"Hai Max, kau telat hari ini. Mr. Frank sudah pulang" sapa Defne dari belakang seketika membuat Max berbalik badan dengan menyentuh dadanya karena kaget.
"Benarkah? Aku tak pernah telat sebelumnya". Max tak percaya jika dirinya telat.
Max hanya pergi mengikuti gadis bernama Grace O'brien sebentar. Mengapa ia bisa telat.
"Lupakah kau jika Mr. Frank mengajar pagi pada hari ini karena beliau harus melaksanakan proyek nya. Dan kau bagaiman bisa lupa?. Bukankah kau siswa yang paling teladan?" Jelas Defne sembari meraih lengan Max mengajaknya keluar kelas menuju kantin.
Max hanya menurut tak menolak. Toh mungkin saja menghabiskan waktu dengan defne bisa mengurangi rasa lelah.
Max memesan secangkir teh sedikit gula. Ia tak memesan makanan. Defne memesan minuman favorit nya yaitu greentea.
Sekitar 15 menit dikantin yang membosankan bagi Max. Defne terus bercerita entah tentang apa. Max hanya mengangguk pelan.
Max berpamit pulang untuk istirahat. Defne pun mengangguk.
####
Max melihat Grace tak sengaja, ia pun turun dari mobil meraih kaca mata hitam dan topi agar Grace tak mengenali dirinya. Max mengikuti kembali seperti tadi pagi. Entah mengapa dirinya sangat penasaran tentang gadis itu.
Sampailah di sebuah tikungan pertokoan, Grace tiba-tiba berhenti membalikkan badannya menghadap Max.
Jarak mereka yang tak begitu jauh membuat Max tak sempat bersembunyi.
"Mike? Hai!". Sapa Grace dengan melambaikan tangannya ke arah Max.
"oh hai"
"Aku tak pernah melihat mu di siang hari sebelumnya, rasanya sangat senang melihatmu di siang hari"
Max melepaskan kaca matanya mengangkat sebelah alisnya. Sedangkan Grace selangkah mendekatkan dirinya pada tubuh Max.
"hah, bercanda. Kemana kau akan pergi Mike?"
"Aku akan pergi ke Toko Roti. Dan kau?"
"Sesungguhnya aku akan pergi yoga, namun bibiku menelpon untuk mencarikan kuci nya yang hilang lagi" Ucap Grace seakan Max mengenal betul tentang keluarga nya.
Max menganggukan kepalanya pelan berpura-pura mengerti apa yang dikatakn Grace.
"Okay Mike, See you tonight at bar"
Grace mengecup sekilas bibir tipis Max kemudian pergi meninggalkan Max.
Max mematung karena ini adalah pertama bagi Max. Mata Max mengikuti arah perginya Grace. Setelah Grace tak terlihat Max meninggalkan tempatnya berjalan ke mobilnya tuk pulang.
###
Dirumah Max berlari pelan ke kamar untuk tidur. Menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
💞💞💞💞
Pict. GraceO'Brien
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.