💞💞💞💞
Sebuah ruangan yang gelap dengan penerangan minim tanpa ventilasi udara,namun dinginnya menusuk tulang.
Terdapat satu ranjang pasien diatasnua ada lampu semacam lampu operasi.
Disisi yang lain sekitar beberapa meter terdapat komputer dan alat-alat medis lainnya.
Dr. Neira pun menurunkan suhu udara ruangan tersebut, sedangkan Max membaringkan tubuhnya di ranjang pasien.
Tak lama kemudian Dr.Niera datang dan memasangkan alat medis dibelakang telinga Max. Max menyerengit merasakan rasa sakit.
"Nah sudah,"
Max pun mengangkat tubuhnya duduk mengahadap Dr. Niera.
Dr. Niera mengusap lengan Max dengan lembut seraya tersenyum tulus.
"Kebanyakan saudara melangkah maju dan menjalani hidup terpisah. Bisa dikatakan, menjauh darinya adalah bagian peralihan. Jangan anggap ini sebuah pertengkaran, anggap saja sebuah kesempatan." lanjut Dr. Niera
"Kesempatan untuk apa?". Ucap Max
"Untuk mengeksplor hidupmu"
Max terdiam sejenak lalu beranjak dari ranjang.
"Aku akan pulang". Ucap Max yang dibalas senyuman oleh Dilara.
###
Sesampainya di apartemen, Max memasak makanan menggunakan bumbu instan.
Max membagi makanan itu menjadi dua, satu piring ia masukkan kedalam lemari pendingin dan satunya ia comot ke ruang tamu.
Seusai dirinya memakan ia pun membuat rekaman.
"Aku sudah membayar tagihan listrik, pakaian kotor pun sudah menumpuk, dan aku sudah mencucinya. Aku bertemu juga Dilara, dia berkata jarak merupakan bagian peralihan, aku tidak tahu apa itu maksudnya. Kita tidak memiliki keistimewaan itu."
"Kau dan aku harus berkomunikasi,kau tak boleh meninggalkan aku sendiri, kau asyik bermain dalam kegelapanmu sendiri tanpa memberi tahu aku sedikitpun."Max pun mengakhirinya.
Menutup seluruh jendela, tak mengizinkan cahaya matahari sore masuk kedalam apartemennya.
Ia pun beranjak ke kamar tidur meletakkan ponselnya di nakas sebelah ranjang.
###
Jam pada ponsel Max menunjukkan pukul 7.00am, Max pun terbangun dari tidurnya.
Dengan mata ala bangun tidur Max bangkit dari ranjangnya pergi ke kamar mandi membersihkan dirinya.
Memakai stelan pakaian olahraga, keluar apartemen untuk berlari seperti biasanya
###
Max memakai stelan kemeja abu-abu dengan celana jeans. Merapikan rambutnya kebelakang serta memakai topi kelabu.
Max melihat sekilas lemari pendingin lalu membukanya. Disana masih tertera makanan yang kemarin untuk Mike, masih utuh tak tersentuh.
Ia pun membuangnya ke tempat sampah. Dan pergi ke universitas.
💞💞💞💞
Jangan lupa vote guys 😽😘

KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me
Ficción GeneralDia berangkat kuliah setiap hari pada pagi hari dan pulang petang. ketika sampai di rumah ia tidur. Setiap pagi ia terbangun dan ada sarapan untuknya dan video yang menceritakan tentang bagian kedua dari dirinya.