Merasakan hembusan angin sepertinya sudah menjadi hobiku belakangan ini.
aku rasa tidak ada salahnya menikmati sisa hidupku yang nampaknya tidak lama lagi.Ini sudah menjadi zona amanku,
Jadi biarkan aku seperti ini.
Hanya sebentar.aku janji.Hanya ada suara desiran angin disini, rasanya sangat nyaman.
Sampai benda berbentuk persegi panjang disampingku berbunyi dan menampilkan nama mamah.
Tak ada yang harus dilakukan selain menekan tombol hijau
"Taehyung" terdengar suara wanita paru baya yang nampak kwatir
"Iya mah"
"Kamu dimana sayang,kau tau kita harus segera melakukan pemeriksaan hari ini"suaranya terdengar semakin cemas
"Baiklah aku akan segera pulang"
Setelah memastikan telpon sudah terputus aku segera pulang untuk menemui wanita yang baru saja menelponku.
***
Bosan rasanya jika selalu keruangan yang penuh dengan dominan warna putih dan bau obat yang menyengat.
Jika kalian bertanya aku dimana.Ya,aku sedang dirumah sakit.aku benci mengucapkan nya.
"Taehyung apakah rasa sakit pada kepala mu sudah berkurang?"tanya dokter ber-nametag choi yuna dengan suara yang lembut.
Ia adalah dokter yang sudah menangani penyakit taehyung selama 3 tahun belakangan ini.
"Bahkan itu semakin parah"jawabku santai.
"Kau tak meminum obatnya?"ia kembali bertanya, bedanya sekarang nada suaranya sedikit meninggi."Aku pikir itu tidak penting,yang terpenting adalah hidup tidak lama lagi"
"Kau menyerah sekarang?"
"Aku rasa hari ini sampai disini.terima kasih dokter Choi.
Aku berharap kita tidak akan bertemu lagi"setelah aku mengatakan itu,aku langsung pergi meninggalkan dokter tidak berguna itu.TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before sunrise °taerin
Short Story[End] "hiduplah lebih lama lagi" "untuk apa?" "aku hanya ingin melihat matahari terbit bersama mu"