16tahun kemudian.....
"Appa,lihat oppa tidak mau bermain denganku" kata gadis kecil yang sekarang sedang merengek didepan ayahnya
"Kau tak melihat aku sedang membuat tugas?" jawab taeoh tampa memalingkan matanya dari laptopnya
"Sayang mainnya nanti saja,oppa mu sedang ada tugas"
"Mainlah dulu dengan mimi jika tidak ingin menunggu" kata taeoh,mimi yang merasa namanya terpanggil pun langsung menoleh
"Masa aku harus bermain dengan kucing terus,appa" ia sudah mulai menangis, taehyung yang sadar itupun langsung membawa putrinya kepelukannya
"Manja" kata taeoh, sangat pelan sampai tak dapat didengar oleh taehyung dan adiknya
.
.
.
."Taeoh apa kau sudah siap?"
"Sudah appa"
"Dimana adikmu?"
"Appa kita mau kemana?" Orang yang baru saja dibicarakan keluar dari kamarnya dengan pakaian serba putih
"Kita akan mengunjungi eomma"
.
.
.
."Halo eomma ini aku taeoh, apakah eomma sehat disana? Aku pikir itu harus karna kami juga sangat baik disini,maaf lama tidak mengunjungi eomma belakang ini aku sedang disibukkan dengan ujian akhir tahun,doakan aku semoga lulus ya eomma.aku sayang eomma" taeoh mengadahkan kepalanya keatas untuk menahan air matanya yang akan jatuh
"Eomma ini taerin, kenapa eomma cepat sekali perginya padahal taerin kan belum pernah bertemu dengan eomma,tapi meskipun begitu taerin sangan mencintai eomma" taerin menoleh kebelakang menatap mata appanya dan mulai mengeluarkan air matanya
Taerin lari kearah taehyung dan memeluknya erat,sangat erat. "Appa taerin ingin bertemu eomma" ucapnya ditengah isakannya
"Taeoh bawa taerin kemobil,appa ingin bicara dengan eomma" tidak ada bantahan disana,taeoh langsung membawa taerin pergi meninggalkan taehyung
"Sayang ini aku taehyung,maaf baru bisa membawa anak-anak kesini lagi.yerin, terima kasih sudah memberikan dua malaikat yang menjadi alasanku untuk hidup sampai sekarang.rin-ah,aku janji akan menjaga mereka sampai akhir hidupku
Kau tau taeoh tumbuh menjadi pria yang tampan dan pintar sedangkan putri kita dia menjadi wanita yang pemberani sama sepertimu wajahnya juga sangat mirip denganmu,cantik.aku tidak akan kwatir saat merindukan mu karna aku mempunyai mereka berdua.aku pulang dulu,aku dan anak-anak sangat mencintaimu" setelah mencium batu nisan istrinya taehyung segera beranjak untuk menyusul taerin dan taeoh.
.
.
."Taeoh,kemari appa ingin bicara" yang dipanggil langsung menghampiri appanya
"Ada apa?" Ia duduk dihadapan taehyung agar lebih leluasa untuk melihat wajah tegas appanya
"Appa harap kau mau belajar untuk menerima dan mulai mencintai taerin"
Taeoh yang sudah tau pembicaraan akan kesini maka dari itu ia hanya memasang wajah datarnya "appa menyuruhku untuk menerima anak yang sudah mengambil nyawa eommaku sendiri,itu tidak mungkin terjadi"
"Taeoh eomma mu meninggal itu buka karna taerin,itu semua takdir"
"Appa bilang takdir?
Coba saja eomma tidak melahirkan anak itu pasti eomma akan ada bersama kita sekarang,eomma meninggalkan ku saat umurku 8tahun dan appa tau itu sangat menyakitkan untukku""Jangan egois taeoh,semuanya juga merasa sedih sama sepertimu"
"Tapi maaf appa aku tidak akan pernah bisa menerima anak pembawa sial itu"
"TAEOH JAGA OMONGANMU" tanpa sadar taehyung membentak putranya
Yerin maaf sudah mengingkari janjiku.ucapnya dalam hati
"Ah,yang benar saja appa membentakku hanya karena anak sialan itu"
Taehyung masih berdiri dengan tangan mengepal, sedangkan taeoh sudah pergi entah kemana
Taerin yang sendari tadi mendengarkan percakapan appa dan oppanya hanya bisa terisak sesekali menyalahkan dirinya sendiri.
TBC.
Kim taeoh
Kim taerin
KAMU SEDANG MEMBACA
Before sunrise °taerin
Short Story[End] "hiduplah lebih lama lagi" "untuk apa?" "aku hanya ingin melihat matahari terbit bersama mu"