❣4❣

2K 251 7
                                    


AUTHOR POV

Hingar bingar musik klub mengusai malam itu. Ada seseorang yang menyewa tempat itu untuk sebuah pesta perayaan. Kini hampir melewati tengah malam dan orang-orang itu tak kunjung lelah untuk berdansa.

"Ada masalah?" Tanya Joshua pada Myungeun yang duduk lesu dihadapannya.

"Aku mengantuk,"  gadis itu mencebikkan bibir sambil menopang dagunya.

"Kau bisa tidur, bukan? Pintu rumahmu hanya beberapa langkah dari sini."

Myungeun menggeleng pelan. Joshua yang melihatnya hanya mendengus.

"Ayahmu bisa marah jika kau tertidur disini,"

Joshua kembali pada pekerjaannya daripada harus berdebat dengan anak bos-nya ini. Sesekali melirik Gadis itu, takut jika ada pria-pria gila yang mendekatinya.

"Siapa yang membuat tanganmu seperti ini?" Myungeun sedikit terkejut karena Joshua menarik tangannya.

Myungeun menggeleng lagi.
"Ini alasanmu tidak ingin pulang? Takut ayahmu marah?"

Pada akhirnya gadis itu mengangguk. Mengakui jika ia takut ayahnya murka saat tau punggung tangan kirinya terluka karena seseorang.

"Jeonghan bisa membunuh orang itu jika ia tau."

"Tidak. Jangan beritahu kak Jeonghan." Pertama kalinya dalam hari ini ia mengeluarkan suara sambil menggeleng kalut.

Joshua mengalah. Ia bukan tipe orang yang suka mengadu. Jadi ia hanya menghembuskan napas kasar. Lalu pergi ke ruang staff untuk mengambil kotak obat.

Saat ini, gadis bersurai hitam itu benar-benar mengantuk. Ia lelah. Setelah sekolah sampai sore, ia harus segera makan malam lalu bekerja. Benar jika jam kerjanya bebas, hanya Myungeun saja yang merasa sungkan pada pegawai lain jika ia tidur lebih dahulu.

"Heii, cantik~" Myungeun tersentak begitu seseorang memeluknya dari belakang.

"Mau menemaniku malam ini?" Bisik pria itu.

Joshua yang baru saja keluar dari ruang staff terkejut melihat Myungeun dipeluk oleh pria tak dikenal. Ditekannya sebuh tombol didekatnya. Tak berapa lama dua orang berbadan besar menyeret pria yang mengganggu Myungeun.

"Obati tanganmu dengan ini lalu cepat tidur sebelum seekor singa memakanmu!"

🌻🌻🌻

Tidak tau saja Joshua jika gadis yang beberapa menit lalu dijaganya sudah terlelap dalam pangkuan seorang pria bermata rubah di ujung ruangan. Bahkan Myungeun tidak terganggu saat Pria yang ia kenal sebagai Jeon Wonwoo ini sedang mengobati lengannya.

 Bahkan Myungeun tidak terganggu saat Pria yang ia kenal sebagai Jeon Wonwoo ini sedang mengobati lengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa yang berani melukaimu, Sayang?" Bisik Wonwoo meskipun ia tau Myungeun tidak akan mendengarnya.

Jemari pria itu merapikan rambut Myungeun yang sedikit berantakan, menyelipkannya dibelakang telinga. Mengusap pelan alat yang ada ditelinga gadis itu. Tersenyum miris saat mengingat informasi dari Mingyu beberapa hari lalu.

Gadis yang membuatnya gila seperti ini seorang tunarungu. Lantas kenapa bisa berbicara dengan lancar saat pertemuan pertama mereka?
Tapi gadis itu hanya menjawab Wonwoo seadanya saat mereka bertemu tadi.
Mengiyakan semua ajakannya tanpa berpikir. Saat Wonwoo menyuruhnya untuk duduk disampingnya, gadis itu malah duduk dipangkuannya dan langsung tidur.
Membuat Senyum kemenangan terukir dibibir Wonwoo.

Wonwoo mengecup pelan pelipis itu dengan penuh sayang sebelum membawa gadis itu pergi. Tanpa tau keributan apa yang akan terjadi nanti.

🌻🌻🌻

Plaakkk...

Panas itu menjalar pada pipi Myungeun. Ia baru saja kabur dari kediaman mewah milik Jeon Wonwoo. Lalu disambut oleh tamparan dari ayahnya yang sedang menatapnya marah sekaligus kecewa.

"Aku tak pernah mengajarimu menjadi seorang jalang, Nak."
Ayahnya berlalu begitu saja. Meninggalkan Myungeun yang sedang terisak tanpa suara di ruang tengah.

Ibunya datang untuk memeluk gadis itu. Mengusap surai hitam anaknya dengan penuh sayang.

"Kemana kamu semalam?" Tanya ibunya dengan lembut.

Myungeun menatap ragu ibunya, "Aku tidur dirumah seorang kenalan."

"Pria?"  Myungeun mengangguk.

"Tidak terjadi apa-apa bukan? Ibu sangat khawatir."


Ibu, sampai kapanapun akan selalu menjadi pihak yang paling pengertian. Mereka peduli, hanya saja memiliki cara yang berbeda.

.

Jeon Wonwoo, seorang CEO perusahaan parfum, dibuat panik karena tidak menemukan gadis-nya dimanapun. Pria itu bahkan masih menggunakan setelan kemeja yang dipakainya kemarin. Sepulang dari klub dan menidurkan Myungeun dikamarnya, ia langsung kembali bekerja.

Katakan dia seorang Workaholic. Sekaligus menahan untuk tidak menyerang Myungeun saat itu juga.

"Shit!!!"

Gadis itu kabur.

🌻🌻🌻

MYUNGEUN POV

Aku berjalan keluar gedung sekolah. Sesekali melirik mereka yang berbisik tentangku.
Hanya karena namaku terpajang di mading sekolah— dalam pengumuman tentang pendisiplinan oleh guru Konseling pada mereka yang bermasalah. Bahkan aku tidak tau apa yang membuat namaku tercantum dalam kegiatan sakral itu.

Splaashhh...

Shit!

Orang-orang menyebalkan. Aku bahkan belum keluar dari area sekolah dan mereka sudah mengguyurku dengan air kotor. Ughh..
Aku menghela napas, aku harus tenang. Membiarkan mereka membully-ku hingga lelah adalah pilihan terbaik. Okay... aku cukup berjalan untuk keluar dari sini.

"Heh jalang! Apakah dia tuanmu?" Seseorang berteriak hingga membuat yang lain tergelak keras.

Tuan? Maksudnya?

Aku melihat lurus ke depan gerbang. Mobil mewah dengan pemiliknya yang bersandar dengan menggunakan setelan kemeja dan jas yang sampirkan ditangannya.

Aku mencoba tidak peduli, bahkan aku berpura-pura tidak mendengar atau melihatnya. Sayang ia menarik tanganku lebih cepat dari dugaan. Membawaku masuk kedalam mobil mewahnya, sedangkan keadaanku kotor begini. Dan jujur saja, aku tidak tau harus apa jika ia menyuruhku mengganti rugi karena mengotori mobilnya.

Aku masih meronta bahkan saat ia menutup pintu mobil disampingku dengan keras.
Aku melepaskan sabuk pengaman yang dipasangkannya.
Tapi urung saat pria itu menahan tanganku yang akan membuka pintu.

"Kita perlu bicara, manis."

Okee. Okee.  Aku menuruti kemauan pria gila ini. Tapi—

astaga aku bau.

🌻🌻🌻

Tbc.

⛔ PERIHELION - JEON WONWOO [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang