❣8❣

1.6K 237 10
                                    


Jeonghan menekan bel rumah berkali-kali bagai orang kesetanan. Berusaha meredam emosi yang siap meledak kapan saja. Untungnya si pemilik rumah segera membuka pintu sebelum Jeonghan mendobrak pintu dan membuat kekacauan di lingkungan orang lain.

"Dimana Myungeun, brengsek?!" Umpat Jeonghan begitu pintu didepannya terbuka lebar.

"Hei, apa masalahmu?"

"Jangan pura-pura tidak tau sialan! Dimana Myungeun?" Ayolah, jangan membuat Jeonghan mengamuk disini.

Wonwoo menghela napas. Sekarang hampir malam, ia tidak mau membuat keributan juga. "Masuklah, ia dikamarku!"

Jeonghan segera masuk ke rumah itu. Memasuki ruangan dengan pintu terbuka, yang ia tau itu kamar Jeon Wonwoo.

"Myungie!"

Gadis yang dipanggil menoleh cepat lalu memeluk Jeonghan dengan erat. Seolah dengan memeluk Jeonghan semuanya akan baik-baik saja.

"Aku ingin pulang," lirih Myungeun.

"Kau baik-baik saja,kan?" Tanya Jeonghan.

Ia mengangguk sebelum beranjak untuk menaiki punggung Jeonghan yang sudah bersiap untuk menggendongnya.
Myungeun menenggelamkan wajahnya pada leher Jeonghan sambil memejamkan mata. Enggan untuk melihat Wonwoo yang membuat pikirannya kacau.

"Sekali lagi aku katakan untuk tidak mendekati Myungeun. Ia milikku,"

Jeon Wonwoo hanya bisa menatap kepergian mereka dengan tatapan tidak suka. Myungeun miliknya, bukan milik Jeonghan. Ia tidak suka miliknya diambil begitu saja. Lihat saja nanti, siapa yang akan dipilih oleh gadis pujaannya.

.
.

"Kau yakin ia tidak melakukan sesuatu padamu?" Tanya Jeonghan ragu.

"Ia sudah menolongku dari pria-pria gila itu." Jawab Myungeun tanpa melihat Jeonghan.

"Mereka melakukannya lagi?"

Myungeun diam, enggan menjawab. Karena nyata-nya Jeonghan sudah tau, banyak pria yang hampir memperkosa gadis itu. Sebutan 'jalang' yang merekat padanya membuat semua orang berpikir bahwa ia benar menjual tubuhnya.
Tidak. Myungeun sangat sadar untuk tidak melakukan hal seburuk itu.

"Jangan bertemu Jeon Wonwoo lagi." Kata Jeonghan dengan serius.

"Kenapa?" Myungeun spontan bertanya, seolah ia tidak terima jika disuruh menjauhi Jeon Wonwoo.

"Dia bukan orang yang baik, Myungeun."

"Dia menolongku."

"Kau tidak tau dia yang sebenarnya,"

"..."

Myungeun kembali diam. Memilih untuk tidak berdebat adalah keputusan terbaik. Hingga sampai dirumah pun Jeonghan masih mendiaminya sambil menarik Myungeun ke dalam rumah. Melewati beberapa orang di klub yang belum begitu ramai.

"Dinginkan pikiranmu dan renungkan semua perkataanku. Sudah aku peringatkan untuk tidak bertemu pria itu."

Mendengar tutur kata Jeonghan membuat Myungeun merengut tidak suka. Sebenarnya siapa Jeon Wonwoo? Kenapa Jeonghan begitu membencinya?

"Kau tidak berhak mengatur hidupku, Kak."

Jeonghan yang hampir menuruni tangga terdiam. Lalu menoleh pada Myungeun yang masih setia diambang pintu.

"Aku berhak karena orang tuamu mengijinkan. Semua demi kebaikanmu, Myungeun."

"Perlu kau ingat, Ada banyak pasang mata yang mengawasimu dan Ayahmu membenci Jeon Wonwoo!"

⛔ PERIHELION - JEON WONWOO [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang