❣10❣

1.6K 216 12
                                    


"Fine. as long as you are mine and keep calling me 'Papa'."

.

Tidak ada alasan bagi Wonwoo untuk tidak mencintai Myungeun. Bagaimana pun gadis itu yang bisa membuatnya super gila hingga rela memberikan apapun untuknya. Ia sadar jika Myungeun tak akan bisa disentuh jika ia diam saja, maka jalan kotor pun akan ia tempuh demi mendapatkan gadis pujaannya.

Dan kini, bagaikan mimpi indah, Jeon Wonwoo bisa memeluk Myungeun. Sekalipun gadis itu tak membalas pelukannya atau berbicara apapun. Sedangkan Myungeun hanya menatap kosong pemandangan dihadapannya. Benar-benar tak berniat untuk membalas pelukan Wonwoo. 

"Kau masih menggunakan ini?"tanya Wonwoo sambil menyentuh penutup telinga milik Myungeun.

"Ya, aku harus." jawab Myungeun. Gadis itu menjauhkan tubuhnya dari Wonwoo, tetap membiarkan kedua lengan pria itu berada dipinggangnya.

"Apa rahasia tentangmu yang tidak aku tau? Aku ingin mendengarnya."

Myungeun menggeleng, untuk kesekian kalinya ia menolak untuk membagi kisah pada pria yang kini selalu ada untuknya. Ia belum siap, Myungeun belum mengenal pria itu lebih jauh.

"Okey, tidak masalah. Kau bisa menghubungiku kapanpun kau mau."  Wonwoo melontarkan senyum manisnya.

"Okey, Papa."

🌻🌻🌻

Myungeun mendecak kesal. Sebab pria matahari ini— Lee Seokmin— kembali mengikutinya saat pulang sekolah. Mungkin lebih tepatnya sejak Myungeun datang disekolah tadi pagi. Dan karena laki-laki itu Myungeun kembali mendapat sindiran dari murid-murid yang lain.

'Apa mau -mu?'

Myungeun menatap Seokmin yang berjalan dibelakangnya dengan sebal. Sungguh ia sangat benci saat ada orang yang menguntitnya seperti ini—meskipun ini bukan pertama kalinya.

"Rumahmu dimana? Ayo aku antar pulang."

'Sinting !!'

Myungeun menatap aneh laki-laki itu sebelum kembali berjalan menuju stasiun. Hari ini Jeonghan tak bisa menjemputnya, jadi ia harus naik kereta untuk sampai dirumahnya.
Sekalipun suruhan ayahnya sangat banyak, Myungeun tak pernah sekalipun diantar jemput oleh mereka karena ia menolak. Rasanya cukup untuk mengawasinya dari jauh, jangan ikut campur atau apapun.

"Kenapa kau pergi ke stasiun? Sejauh itu rumahmu?"

"Apa setiap hari kau pulang pergi naik kereta?"

"Kenapa kau memilih sekolah yang sangat jauh dari rumahmu?"

"Myungie—"

'Diam, Sialan!'

Seokmin langsung diam sambil menatap Myungeun, ia tak sadar jika menyuarakan pikirannya. Myungeun segera memasuki kereta sambil meruntuki dirinya sendiri. Kenapa bisa suaranya spontan keluar seperti tadi?
Kalau sudah begini ia tak bisa berpura-pura lagi.

Myungeun menoleh saat merasa ada pergerakan disamping kirinya. Rupanya Lee Seokmin ini benar-benar serius akan mengantarnya.

"Kau-barusan..." Ucap Seokmin dengan gugup.

Kalau begini bagaimana bisa Myungeun tidak gemas??

"Aku membuatmu terkejut?" Tanya Myungeun yang membuat Seokmin gelagapan.

Sungguh Seokmin benar-benar bingung dengan keadaan ini. Yang ia tau Gadis pendiam dan bermata tajam ini seorang Tunarungu yang tidak mungkin bisa berbicara lancar.
Namun apa yang didapatinya sekarang?

⛔ PERIHELION - JEON WONWOO [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang