- Prolog -

179 14 13
                                    

Suicide

Salah satu hal yang membuatku kehilangan akal sehatku.

Mungkin kalian berpikir bahwa aku melakukannya bukan karena masalah besar, seperti cinta misalnya.

Oh, tapi kurasa kalian salah besar.

Masalahku lebih rumit dari pada itu. Bahkan aku harus mengalaminya seumur hidupku.

Aku bukanlah orang yang istimewa.

Dikehidupanku yang sebelumnya, aku adalah anak yang terlahir dalam keluarga broken home. Ya, aku tahu. Mungkin bukan hanya aku yang merasakan hal ini didunia. Namun karena saat itu aku tak bisa mengontrol emosiku, akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri hidupku.

Ya, semudah itu.
Tapi mau bagaimana lagi, aku sudah terlanjur lelah dengan semuanya.
Aku lelah terhadap takdirku.

Aku pikir setelah itu semuanya selesai. Namun saat aku akan sampai kesana, seseorang mengatakan bahwa belum saatnya aku kembali ke pangkuan-Nya. Dan disitulah aku saat itu. Berada diantara kehidupan dan kematian. Atau bisa disebut sebagai ketidakpastian.

Cukup lama aku berada diambang hidup dan mati. Mungkin dikehidupan nyata, sekarang aku sedang koma berbulan-bulan. Namun tanpa diduga, hari itu aku diberikan opsi kedua. Tentu saja bukan seperti opsi pertama yang mengharuskan aku kembali hidup tapi menderita dan mati dengan dosa besar karena menyelesaikan hidup dengan cara menyakiti diri sendiri.

Berbeda pada opsi yang satu ini, aku diberikan kesempatan kedua untuk hidup kembali. Tentunya dengan jiwa yang sama namun raga yang berbeda. Bisa disimpulkan aku meninggalkan raga lamaku dan beralih ke raga lain sebagai wujud yang berbeda. Dengan pasrah kuambil saja kesempatan kedua ini.

Aku merasa seperti dilahirkan kembali. Jangan berpikir bahwa aku diberikan kesempatan ini secara cuma cuma. Aku kembali dengan misi yang harus ku jalani serta ada alasan dan urusan yang belum terselesaikan.

Dan inilah aku yang sekarang. Melebihi diriku yang dulu.
Dilahirkan kembali sebagai salah satu dari banyak makhluk suci bersayap yang memiliki tugas masing-masing. Aku mempunyai misi untuk melindungi dan menjaga orang yang bernasib sama sepertiku di kehidupan sebelumnya. Meyakinkan mereka agar tidak mati sia-sia dan memberi mereka pilihan ingin tetap hidup atau mati.

Namun siapa sangka bahwa tugas ini tidaklah mudah.

Menjadi seorang malaikat memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar.

Tapi bagaimana lagi, aku tetap harus melakukannya. Meskipun melihat mereka yang memilih untuk mati sia-sia terus membuatku teringat akan kehidupan pertama yang pedih.


















'Guardian angel'

-Lee Jeno-











•~-----~•

Hula!! Upil balik lagi bawa cerita baru. [Btw, ini akun yg dulu namanya Jinhwi011. Tpi sekarang udh ganti, hehe]

Sebenernya cuma iseng sih bikin ginian. Belakangan ini suka banget sama yg genrenya fantasy dan castnya makhluk halus gitu.

Done for prolog. Next or unpub?

Angel || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang