Happy reading^^
.
.
.
.
.
."Senang bertemu denganmu, lagi.."
"..Na Heejin"
Jina merasakan seluruh tubuhnya mendadak kaku. Matanya membulat, tidak menyangka akan bertemu lelaki jangkung ini sekarang. Jika boleh jujur, Jina juga tidak menginginkan pertemuan dadakan ini. Seringaian licik Jaemin membuatnya takut. Mengingat bahwa lelaki itulah yang hampir membuat hidupnya berantakan.
Hanya satu yang bisa dia ungkapkan saat melihat sosok Na Jaemin.
Dia membencinya.
"Apa maumu?" tanya Jina memberanikan diri.
Jaemin berjalan mendekati Jina. Masih dengan seringaian tajamnya. Membuat Jina mundur perlahan.
"Aku merindukanmu. Aku ingin bersamamu seharian ini." ucap Jaemin dengan suara berat khasnya.
"Jangan mendekat." desis Jina pada lelaki itu.
Tetapi Jaemin tak menghiraukannya. Dia terus mendekat hingga menghimpit Jina diantara dirinya dan tembok dibelakang gadis itu. Jina merasa nafasnya tercekat saat Jaemin menatapnya intens dari jarak sedekat ini. Hidungnya bersentuhan dengan hidung lancip pemuda Na itu.
Jina mencoba mendorong dada Jaemin untuk menjauh. Tapi percuma, tenaga Jaemin jauh lebih kuat darinya. Di tambah lagi sekarang Jaemin malah memegang kedua lengannya membuatnya sulit bergerak.
"Na, lepaskan aku!" Jina mulai berontak.
Jaemin mengangkat sebelah alisnya lalu tersenyum sarkas.
"Jika aku tidak mau bagaimana?"
Jina menatap marah pada lelaki yang lebih tinggi darinya itu.
"Aku akan berteriak bahwa kau bertindak tidak senonoh pada seorang gadis pendek sepertiku." ancam Jina.
Jaemin tertawa hambar.
"Wah, berani juga ternyata."Jaemin kembali mendekatkan wajahnya pada Jina. Tepat sebelum bibirnya menyentuh bibir mungil gadis itu, dengan sekuat tenaga Jina menendang tulang kering Jaemin membuat pemuda itu meringis dan menjauhkan tubuhnya dari Jina.
Merasa mendapat kesempatan, Jina pun segera berlari menjauhi Jaemin. Dia bisa mendengar Jaemin meneriakinya dibelakang.
Terdengar derapan langkah kaki dibelakangnya. Jina menoleh kebelakang dan mendapati Jaemin berada 1 meter dibelakangnya. Semakin dekat dan semakin dekat.
"Berhenti disana!! Atau aku tidak akan mengampunimu, Na Heejin!!"
Jina mengutuk Jaemin dalam hati.
'Berhenti memanggilku dengan nama itu, bodoh!'
Jina mulai panik. Dia tak memperhatikan kemana arahnya berlari. Tapi yang pasti, ini masih di koridor. Beruntung koridor sedang sepi karena sekarang memang jam nya kelas sedang berlangsung.
Dia tidak terlalu memperhatikan kedepan. Terus menoleh pada Jaemin dibelakang yang masih mengejarnya. Sampai akhirnya tanpa sengaja ia menabrak tubuh atletis seseorang. Membuat dirinya sendiri terjatuh dengan pantat yang mendarat mulus diatas lantai koridor.
Melihat siapa yang ia tabrak, Jina melupakan rasa sakitnya dan langsung berdiri lalu membungkuk 90° pada orang yang ditabraknya.
"Maaf, kak!" ucap Jina.
Lelaki blesteran yang ditabraknya agak terlonjak. Atensinya tertuju pada seseorang yang berada satu meter dibelakang gadis itu. Memanggil Jina dengan nama lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/179087194-288-k740451.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel || Lee Jeno
RandomMenjadi malaikat? Mungkin Jeno belum siap. Tetapi jika dia berani mati, itu berarti dia juga berani mengambil resiko menjadi seorang malaikat pelindung bagi seorang gadis extrovert yang rapuh. ©2019 -LeeJeno- ✔Bahasa baku ✔fiksi ✔up ga nentu ✔"Typo...