Tengah Malam

12 2 0
                                    

Tiba-tiba semua kata masuk kedalam kepalaku
Semua beban dalam kehidupan memasuki hidupku tanpa izin dan bagusnya mereka justru yang hinggap terngiang di kepalaku hingga saat ini
Lucunya, semua beban ini mampu membuatku menjadi aku yang bukan aku
Menjadi aku yang mungkin hanya dikenali oleh cermin yang ada di kamarku saja
Ha
Pantas saja
Barusan ketika ku melewati jalan setapak
Semua orang melihatku dengan tatapan yang tak biasanya
Padahal mereka mengenaliku
Mungkin mereka bingung dipinjamkan kepada siapa tubuh ini
Belum berkenalan katanya

Tadinya aku masih ingin menikmati sisa kemenangan
Karena seyogyanya itu yang harus kulakukan
Namun tiba-tiba semua nya sirna karena panggilan perang mendadak muncul kembali
Tunggu
Aku baru saja menghirup napas yang segar
Tapi ternyata tak didengar
Panggilan itu tetap datang padaku

Aku mulai bersiap seperti biasa
Semua perlengkapanku kembali ku perbaharui untuk perang
Oh tidak!
Temanku memiliki alat baru!
Itu adalah alat yang sedang meledak saat ini
Wah betapa beruntungnya dia

Eh tunggu
Ternyata bukan hanya dia saja
Hampir semua orang memilikinya!
Astaga apa yang telah terlewat olehku?
Apakah aku tertidur hingga ditinggal untuk membeli alat baru?
Ah sial
Aku telah melewatkan satu bagian penting dalam hidupku

Aku mencoba bertanya
Tentu saja karena rasaku besar sekali untuk tahu mengapa aku tertinggal
Ya dugaanku benar
Aku tertidur dan sulit dibangunkan katanya
Sepertinya aku masih mimpi indah memimpikan aku menari di atas bunga yang bermekaran
Hm
Jadilah aku sekarang lari sekuat tenaga untuk membeli alat itu
Memang mungkin kamu bertanya mengapa aku harus mengikuti mereka
Tapi kamu harus tau
Alat itu memang sangat canggih
Semuanya membutuhkan itu untuk panggilan yang baru datang tadi
Bukannya setiap panggilan itu akan selalu naik tingkat kesulitannya?
Makanya aku membutuhkan alat baru

Wah betapa beruntungnya aku
Alatnya masih ada!
Betapa baiknya bapak yang selalu tersenyum di meja kasir itu berkata bahwa dia menyisakan satu untukku
Padahal aku tak meminta
Padahal manusia lain sudah mengeluarkan uang yang lebih dari harganya
Namun bapak itu tetap menyisakan satu itu untukku
Dia pahlawanku hari ini
Ingatkan aku untuk memberinya hadiah yang berlimpah dari rampasan perang hari ini

Kembali dengan tenang dan bahagia
Namun di tengah jalan aku tertabrak oleh sesuatu yang membuatku terjatuh dan tak sadarkan diri
Setelah sadar, orang yang membawaku ke tempat yang layak mengatakan bahwa aku mengalami perubahan selama tak sadarkan diri
Efek tertabrak katanya
Awalnya aku tak yakin
Namun saat pulang ternyata benar
Teman-temanku tak mengenaliku sama sekali
Bahkan mereka berkali-kali berteriak untuk mengembalikan diriku kedalam ragaku

Hei
Ini aku
Bagaimana aku bisa mengembalikan diriku jika ini memang aku
Jiwa siapa yang harus kupanggil di luar sana untuk masuk ke tubuhku karena memang hanya jiwaku yang layak untuk menetap dalam raga ini
Mengapa kalian langsung menuduhku begitu saja bahwa ini bukan diriku
Kalian tak berusaha berkenalan padahal

Ini tetap aku
Dengan jiwa yang masih sakit karena tertabrak di jalan tadi
Ini tetap aku
Aku yang masih diobati karena lukanya masih parah
Ini tetap aku
Aku yang masih memar-memar namun tenanglah memar ini akan hilang
Apakah kau tetap mengenaliku?
Apakah kau justru berpaling dan meninggalkanku karena tak mengenaliku?
Tanpa berkenalan lagi terlebih dahulu?
Kamu temanku
Apa bukan?

Kumpulan Tinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang