MY : part 21

10.1K 1K 360
                                    

Haiiiii. Selamat malam pecinta novel gratisan (kaya gue) .hahahahhahaha 😂😂😂😂😂

Sorry tadi ke publish padahal belum beres lho itu tadi ngetiknya.ini gue ga tau kenapa, hp gue d pake ngetik loadingnya kebangetan. Laptop gue udah inalillahi ga bisa di pake ngetik. Sedih aeng sumveh da.

Tolong kalian, beli masker spirulina Tiens ke gue, biar gue bisa beli hp baru buat update 😂😂😂😂

Hahahhaa

Happy reading guys

****

Pengetahuan Rio tentang wanita cukup banyak. Bahkan, biasanya Rio cukup pintar untuk menaklukan wanita yang sedang patah hati. Mirip wanita yang kini tengah duduk di kursi bar, di sampingnya.

Misalnya, cukup beri kalimat penghibur, betapa istimewanya seorang Deandra Salsabilla, dan betapa brengseknya suaminya itu. Lalu berikan pundak untuk dia menangis. Tapi nyatanya, Rio kehilangan taji nya di depan Abil. Rio malah menjadi seperti orang tolol.

Satu jam lalu, Abil keukeuh ingin masuk ke Tanaka klub. Padahal Rio sudah melarang mati matian, agar wanita ini tidak masuk ke tempat yang menurut Rio tidak cocok dengan gaya hidup Abil.

Tapi toh akhirnya Rio mengalah juga, saat Abil bilang, " kamu mau ngajak aku masuk ke sana, atau jangan pernah menghubungi aku lagi?"

Jadi disinilah Rio sekarang. Tengah mengamati, atau lebih tepatnya menjadi baby sitter dari Deandra Salsabilla yang tengah menatap bartender dengan sangat khusu, seolah Barry adalah keajaiban dunia ke delapan yang sangat langka untuk di saksikan.

"Gin and tonic," seru Abil. Wanita itu tidak memperdulikan pelototan Rio.

"Are you kidding me? Gin and tonic?"

Suara Rio nyaris tenggelam dengan dentuman music yang terlampau keras.

"Ganti. Orange juice lebih aman buat kamu."

"Enggak. Aku mau ini," wanita itu keukeuh. Lalu mengambil gin and tonic-nya yang baru saja meluncur dari tangan bartender. Tanpa sedetikpun memutuskan kontak mata dengan Rio, wanita itu menyesap minumannya sedikit, lalu meletakan nya kembali ke atas meja dengan gerakan yang sangat anggun.

"Not bad," dia berkomentar.

"Kamu baik baik aja'kan?"

Rio yakin, Abil bisa menangkap nada cemas dalam kalimatnya barusan. Tapi wanita itu mengabaikannya.

"I am oke kok. Kamu ga usah khawatir gitu. Apa yang salah dengan minum sedikit?"

Ya masalahnya, kamu bilang belum pernah minum alkohol.

Rio hampir berteriak. Tapi dia menahan diri. Mungkin, Abil memang memerlukan sedikit minuman keras.

Akhirnya lelaki itu hanya menghela nafas panjang.

"Itu tiang buat striptis ya?"

"Heh?"

Rio bersumpah, bersama Abil dia benar benar terlihat nampak menjadi seorang idiot.

"Aku, mau nari disana."

"Jangan gila." Pupil lelaki itu nyaris meloncat keluar.

"Lho kenapa? Apa karena pakaianku kurang minim?"

Abil menunjuk rok kerjanya yang di atas lutut. Tapi mata Rio malah gagal fokus, lelaki itu justru memandangi kaki Deandra Salsabilla yang nampak indah dari balik stoking yang dia pakai.

Shit!!!

Why she look so amazing to me and I feel like am dying to see her?

Marry YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang