D-Day

12 2 0
                                    

                         🌿🌿

Hari ini hari camp olimpiade, hari ini Stella di dampingi oleh Reza.

Reza adalah alumni SMA Pangari. Ia sekarang berkuliah di UI, ia di tugaskan untuk mendampingi Stella, karena tahun lalu ia juara 1 se indonesia Olimpiade.

Ia juga dianggap orang tertampan, terpintar, terbanyak mempunyai bakat di sekolah. Ia dulu selalu peringkat 1.

Reza dan Stella menggunakan gocar ke SMA Mahajaya. Semua peserta di kumpulkan disana dan berangkat bareng ke Puncak.

Stella sangat canggung, karena ia tidak mengenal siapa-siapa. Ia satu bis dengan Calvin. Ia melihat Calvin hanya memakai earphone dan dikelilingi oleh teman-temannya.

Stella pun berdiri berniat untuk menghampiri Calvin.

"Stell mau kemana?" Kata Reza heran sambil melepaskan jaketnya.

"Mau ke Calvin kak.." kata Stella sambil menunjuk ke Calvin.

"Gak!"

"Kenapa kak?"

"Kamu disini aja! Kakak mau kamu sama kakak, itu pesan kepala sekolah."

Stella langsung mengurungkan niatnya, dan ia hanya menuruti kata Reza.

30 menit kemudian..

Akhirnya mereka sampai di puncak. Mereka menginap di hotel Trisor.

Stella sekamar dengan Reza, Fado, dan Imere ia sangat kesal, mengapa ia harus sekamar dengan cowo, meskipun ada satu cewe. Di depan kamar Stella yaitu kamar Calvin dan teman-temannya.

"Kak aku tidur atas ya nanti, kakak tidur mana?"

"Atas." Jawab singkat padat Reza.

"Lah kak, gabisa gitu dong."

"Itu kasurnya ada empat buta, kemaruk banget lu jadi orang, udh tau kurus masih aja mau kasur empat."

"Ohiya hehe.. maaf kak."

                       ()()()()()()

Akhirnya mereka semua terkumpul 100 peserta. Mereka semua dikumpulkan di lapangan dekat kolam renang.

"Ya adik-adik jadi aku kumpulkan kalian disini tujuannya untuk briefing. Jadi kami sengaja memberi kalian kamar cewe dan cowo, untuk melihat seberapa peka kalian dan peduli. Kalian tidak bisa berbuat semena-mena di kamar, karena sudah terpasang CCTV." Kata Efra selaku ketua panitia muda olimpiade.

Setelah selesai mereka dibubarkan dan di berikan waktu istirahat 1 jam.

Stella pun berniat berjalan menghampiri Calvin untuk meminta maaf, namun ia terpeleset sesuatu.

BUK!! Stella terpeleset air becek.

Stella pun menjadi pusat perhatian. Dan banyak orang yang menertawakannya dan berbisik-bisik serius.

"Kamu gakpapa Stell?" Kata Efra yang langsung menolong Stella.

"Gakpapa kak," kata Stella sambil bangun dan membersihkan celanannya.

"Kamu kesepian banget ya? Ayo kakak ajak keliling dan berkenalan dengan teman baru."

"Baik kak, makasih.." kata Stella dengan mata berbinar-binar, ia senang bukan main, ia tidak menyangka Efra mengajaknya berjalan-jalan.

Stella pun medapatkan teman baru di camp, yaitu Indi, ya.. Indi adiknya Efra, makanya Efra mengenalkan Stella ke Indi.

"Hai aku Stella." kata nya singkat sambil mengulurkan tangannya.

"Indi." Kata Indi sambil menjabat tangannya.

Mereka pun berbincang cukup lama dan tiba-tiba datanglah sebuah topik yang lebih bermanfaat.

"Kamu dari sekolah mana Ndi?" Tanya Stella sambil menyeruput tehnya.

"Dari SMA Mahajaya."

Stella langsung ter engah, ia tak lupa menanyakan Calvin.

"Kamu kenal Calvin?"

"Hmpft-!" Indi langsung terbahak saat Stella menanya hal itu.

"Calvin? Kenal lah, siapa sih yang gak kenal cowo sok dingin itu." lanjut Indi.

"Kok sok dingin?"

"Dia tuh dulu trauma  sama cewe, karena dulu pernah pacaran sama cewe karena dia tuh hangat banget orangnya, sampai akhirnya si cewe matre. Eh yaudah kebawa sampe sekarang dia gamau hangat lagi, trus dia lagi berusaha banget buat dingin."

"Ooh.. kamu siapanya Calvin."

"Sepupunya. Kenapa suka ya sama Calvin?"

"Kenal aja gak begitu kenal."

"Kamu sendiri, kok bisa kenal sama Calvin?"

Stella pun bercerita semuanya tentang pengalaman ia bersama Calvin.

Saat cerita Indi langsung didatangkan oleh sebuah ingatan di otaknya.

"Wait.. kamu itu Kyra Queenshastella Rariavena?" Tanya Indi yang menyelak cerita Stella.

"Iya kenapa?"

"ASTAGA kamu beneran Stella? OMG."

"Iya emang aku Stella, kan emang udah aku bilang dari awal perkenalan."

"Astaga Stell, lo yang di cari-cari Calvin!"

"Lah kok bisa?" Kata Stella dengan tatapan bingung.

"Ih dari dulu ya Calvin sering banget cerita sama lo!"

"Hah? Dulu? Cerita apa??" Tanya Stella makin bingung.

"Jadi ceritanya itu--" tiba-tiba kalimat Indi terputus saat Calvin memanggilnya.

Calvin langsung menarik Indi jauh-jauh dari Stella.

"Indi! Awas lo ya sampe keceplosan gue dulu siapanya Stella! Gue gak akan anggep lo adik sepupu lagi!" Kata Calvin sambil mengancam.

"Loh kok gitu, dia yang lo cari bertahun-tahun Vin! Kenapa sih lo enggak langsung terus terang aja sama dia?!"

"Gue akan tunggu sampe dia peka dan sadar."

"Hey! Sampe tembok berubah jadi kasur dia juga gabakal peka dan sadar Vin! Kenapa? Karena lo ga kasih kode, gimana lo mau bikin dia sadar kalo lo sama sekali gaada usaha, sama aja lo diam di tempat. GAK MAJU!" Kata pedas Indi mulai keluar dan ia langsung pergi meninggalkan Calvin.

Calvin hanya diam di tempat dan langsung kembali ke teman-temannya.

///

See u next part..

SMELTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang