peduli

26 6 2
                                    

"Woi siapa yang lempar bola basket ke kepala Tasya hah!!!" Teriak azka yang menahan amarah.

Semua orang panik karna meliat bercak darah di kenih Tasya.tidak kecuali gigi yang sekarang ini sudah nangis histeris.

"Sory gua gak sengaja."

Putra.nama cowo itu putra cowo yang tidak sengaja melempar bola ke arah Tasya, dengan wajah tidak berdosa nya ia meninggalkan lapangan.

"Putraaa!!! berhenti kamu."perintah pak joko.

"Kamu harus minta maaf dan bertanggung jawab."

"Ahh bapak berisik!!! Mau gaji bapak di potong sama bokap saya?"

Seketika pak joko langsung diam.

"Udah-udah sekarang biarkan purta pergi dan kamu Azka bawa Tasya ke UKS cepat!"

Azka membopong Tasya ke UKS di sepanjang perjalan banyak pasang mata yang meliat adegan mereka dengan wajah tidak suka.

Pasal nya walaupun Azka murid baru di sekolah nya, tetapi ketampan nya sudah tersebar keseluruh sekolah bahkan Azka termaksud cowo terganteng di sekolah.

Setiba nya di UKS seorang dokter langsung membantu Azka membopong Tasya.

"Dia kenapa?" Tanya sang dokter berparas cantik.

"Hemm terkena bola basket dok"

"Oh yaudah tunggu sebentar"

"Ehh dok boleh saya ikut masuk juga,plisss dok" rengek Azka dengan menampilkan muka sok imut nya.

"Hemm yaudah tapi jangan bikin ulah ya"

"Asiaappp dok"

Setelah menunggu doktor itu untuk membersihkan luka, Azka mensibukan diri dengan mengobrol bersama doker dari membahas bumi itu bulat atau persegi sampe yang pertama mucul ayam atau telur.

"nahh selesaii"

"Wahhh hebat ya doker, udah cantik pinter ngobatin luka lagi."

"Kamu ini gombal aja"

"Hehe anu dok temen saya kapan bangun nya yah"

"Mungkin sebentar lagi"

"Yaudah saya keluar dulu ya perut saya laper mau cari makann hehe," ucap sang dokter dan meninggalkan uks.

Setelah dokter itu pergi tidak lama Tasya sadar.

"hemm auhh gue di mana"

"Lo di uks"

Seketika Tasya baru menyadari bahwa di sini dia tidak sendiri. Azka ada bersama nya.

"Lo ngapain di sini"

"Jagain lo lah pake nanya"

"Kenapa harus lo hah!!"

"Tadi gigi minta dia jagain lo tapi gua larang"

"Larang? Kenapa"

"Ya gak tau inti nya seterah gue"

"Kok lo ngeselin si anjerr!!!" Teriak Tasyaa yang membuat azka harus menutup kuping nya dengan kedua tangan.

"Berisik! Lo masih sakit" ucap azka karna tidak mau Tasya kesakitan.

"Bodo amad, gua mau pergi awas jangan halangi gua"

Tasya segera turun dari tempat tidur.

"Mau kemana lo" panggil azka.

"Kelas, emang lo gak mau belajar."

"Percuma lo balik ke kelas bakal di hukum, karna ini udh masuk jam pelajaran."

"Mending lo ikut gue" tawar azka kepada Tasya.

Dengan ragu-ragu Tasya menjawab.
"Hemm kemana"

"Udah ayok ikut aja"azka pun langsung menarik lengan Tasya hingga mau tak mau Tasya ikut tertarik.

"Mau kemana sii"kesal Tasya kepada azka yang membawa nya seenak jidat.

"Rooftop" jawab azka yang masih sibuk menarik lengan Tasya.

"Mau ngapain si"

"Nanti lo juga tau"

Setiba nya sampai di rooftop azka langsung medarat kan bokong nya ke sofa yang tersedia di sana.

"Sya sini duduk" panggil azka yang sedang penepuk nepuk bagian sofa yang masih kosong.

"Ogah" ketus Tasya

"Ahelah gua gak rabies kok sya,emang lo mau berdiri di situ aja sampai pelajaran selesai."

"Benar juga kata azka mending gua duduk toh pala gua juga masih pusing" batin Tasya

Tasya melangkah mendekatkan diri kepada azka, dan duduk di samping azka.

"Hem ada yang pengen gua tanyain ke lo sya" ucap azka dengan ragu.

"Apa"

"Lo tau putra?"

"Hemm tau dia anak pemilik sekolah ini.dia berandalan sikap nya selalu seenak nya aja." Ucap tasya dengan polos nya.

"Lo tau gak tadi dia yang lempar bola ke kepala lo" ucap azka yang hendak melihat ekspresi muka tasya ketika dia tau siapa dalang dari kecelakaan ini.

Diammm, hening, suara jangkring pun terdengar.

"Apahaaaaaaaaa!!!, jadi diaa dalang dari palaa gue yang bocor ini!!! Guaa harus samperin gak mau tauu dia harus minta maap!!"

"Anjerrr suara lo kecilin dikittt napa, nanti klo ada yang denger berabe kitaa"protes azka dengan emosi di ujung kepala.

"Gak bisaa pokok nya gua harus samperin putraa sekarang"

"Ehh jangan sekarang masih jam pelajaran nanti aja ok" ucap azka dengan berharap emosi Tasya mereda.

###

20:12

REISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang