kericuhan

22 6 2
                                    

"Gak bisaa pokok nya gua harus samperin putra sekarang"

"Ehh jangan sekarang masih jam pelajaran nanti aja ok" ucap azka dengan berharap emosi Tasya mereda.

Tidak lama bel istirahat pun berbunyi.

"Kriiiiiingggggg"

Tasya pun segera pergi kekantin. karna dia tau bahwa Putra pasti ada di sana.

"Ehh mau kemana lo," panggil Azka kepada Tasya karena pergi meninggalkannya dengan sangat terburu-buru.

"kantin!!!" ucap Tasya dengan sangat emosi.

"Mau ngapain, Mau nyamperin putar?"

"Bacot mau ikut gak lo,"

"Iya iya gua ikut, takut gua nanti lo kenapa-kenapa,"

"Hemm" ucap Tasya dengan sangat dingin.

Tasya memang seperti itu dia mempunyai sifat yang labil. Sikap dia akan selalu berubah tergantung dengan mood nya saat itu.

Sesampainya di kantin Tasya langsung mencari sosok Putra disana. Tasya terus mencari sosok putra hingga tak jarang Tasya menabrak siapa pun di depan nya.

"Syaa lo bisa pelan dikit gak si." panggil azka karena takut Tasya akan merasakan sakit kembali.

Tidak ada jawaban dari Tasya. Tasya hanya mendengar tetapi tidak berniat untuk menuruti ucapan Azka.

Tasya sibuk mencari sosok Putra disana. Hingga mata Tasya melihat sosok yang selama ini ia cari. Terlihat Putra sedang asik mengobrol dengan temannya di meja paling pojok kantin. Tasya dengan sangat kesal langsung berlari ke arah putra dan teman-temannya.

"Brakkkk"

Terdengar bunyi kentakan meja yang sangat keras, dan bunyi itu seketika berhasil menciptakan ke sunyian di kantin. Dan tidak lupa Tasya pun sekarang menjadi tontonan di kantin saat ini.

"Minta maaf lo sama gua sekarang!!!" Ucap Tasya dengan sangat lantang di hadapan Putra dan teman-teman nya.

Azka yang melihat itu semua hanya terdiam karna tidak menyangka bahwa Tasya mempunyai jiwa yang sangat berani.

"Hemm lo siapa?" Ucap Putra dengan raut wajah yang tidak bisa di bayangkan.

"Masih nanya??? lo yang lempar bola basket ke kepala gua! lo gak liat perban segede ini hah?" Omel Tasya dengan menjukan ibu jari ke kening nya.

"Oh sorry" jawab Putra dengan membuang muka.

"udah gitu dong? Lo kalo bersalah harus minta maaf dengan ikhlas. Walupun lo anak dari yang punya sekolah ini lo gak pantes bertidak kaya gini!!!" Ucap Tasya dengan sangat emosi.

Sontak omongan Tasya berhasil memancing emosi Putra.

"Maksud lo apaan??? Kan gue dah minta maaf, mau lo apa??? Mau duit? apa mau yang lain? Gak usah jadi korban deh kalo ujung-ujung nya minta lebih dari gue!!!" Ucap Putra dengan sangat sinis.

Tanpa mereka sadari mereka sudah berhasil membuat tontonan gratis bagi para siswa di kantin. Semua siswa tidak pernah menyangka bahwa Tasya begitu berani kepada Putra.

Sontak Azka yang medengar kata kata itu keluar dari mulut Putra langsung memberikan bogeman keras di wajah Putra saat itu juga.

"Bughhh"

"Dasarr brengsek mulut lo gak pernah di jaga!!!" Omel azka yang tersulut kemarahan.

Tidak tinggal diam satu bogeman pun mendarat di wajah Azka.

"Bughhh"

"Lo siapa? Anak baru udah soksoan gaya lo kaya gini" ucap Putra dengan emosi tidak terkendalikan.

Tasya yang melihat adegan tersebut  seketika langsung lemas dia tidak berdaya. Dia tidak cukup kuat untuk melerai keduanya dia hanya bisa berteriak sebisa mungkin.

" stopp Azkaaaaa" lirih Tasya berlinang air mata.

"Azkaa stopp" sekali lagi Tasyaa memanggil azka dengan sangat lirih.

"Bughhhhhh, anjeng lo" omel azka kepada putra

"Bughhh, liat aja gua bakal bikin hidup lo sulit" ucap putra

Tidak ada yang berani melerai kedua nyaa. Mereka hanya takut jika mereka harus berhadapan dengan Putra.

"Brukk"

Seketika Tasya pingsan dan itu berhasil melerai keduan nya untuk berhenti adu kekuatan.

###

Author note

Hehehe gak jelas ya cerita nya wk, sebisa mungkin aku bakal bikin cerita ini seru deh. Btw klo ada typo kasih tau ya wkwk.

Jangan lupa vomment euy!!!

16:58

REISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang