awal mula

23 6 4
                                    

"Maa!! mama liat sepatu Tasya gak ma?"

"Iya sayang, kan kamu yang pake masa kamu lupa.coba di inget inget."

"Udah mah kemaren Tasya taruh di sini,"

"Terus sekarang ada gak?"

"Ngga ada ma,"

"nyari apaan lo sya," seorang laki laki dengan hanya menggunakan boxer menghampiri tasya dan mama nya.

"Nyari sepatu, lo liat sepatu gue gak? gue dah telat nih,"

"Hemm sepatu?" Pikir dirga, iya dirga adalah kakak dari Tasya.

" Oalahh! kemaren tuh sepatu lo toh udah gue buang ke tong sampah sory,"

"Hah!! Kok lo anjer si bang kenapa di buang???"

"Lah mana gue tau, lagian sepatu lo buluk gue pikir udah gak di pake jadi gue buang,"

"Mama!! liat noh bang dirga nyebelin banget," rengek tasya kepada mama nya.

"Udah-udah sekarang kamu ambil gih sepatu nya terus sekalian berangkat," ucap sang mama

"Bang lo anterin gua ya, papa kan masih di luar kota,"

"Ogah mobil gua lagi di bengkel, jalan sendiri sono,"

"Anjer lo bang, dasar abang biadab,"

"Bodo amad cebol,"

Tasya pun segera keluar rumah dan tak lupa dia harus mengambil sepatu nya terlebih dahulu ke tong sampah. Dalam hati nya ia mengutuk kakak nya sendiri, ia dan kakak nya memang jarang sekali akur hanya terpaut waktu 3 tahun umur Tasya dan dirga. Tasya lahir dari keluarga sederhana walaupun dia terkenal dingin di sekolah beda dengan di rumah dia sosok anak yang manja. di keluarga nya ayah Tasya hanya pengusaha dan dirga masih kuliah di jurusan bisnis. Jadi bisa di bilang hidup tasya berkecukupan.

"Dasar abang biadab gua sumpahin bakal jomblo seumur hidup," ucap tasya yang sedang mengerutuki dirga.

"Liat aja liat pembalesan gua nanti gua pastiin dia bakal nyesel perlakuin gua kek gini,"

Tanpa di sadari tasya yang sibuk mengerutuki kakak nya tidak sadar dengan kehadiran mobil yang sejak lama mengikuti nya.

"Tin tin"

Suara klakson mobil itu menyadar kan tasya.

"Siapa si!! jalan masih lega padahal," omel Tasya

Kaca mobil pun terbuka menampilkan sosok Azka yang pagi itu seperti pangeran penyamat.

"Tasya?lo ngapain di sini?" Tanya Azka secara hati hati karna tidak ingin Tasya mengomel.

"Ngemis!! Lo gak liat gue ngapain???" geram Tasya kepada azka.

Sontak jawaban Tasya membuat nyali Azka ciut.

"Hemm maksud gue lo mau kemana? Mau kesekolah kan,bareng gue aja yok,"

Tanpa pikir panjang Tasya sudah ada di dalam mobil milik Azka.tidak ada perbincangan antara kedua nya mereka sama-sama ragu untuk memulai.untuk membuang rasa tegang di antara kedua nya Azka meyala kan radio.

Setiba nya sampai di sekolah azka memakirkan mobil nya di tempat khusus parkiran mobil.

"Hem thanks," ucap Tasya hendak buru-buru keluar dari mobil.

"Tunggu kita ke kelas bareng ya," azka berbica dengan sangat ragu.

"Knp? Kan lo punya kaki,punya mata, kenapa lo harus bareng gua?"

Sebenar nya Tasya juga tidak enak ngomong seperti tadi karna Azka sudah baik kepada nya.

Blom sempat Azka menjawab tasya sudah melanjutkan omongan nya.

"Yaudah gua tunggu,"

Sontak jawaban Tasya membuat hati Azka bahagia dia tadi sudah memikirkan gimana marah nya Tasya saat ia hendak ke kelas bareng.

"Hem sya tadi lo Ngapain di komplek melati?"

"Rumah gua di sna zka,"

"Serius??berarti gua sekomplek dong sama lo," tanya Azka kegirangan.

"Hem bagus deh klo sekomplek jadi gua bisa nebeng terus,"

"Kalo masalah nebeng mah gampang sya,"

"Yodah nanti gua balik bareng lo lagi ya," minta Tasya kepasa Azka.

"Iya sya selo ae,"

Entah dari mana keakraban pun muncul di antaran kedua nya teryata Tasya yang Azka pikirkan tidak seburuk dengan pikiran nya.

Dari kejauhan gigi yang melihat Tasya dengan Azka berjalan berduan di koridor pun kaget,apa mereka berangkat bersama?

"Woi Tasya, Azka lo berdua berangkat bareng?" Ucap gigi yang kepo nya sudah lebih dari kapasitas akut.

"Hemm," hanya itu yang keluar dari mulut tasya.

Begitu juga azka lebih baik ia diam dari pada harus meladeni gigi.

"Anjerrr lo berdua gua di kacangin"protes gigi.

"Neng gigi knp?di kacangin sini-sini sama abang kan masih ada abang," ledek boby kepada gigi yang membuat gigi pen muntah darah.

"Apaan si lo bob gua gaplok lo ya nyet"

"Aduhh mau dong kalo di gaplok nya sama neng gigi,"

"Boby geli gua nyet!!!"

Begitu lah keadan kelas nya jika gigi dan boby di persatukan.

Hingga tiba saat pelajaran pertama di mulai.pelajaran pertama adalah pelajaran olahraga dimana semua murid pergi ke loker nya masing masing untuk sekedar mengambil baju.

Setiba nya di lapangan semua murid kelas XI ipa1 pun segera berbaris di lapangan.

Pembukaan diawali dengan senam yang di pimpim oleh boby sebagai mana tugas seorang km.

"Baik lah anak-anak materi hari ini adalah basket.bapak harap kalian bisa belajar dengan benar."

"Silakan yang bernama Tasya dan juga Azka segera maju,bapak dengar kalian jago main basket?"

Kedua nya pun sama sama mengangguk.

"Bisa berikan bapak contoh bagaimana permainan basket yang baik dan benar? Bapak ingin kalian melakukan duel,apa kalian bisa?

Tasya pun mengangguk mantap walaupun Tasya perempuan Tasya mampu memgalahkan Azka.

Sebalik nya azka merasa ragu ia tidak ingin berduel dengan Tasya karna Tasya perempuan.

"Tenangan ini hanya duel biasa tidak usah pakai kekerasan bisa berikan yang terbaik buat saya"ucap pak tono

Tasya dan Azka pun melangkah ketengah lapangan. Tasya sudah siap siap dengan mendrible bola ia bersamangat, tasya pun mengoper bola, dan melempar nya ke ring lawan dan masuk.begitu juga hingga beberapa kali.Tasya merasa puas ternyata Azka tidak ada apa-apa nya, skor azka pun jauh dari Tasya.

Azka bukan nya gak mampu tapi dia tidak bisa bertanding dengan perempuan.mau bagaimana pun perempuan bukan tandingan nya, bahkan azka sudah pernah mengantongi beberapa kejuaran di sekolah nya dulu, bahkan dia adalah kapten basket di sana.kelemahan nya cuma satu tidak bisa berduel dengan perempuan.

"pritttttt"

bunyi pluit pun terdengar menandakan duel berhenti.

Azka merasa tenang karena duel telah selesai.iya memandaing Tasya yang sedang berlari kecil keluar lapangan, namun sesuatu terjadi.

"Brukkkkkk"

Tasya jatuh dan pinsan seketika azka langsung lari mengahampiri Tesya.

"Woi siapa yang lempar bola basket ke kepala Tasya hah!!!" Teriak azka yang menahan amarah.

###

Author's note

Hehe sory masih banyak typo.

19-02-19

REISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang