lelah

8 1 0
                                    

"Tasyaaa bangunn udah jam 6 pagiiii!!!" Teriak sang mama, yang berniat membangunkan Tasya dari tidurnya.

"I..iyaa mah," jawab Tasya yang sangat menahan kantuk nya itu.

Tasya sengaja mematikan jam wekernya. pasalnya dari pukul 5, jam itu sudah membangunkan Tasya dari tidur nya, jadi apa boleh buat Tasya harus mematikan jam weker tersebut dan melanjutkan tidur nya, Sampai ia harus kesiangan pada pagi harinya.

Entahlah Tasya sangat tidak berniat sekolah, apa lagi dengan ada nya Putra di kehidupan nya sekarang, Tasya sangat lelah dan ingin menghilang saat itu juga.

"Sabar Tasya cuma 1 bulan, semangattt demi Azka!!!" Tasya meyemangati dirinya sendiri.

Tasya bergegas turun dari ranjangannya dan segera mandi.
Setelah mandi Tasya memakai seragam dan turun untuk sarapan bersama.

"Pagii," ucap Tasya yang baru saja turun dari anak tangga.

"Pagi juga sayang," ucap sang mama.

"Abang gak ngucapin selamat pagi ke Tasya?" Tanya Tasya kepada dirga yang sekarang sibuk memakan sarapan nya.

"Iya iyaaa pagi adik abang," ucap dirga yang masih sibuk memakan sarapan nya.

"Makasih abangg," jawab Tasya.

Tasya langsung duduk di hadapan abang nya dan mulai memakan sarapan nya.

"Oh iya besok papah pulang lo," ucap sang mama memulai perbincangan.

"Seriuss mah!!! Aku kangen banget sama papa," jawab Tasya dengan semangat.

"Iya Tasya," jawab sang mama.

Perbincangan dilanjutkan oleh ribut nya Tasya dan dirga, dan tanpa sadar Tasya sudah menghabiskan sarapan nya, dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah.

"Abang anterin Tasya," mohon Tasya kepada dirga.

"Males,"jawab dirga yang masih sibuk dengan ponsel nya.

"Ayo dong bang, kan papa belom pulang," rengek Tasya.

"Iya iya bawel amat lo," balas dirga.

" makasih abang, Tasya tunggu di mobil ya,"

"Hemm."

Tasya langsung keluar dari rumah dan hendak memasuki mobil milik Dirga, setelah menunggu beberapa menit Dirga keluar dari rumah dan segera memasuki mobil milik nya.

Dirga segera menjalan kan mobilnya.

"Gimana sekolah lo?" Tanya dirga.

"Hem baik kok," jawab Tasya bohong padahal Tasya sangat memikirkan masalahnya kepada Putra.

"Kalo ada apa-apa bilang, gue tetep abang lo," seperti mengerti perasaan Tasya saat ini, dirga mengatakan hal itu kepada Tasya.

"Ga...gak ada masalah kok bang," ucap Tasya terbata-bata.

Tasya ingin masalah ini biarkan Tasya yang menanggung, dia tidak ingin semua orang ikut campur dalam masalahnya, selagi Tasya mampu menyelesaikan masalah sendiri dia tidak akan meminta bantuan dari orang lain.

Mobil dirga pun berhenti di depan gerbang yang sangat besar yang bertuliskan SMA nusa bangsa.

"Makasih bang," ucap Tasya dan tak lupa mencium tangan sang kakak.

"Iya sama-sama, belajar sono yang pinter biar gak bego terus." Jawab dirga.

"Apan si lo, gue udah pinter kali ya, lo aja kali yang bego nya terlalu bobrok!!" Ucap Tasya yang kesal kepada Dirga.

"Udaah gue penturun bye," ucap Tasya dan pergi dari dari mobil Dirga.

Tasya berjalan sendirian di sepanjang koridor, iya sibuk memikirkan Tugas apa lagi yang Putra berikan kepadanya?? Sudah cukup kemaren ia kesusahan dengan tugas yang di berikan putra."

"Tasyaaa," panggil seseorang yang Tasya tau Itu Azka.

"Tasyaa berhenti napaa, lo gak denger gue manggil lo" ucap Azka.

Tasya langsung memberhentikan langkahnya dan berbalik untuk menatap Azka.

"Apa?" Tanya Tasya.

"Hehehe gak si cuma minta bareng aja kekelasnya," Jawab Azka dengan senyum tidak jelas.

"Gak jelas lo!!" Ucap Tasya dan pergi meninggalkan Azka.

"Anjerrr lo tungguin gue," teriak Azka.

"Ogahh"

Setelah Tasya memasuki kelas dan di susul oleh Azka, Tasya langsung mendudukan bokongnya dan menyembunyikan kepalanya di bagian tangan yang terlipat di atas meja.

"Lo kenapa sya?" Tanya gigi yang saat itu baru datang.

Sontak pertanyaan gigi mendapatkan gelengan dari Tasya.

"Lo ada masalah?" Tanya gigi sekali lagi

Azka hanya menguping dan menyaksikan adegan tersebut ia tidak ingen ikut campur, karna ia tau mungkin saat ini Tasya memang tidak mood.

Tasya segera mendirikan kepalanya dan tatapan matanya kosong kearah meja yang berada di depan nya.

"Lo kenapa si Tasya??" Tanya gigi lagi karna heran dengan tingkah Tasya.

"Enggak gue gak papa, gue cuma gak mood," balas Tasya.

Gigi yang mendengar jawaban dari Tasya pun hanya mengangguk.

"Pagiiii!!" Sapa boby ketika memasuki kelas.

"Assalamualaikum bego," protes gigi

"Oh iya lupa hehe, assalamualaikum," ucap boby.

"Waalaikumsalam," jawab semua murid yang berada di kelas.

"Yee dasar bego lo yang ngingetin gue klo masuk tuh ngucapin salam, sendiri nya juga lupa," protes gigi.

"Hehe nama nya juga manusia sering lupa," balas boby

"Azka dan Tasya tidak ingin ikut campur, toh percuma kalo debat sama mereka tidak akan ada habis nya."

"TRINGGGGG!! bel masuk pun berbunyi, menandakan pelajaran akan segera di mulai.

Tiba-Tiba handphone Tasya bergetar menandakan ada pesan yang masuk.

"Istirahat gue tunggu di taman belakang sekolah, dan satu lagi pulang sekolah temuin gue di tempat awal kita ketemu."

Pesan itu datang dari nomer yang tidak Tasya kenal, tetapi Tasya sudah tau siapa pengirim pesan tersebut.

"hufttt," Tasya membuang napasnya dan menandakan kalau ia sangat lelah dengan semua ini.

Setelah itu, masuk seorang guru dan memulai pelajaran pada pagi hari itu.

Jam pelajaran sudah di mulai tetapi Tasya tidak berniat untuk memperhatikan guru yang sedang menjelaskan, Tasya sedang sibuk dengan pikiran nya ia sangat takut bahwa Putra akan melakukan hal-hal yang merugikan nya.

Azka menyadari bahwa hari ini Tasya mempunyai pikiran yang membuat Tasya tidak mood,
Azka sangat ingin tau masalah apa yang sekarang menghantu Tasya??
Ia ingin membantu Tasya dan memberikan solusinya, tetapi apakah Tasya mau menceritakan masalah nya??

"Gue harus tanyain ke dia, sebenernya dia punya masalah apa si???"

###

Baru bisa update wk

Vomment!!!!!

23:35

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang