Jika dengan perhatian kita bisa lebih dekat, maka hari ini gua siap kasih perhatian gua ke lo tanpa lo meminta sedikit pun, karna tujuan gua cuma satu"buat lo nyaman sama gua."
Kringggggg......
Bunyi jam weker pun terdengar. membangunkan seorang gadis dari tidurnya.
"Selamat pagi dunia!" Ucap Tasya dikala bangun dari tempat tidurnya.
"Hari ini weekend, gua akan fulltime di kamar, ahh senangnya bisa nonton drakor sehari full!!" ucap Tasya dalam hati dengan memasang wajah gembira.
Belum sempat Tasya memulai ritwalnya menonton drakor, pintu kamar nya terbuka menampilkan sesosok mahluk yang Tasya benci.
"Dee mandi sono abis itu beliin gua kuota di indomaret depan," ucap bang dirga kepada Tasya.
"Apansi bang dateng gak di jemput pulang gak diantar, tiba-tiba nyuruh gua seenak nya! Lo ngga tau kan lo baru aja ganggu ritwal gue buat nonton drakor!!!" Omel Tasya kepada dirga.
"Yaelah dee tolong ini mah nanti gua kasih lo duit mayan kan?" Tawar dirga berharap Tasya menuruti ucapanya.
"Duit doang? Ogah lah gue," jawab Tasya yang tidak setuju kepada tawaran dirga.
"Anjer lo mau ngerampok dari gua?" Jawab dirga yang kesal kepada adik nya.
"Ya itu mah seterah lo, udah sana pergi hus hus gua pen nonton drakor!" Usir Tasya kepada dirga.
"Yelah dee ok ok nanti gua pinjemin semua novel gua ke lo" tawar dirga lagi berharap adik nya mau menurutinya.
"Semua serius???" Tanya Tasya dengan antusias.
"Hemm" jawab dirga sebagai persetujuan.
"Asiapp udah sono lo keluar gua pen mandi" ucap Tasya berharap kakak nya keluar dari kamar nya.
Setelah kakak nya itu keluar. Tasya pergi hendak membersihkan tubuh nya, setelah mandi Tasya langsung ngacir kebawah untuk menemui kakak nya.
"Bang mana duit nyaa???" tanya Tasya kepada dirga yang sedang menonton tv di ruang keluarga.
"Lah bukan nya tadi udah gua kasih ke lo???" jawab dirgaa
"Apansi bang lo pikunan anjerr, amit-amit gua punya abang yang pikunan," protes Tasya yang merasa abang nya sangat pelupa.
"Yaelah sans dong adek abang yang cantik kan gua bercanda cebol," jawab dirga karna tak terima diri nya di jelekan.
"Emang gua cantik, emang lo jelek, sombong, orang nya kepedean, gak jelas, hidup lagi," ucap tasya yang tak ingin kalah dari abang nya.
"Anjer lo dasar adek biadap," jawab girga yang heran kepada Tasya.
Dirga mengeluarkan uang kertas 3 lembar yang berwarna merah dari dompet nya.
"beliin gua kuota 20 GB nanti sisa nya buat lo," ucap dirga
"Aasiapp, sering- sering ya bangg ngasih gua duit" jawab Tasya.
Tasya melangkah keluar rumah ingin pergi ketoko yang berada di luar komplek, Tasya sengaja pergi dengan berjalan alesan nya, Tasya hanya ingin berjalan pagi.
Sesampai nya Tasya di toko ia langsung membeli keperluan yang tadi abang nya suruh, dan tak lupa Tasya membeli banyak cemilan supaya nanti pada saat nonton drakor ada yang bisa membuat perut nya terisi.
Tasya keluar toko dengan ditangan kanan nya terdapat eskrim yang iya makan dan sebelah kiri terdapat tentengan belanjaanya.
Belom sempat tasya berjalan jauh dari luar toko, awan sudah menurunkan butiran air, sang maha kuasa melarang Tasya untuk pulang saat itu. Terpaksa Tasya harus menunggu hujan reda.
Pov azka.
Azka sedang berlari pagi di sekitar komplek. Namun hujan datang begitu saja yang membuat azka harus berteduh saat itu. Awal nya azka tidak akan menyangka bahwa akan melihat Tasya saat itu juga. Ya, Tasya ada di situ. tepat nya ia sedang berteduh di tempat yang sama dengan azka namun Tasya tidak menyadari akan kehadiran Azka.
Awal nya Azka hanya berniat untuk memandanginya saja, karna Azka heran dengan sikap Tasya walau hujan dia tetap memakan eskrim nya. Tasya memakai pakaian lengan hanya sebahu, itu lah yang membuat Azka berniat memberikan jaket nya untuk Tasya agar dia tidak merasakan kedinginan.
"Hemm sya lo di sini," ucap Azka
"Eh azka? Lo ngapain di sini" jawab Tasya kaget dan tidak menjawab pertanyaan dari Azka dan malah bertanyan balik.
"Gua tadi biasa lari pagi terus ujan turun gitu aja ya akhir nya gua neduh di sini." Jawab Azka.
"Ohh"
"Kalo lo sendiri ngapain di sini?" Tanya azka.
"Tadi gua di suruh abang gue ke indomaret dan akhir nya gua terjebak di sini" jawab tasya
"nih jaket gue pake, biar lo gak kedinginan" tawar azka.
Sontak pertanyaan Azka membuat refleks Tasya menjatuhkan eskrim nya.
"Hujan gak baik makan yang kaya begitu" ucap Azka yang merasa khawatir kepada Tasya.
Tasya pun masih berdiam diri. terkejut dengan perkatan Azka.
"ehh gak usah gua gak kanapa-kenapa" jawab Tasya yang ragu-ragu.
Pasalnya Azka hanya seseorang yang baru Tasya kenal, tetapi Azka sudah banyak membantu Tasya dan ia tidak ingin membuat Azka terlalu terbebani dengan Tasya. Ia sangat berterimakasi kepada Azka ia tidak ingin kepedulian Azka akan diri nya terlalu mendominasi karna Tasya takut dia akan bertergantungan kepada Azka.
Tanpa minta persetujuan dari Tasya, Azka memakaikan jaket milik nya kebahu Tasya.
Sontak perlakuan Azka membuat Tasya deg-degan iya berharap Azka tidak mendengar suara jantung nya yang sedang konser.
"Gua bilang pake ya pake sya gua takut lo kenapa-kenapa" ucap Azka dengan memandangi wajah Tasya
Sontak perlakuan dan ucapan Azka berhasil membuat pipi Tasya merona.
"Lo bisa blushing juga sya?" Ucap Azka sambil terkekeh melihat raut wajah Tasya yang blushing itu.
"Anjer lo" balas Tasya dan dan tak lupa Tasya memberikan cubitan di perut Azka.
"Auh sakit sya, kasar banget lo jadi cewe,"
"Lah bodo lo duluan yang mulai,"
"Iya-iya maaf"
"Hem, oh iya thanks ya jaket nya,"
Azka mengangguk sebagai jawaban.
###
Author note
Kalo ada typo bilangin ya.
See you
14:43
KAMU SEDANG MEMBACA
REISE
Fiksi Remaja"hemm aauhh gue di mana," "Lo di uks," Seketika Tasya baru menyadari bahwa di sini dia tidak sendiri. Azka ada bersama nya. "Lo ngapain di sini?" "Jagain lo lah pake nanya," "Kenapa harus lo hah!!" "Tadi gigi minta dia jagain lo, tapi gua larang," ...
