Entahlah

16 5 0
                                    


Tringgggggggg!!!

Waktu bel pulang pun terdengar, sontak para pelajar berhamburan keluar untuk pulang kerumahnya masing-masing.

Berbeda dengan Tasya, ia sudah berjanji pada Putra untuk menemuinya, entah perintah apa yang ingin Putra beri kepada Tasya. Tasya berharap Putra tidak memberikan perintah yang berat untuk nya.

Tiba-tiba tasya merasa nama nya terpanggil Tasya segera berhenti sejenak untuk menoleh, dan ternyata itu gigi.

"Tasyaaaaaaaa!! lo mau kemana? Lo gak di jemput sama bang dirga? Terus Arka kemana? Biasa nya kan pulang bareng ama tuh anak? Apa mau bareng ama gue?" Tanya gigi yang cerewet nya minta ampun.

"Hemm" taya menarik napas nya dalam-dalam hanya untuk bercakapan dengan gigi.

"Gua ada perlu lo duluan aja, tadi gua suruh Azka pulang duluan." Jawab Tasya dan pergi meninggalkan gigi.

"Woiii anjerr gue belom selesai ngomong!!!" Teriak gigi karna kesal di tinggal begitu saja oleh Tasya.

Sesampai nya Tasya di tempat parkir, Tasya celingak-celinguk untuk mencari sosok Putra. Tidak berselang lama Tasya akhirnya menemui sosok yang selama ini ia cari, putra sedang berduduk sendirian di bawah pohon mangga yang lebat. Buru-buru Tasya menghampiri Putra.

"Gue dah sampe." Ucap Tasya begitu sampai di depan hadapan Putra.

"Oh," hanya itu yang keluar dari mulut putra, ia sibuk dengan ponsel nya tanpa tidak menghargai Tasya sama sekali.

"Terus, apa maksud lo nyuruh gue kesini?" Tanya Tasya sekali lagi.

"Temenin gue! Lo kan budak gue sekarang, masih nanya aja!!!" balas Putra yang tidak memikirkan Hati Tasya.

Tasya ingin menangis pada saat itu, tapi ia langsung membuang rasa sedih itu jauh-jauh.

"Ya terus gue di sini harus apa??? Ngeliatin lo gitu???" Tanya Tasya dengan emosi sudah mengebu-ngebu.

"Beliin gue rokok." Suruh Putra.

Sontak perkataan Putra berhasil membuat Tasya terkejut.

"Apa?? Lo gilaa!!" Balas Tasya tidak terima.

"Inget sekarang lo budak gue!!!" Ucap Putra dengan nada meninggi.

"Gue bukan budak lo!!!" Balas Tasya tidak terima.

"Inget, lo gak pengen kan Azka di keluarin dari sekolah gue ini??"

Sontak ucapan Putra berhasil membuat Tasya ingin menangis sejadi-jadi nya.

"Beliin gue rokok! Atau Azka keluar dari sekolah ini." Ucap putra yang tidak sama sekali memikirkan perasaan Tasya sama sekali.

Akhirnya Tasya mengangguk dan pergi untuk membelikan Putra rokok.
Setelah membeli rokok yang Putra ingin kan Tasya segera kembali menemui putra.

"Nih," ucap Tasya yang menyodorkan sebungkus rokok kepada Putra.

"Ok, sekarang lo kerjain PR juga gc!! Tugas nya ada di tas, lo ambil aja!" Suruh putra yang sama sekali tidak mengasihani Tasya.

Tasya menurut dan berjalan mengambil tugas yang berada di Tas putra.

"Boro-boro gue ngerjain tugas gue sendiri, ini malah suruh ngerjain tugas Putra lagi!!!" grutu Tasya dalam hati.

Setelah Tasya mengerjakan Tugas putra. Tasya menengok arloji yang terpasang di pergelangan tanganya, teryata waktu sudah menunjukan pukul 5 sore, dan ia belom sampe rumah? Bagaimana ia menjelaskan pada mama nya, untung saja papa nya masih di luar kota kalau tidak Tasya bisa abis karna di marahi.

"Gue udah ngerjain tugas lo, sekarang gue pengen pulang." Ucap Tasya.

"Siapa yang nyuruh lo pulang?" Jawab Putra.

"Gue capek, ini udah sore gue pengen pulang," jawab Tasya.

"Temenin gue makan!!" Lagi-lagi putra memberikan perintah.

"Lo bisa makan sendiri!" Jawab Tasya yang sudah terlanjur emosi.

"Lo budak gue jadi lo harus nurut ama gue!!!" Balas Putra.

"Jangan panggil gue budak!!! Lo boleh nyuruh gue seenak nya tapi lo jangan sekali-kali manggil gue budak lagi!!!" Teriak Tasya.

Putra hanya diam dan menatapi wajah Tasya yang merah karna emosi.

"Lo ikut gue atau Azka keluar dari sekolah ini??" Ucap Putra dan meninggalkan Tasya sendiri.

Tasya yang di beri pertanyaan tersebut tidak ingin berpikir lama. Langsung saja Tasya belari dan mengejar Putra.

"Putra!! Tunggu gue ikut." Teriak Tasya yang berlari mengejar Putra.

"Masuk!" Jawab Putra.

"Hah? Masuk,"

"Masuk kemobil guee!!!

Sontak Tasya langsung masuk, dan tidak ada perbincangan diantara mereka, sampai mobil Putra berhenti di salah satu cafe yang unik yang terletak di bandung.

Putra keluar dan diikuti oleh Tasya di belakang nya.
Mereka duduk di bagian meja paling pojok entah bagaimana Putra bisa memilih meja tersebut.

"Lo mau makan apa?" Tanya putra kepada Tasya, walaupun putra kejam tetapi Putra masih mengerti bahwa gadis itu pasti kelaparan.

"Eh gue??" Sontak Tasya kaget dia pikir dia akan menjadi nyamuk di sana yang hanya memandangi Putra makan, tetapi Putra menawari dia makan juga?

"Hem" ucap Putra sebagai jawaban dan lebih memilih membolak balik buku menu.

"Samaain aja," jawab Tasya.

"Ok"

Setelah itu Putra memanggil pelayan dan untuk menunggu makanan datang Putra memilih memainkan ponsel nya. Tidak ada pembicaraan sama sekali, sampai makanan yang di pesan pun sampai.
Mereka berdua makan dalam diam, tidak ada pembicaaran dari kedua nya.
Setelah makan dan membayar tagihan meraka beranjak pergi dari cafe tersebut.

"Lo pulang sendiri, gue ada urusan," ucap putra yang tentu saja membuat Tasya syok.

" hah sendiri? Ini di mana gue ngga tau?" Balas Tasya yang merasa sangat takut.

"Lo punya otak! Bye." Ucap putra. Yang masuk kedalam mobil nya dan pergi saat itu juga.

Rasa nya Tasya ingin menangis saat itu, waktu sudah menunjukan jam 6 sore dan dia tidak tau sekarang ada di mana.

Tasya segera pergi dari tempat itu dan memilih menaiki Taksi karna menurut dia itu kendaraan paling aman. Untung saja supir itu tau di mana letak kompek perumahan Tasya, untuk sesaat Tasya merasa tenang.

Setelah membayar dan segera memasuki rumah, yang berada di otak Tasya bagaimana menjelaskan ini kepada sang mama dan tak lupa kakak nya?

"assalamualikum." Ucap Tasya yang baru saja memasuki rumah.

"Waalaikumsalam,Tasyaaa kamu kemana saja? Mama khawatir sama kamu, mama sudah telefon ke gigi kata nya kamu sudah pulang dari awal keluar sekolah, kamu kemana??" Tanya sang mama yang sangat terlihat khawatir.

"Eh itu mah, tadi Tasya ada tugas kelompok," ucap Tasya yang memasang raut muka ragu-ragu.

"Kamu bener? Gak bohong sama mama kan," tanya mama nya lagi kepada Tasya.

"Engga kok ma"

"Yaudah sekarang kamu masuk kekamar, mandi abis itu kita makan bareng," ucap sang mama

Tasya mengangguk dan segera pergi dari mama nya

"Baru hari pertama, gimana hari selanjut nya? Apa yang harus gue lakuin jika mama terus khawatir sama gue," ucap batin Tasya.


###

Author note

Vomment plis!!!!


17:51
















REISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang