Langit

109 21 2
                                    

DUARRRRRRRRRR

"Astagfirullah!!!"Teriak syifa.Diluar sedang hujan deras hari pun semakin gelap.Syifa menatap Abun dengan heran.

"Bun lu Gak kaget gitu?"

"Ngga!"jawab singkat

"Heh gua pulang yak geludug mulu"

"Hmm"

Syifa hanya bisa menghembuskan napasnya melihat Perlakuan Abun padanya.Itu sudah biasa tapi tetap saja selalu saja ada unek unek dihatinya kepada Abun.Ingin sekali syifa berteriak dan menendang pala Abun.

Menyebalkan!!!


Syifa tidak memperdulikan Abun dia membereskan bukunya.Entah dia pulang dengan siapa.Jika meminta tumpangan pada Abun gengsi nya terlalu besar!!.

"Hmm diluar ujan deres gua pulang sendiri naik taksi"ucap Syifa

"Yaudah"balas Abun dingin

"GUE PULANGG BYE!!"

What teh?!

"Di kode tetep aja Gak peka Herman."-batin Syifa

Syifa pergi sambil memasang raut wajah yang tidak sumringah.Kode peka nya kepada Abun tetap saja membuat Abun dingin dan tidak peka sama sekali.

Dia berjalan ke arah luar sekolah dia berhenti menunggu angkutan umum di depan gerbang.

"Pake"

Syifa menoleh saat Abun tuba tiba datang dan mengulurkan jaket kepadanya, memang sedari tadi dia mengeluskan tangannya yang dingin.Syifa tidak memakai jaket, jaket yang ia pakai tadi basah Karna Salma menumpahkan susu hangat di jaketnya.

Dengan cepat syifa mengambil lalu memakainya.

"Ayok pulang bareng gue!!"

****


Diperjalanan sangat lah hening keduanya tidak ada yang membuka suara.Syifa mengumpulkan keberanian untuk membuka suara tapi selalu saja gagal sifat gugup nya terlalu besar!!jantungnya terus berdetak lebih kencang tapi kali ini syifa harus berani harus!!!.

"Bun!!"

Abun hanya membalas dengan muka datar yang menoleh 90 derajat ke arahnya.

"Lu Emang lomba taekwondo kapan sih?"

"Kepo"

"Songong bangettt dih"

Hanya tatapan sinis yang di diberikan Abun kepada Syifa tak ada lontaran kata sedikit pun!!!.

"Berasa ngomong ama batu"-batin Syifa

Syifa tidak lagi membuka suara hasilnya sia sia untuk memecahkan keheningan mungkin mood nya senang tidak bagus.

"Syif"panggil Abun

Rasanya bahagia Abun memanggil namanya jantungnya terus berdetak kencang.Bibirnya ingin sekali tersenyum tapi Syifa harus menyembunyikannya.

"Apaaan?!"

"Udah sampe"
"Keluar sono"

Hatinya yang tersenyum pun hilang seketika.

"Gausah ngusir kali"
"Gue tau "ucap Syifa sambil melanjutkan kata kata nya"gue turun"

"Yaudah turun"ucap Abun singkat

Rasa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang