Syifa berjalan dari parkiran menuju kelas bersama Abun.Syifa sibuk dengan tali sepatunya yang copot tapi dia enggan memperbaikinya,Syifa hanya berjalan dengan langkah yang lebih besar supaya talinya tidak ter injak sehingga mengakibatkan dia terjatuh.
Mata syifa selalu menuju ke arah sepatu supaya dia berhati hati saat berjalan.
Abun yang melihat tingkah laku Syifa hanya menghembuskan napas nya kasar lalu berhenti dengan tiba tiba.
Syifa yang menyadari Abun berhenti dalam perjalanan pun,ikut berhenti.
"Loh ngapain berhenti?"-Tanya syifa sambil mengerutkan keningnya.
Abun langsung berdiri di hadapan Syifa menatap Syifa sejenak lalu jongkok mengikat tali sepatu Syifa.
Syifa hanya berdiri seperti patung badannya kaku melihat tingkah Abun.Detak jantungnya berdetak lebih kencang.
Beberapa pasang mata melihat ke arah mereka ada yang berbisik ke temannya ada yang melihat Ke arah Syifa dengan tatapan sinis dan ada pula berekspresi seolah tidak suka dengan Syifa.
"Makasih!!!!!!!"ucap Syifa dengan sedikit teriak.
"Hmm"
Syifa hanya menunduk dia tak ingin melihat wajah siswa siswi disana yang terus melihat Syifa dengan tatap tidak enak.
Tiba tiba Abun meraih dagu Syifa untuk melihat ke arahnya.
"Gausah diladenin gue Anter lo ampe kelas!"ucap Abun dingin
***
"Sal ayok ke kantin!!"ucap Syifa membujuk Salma yang sedang tidur di perpustakaan.
"Hemmm"jawab Salma,matanya masih tertutup dan kepalanya masih ia taruh meja.
"Ayok ke kantin gue laper"
"Gamau"
"gue bilangin bu Rani mampus lo!"
"Jangan!!"ucap Salma yang terbangun dari tidurnya.
"Lu mah ya gada solidaritasnya amat, gue ngantuk banget sumpah Semalem gue abis sahur"Ucap Salma dengan nada lemas.
"Ouh,lo puasa?"
"Engga"
"Terus lo ngapain sahur RUSMATI BINTI JAENURDIN"Ucap Syifa yang mulai kesal dengan tingkah Salma.
"RUSMAWATI ZEYENK!!"
"Nah iya maksudnya itu"
"Gue sahur y laper tapi Gak puasa"
"Gajelas idup lo Herman"
"HERAN SYIFA!!"
"Tah iya itu"
"Tau ah typo mulu mantog gera maneh!"
Syifa mengalah dia berdiri lalu bergegas ke kantin mulutnya tak berhenti mengucapkan sumpah serapah untuk Salma.
Syifa mengangakat tangannya untuk berdoa dan memejamkan matanya.
"Ya allah semoga Salma di omelin bu Rani,Aminn...."