TUS 12 ~ Orang Baru

3.5K 216 6
                                    

============= 


Anum's POV.

Mataku mengerjap menatap warung makan sederhana yang tampak ramai oleh pembeli. Keadaan pagi ini tampak sibuk, sehingga aku enggan untuk mendekati pemilik warung. Seorang ibu paruh baya. Nampak lebih tua dari Bu Asih. Dan kutaksir, beliau adalah sang kakak yang diceritakan oleh Bu Asih kepadaku.

Aku mengambil posisi agak jauh dari para pembeli. Sebuah kursi kayu menjadi tempatku beristirahat. Ransel yang kubawa kudekap ke dada.

Satu persatu pembeli beranjak pergi. Dan saat suasana mulai terasa lengang, aku mulai mendekat.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Beliau memandangku seksama. Kuangsurkan tangan.

"Maaf mengganggu Bu, perkenalkan saya Anum."

Senyuman langsung menghiasi wajah beliau. "Wah, Anum ya..? Iya..iya, saya udah dikabari sama Asih. Iih, si eneng, geulis pisan..." Disambutnya tanganku dengan senyum sumringah...

Aku tersipu. Kehangatan perempuan ini membuatku merasa aman.

Dan rasanya aku sudah melakukan hal benar dengan membuka semua "atribut" yang melekat selama aku berstatus sebagai Inem.

Aku memang memutuskan untuk kembali menjadi diri sendiri sekarang. Pengalaman pahit dengan berpura-pura menjadi orang lain membuatku menyadari bahwa aku tak mau lari lagi.

Seandainya aku menghadapi masalah dengan penampilanku sekarang, aku akan mengatasinya dengan caraku sendiri.

Tuhan memberiku kecantikan ini pasti karena suatu alasan.

"Pasti kamu masih capek karena perjalanan jauh ya? Ayo masuk, istirahat dulu.."

"Makasih Bu.."

"Tinah. Panggil saya Bu Tinah."

Dibimbingnya tanganku memasuki rumah sederhana dibelakang warung yang terasa sangat nyaman. Walaupun perabotannya terlihat sederhana, suasana yang asri dengan beberapa pot bunga hidup yang ditempatkan disudut rumah, membuatku nyaman.

"Duduk sini." Dituntunnya aku duduk dikursi sofa sederhana.

"Gimana perjalanannya? Gak ada masalah dijalan kan?"

"Lancar-lancar aja Bu"

"Kamu pasti lapar kan? Ibu udah siapin makanan."

"Gak usah repot-repot Bu."

Kutahan tangan Bu Tinah yang hendak bangkit dari duduknya. Aku sangat merasa sungkan dengan perlakuan baiknya.

"Asih sudah cerita semuanya ke Ibu. Kamu sudah dianggap anak oleh Asih, jadi kamu juga akan menjadi anak perempuan ibu." Digenggamnya kedua tanganku erat. Sebuah perasaan tulus terpancar dari matanya yang sudah terlihat menua.

Aku terharu.

Begitu banyak orang-orang baik yang kutemui.

"Saya tau kamu orang baik. Dan orang baik itu, akan selalu mendapat perlakuan baik. Dimanapun dia berada." Ucapan Tuan Figo berkelebat dipikiranku.

Hatiku kembali bergetar.

Aahh.....

Suara dentingan piring membuyarkan lamunanku. Dari ruang tengah nampak Bu Tinah sedang menata piring dan makanan dimeja.

"Mari saya bantu Bu."

Kutuangkan air dari teko kedalam gelas yang sudah disiapkan Bu Tinah.

"Mari makan..!" ajak Bu Tinah.

The Ugly Swan  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang