TUS 27 ~ Terciduk

3.2K 229 7
                                    

============ 


"Ayo ikut aku Num."

Mbak Inez mengajak Anum ke ruang meeting. Dia menata letak LCD Projector untuk menampilkan presentasi nanti.

"Tolong taruh ini di setiap meja ya Num."

Anum dengan cepat membagikan sebuah dokumen yang berisi materi rapat ke setiap meja peserta rapat.

Setelah memastikan ruangan siap, mereka berdua kembali ke meja Mbak Inez.

"Nah ini, yang di kasih stabilo, adalah beberapa hal penting yang harus di sampaikan oleh Pak Figo di rapat nanti. Dan ini, (Mbak Inez mengambil dokumen lain) adalah beberapa data pendukung."

Anum mendengarkan penjelasan Mbak Inez dengan konsentrasi. Ia tak ingin terlewat hal sekecil apapun.

"Kamu harus menguasai materi ini dulu Num. Bagaimanapun, kita harus mengetahui segala hal yang ingin di ketahui Pak Figo. Termasuk hubungan semua data ini dengan semua divisi."

"Rapat masih 1 jam lagi. Kamu masih bisa baca ini semua." Mbak Inez mengedipkan sebelah matanya.

Anum kembali ke mejanya. Mulai membuka lembaran dokumen. Sesekali keningnya berkerut. Ia tampak berusaha sekali untuk memahami yang dibacanya.

Waktu berlalu..

"Num, setengah jam lagi rapat dimulai, kamu anterin ini ke Pak Figo ya."

Mbak Inez menyerahkan beberapa dokumen yang sudah dimasukkan ke dalam binder plastik.

"Siap Mbak."

Anum memasuki ruangan Figo dengan mantap.

Setelah perdebatannya beberapa hari yang lalu, Figo meminta Inez untuk mengajarkan Anum beberapa job description seorang sekretaris. Dan hari ini, Inez mengajaknya untuk menghadiri rapat antar divisi.

"Selamat siang Pak."

Figo mengangkat kepalanya. Menatap Anum.

"Setelah makan siang nanti, Bapak ada rapat dengan semua divisi. Ini materi rapatnya. Dan ini beberapa dokumen pendukungnya."

Anum meletakkan Binder di meja.

"Kamu senang?"

Anum mengangguk mantap. "Terima kasih Pak telah memberikan kesempatan kepada saya untuk belajar banyak ke Mbak Inez. Ini pengalaman yang berharga sekali."

Figo mengetukkan pulpennya ke meja.

"Saya harap kamu enjoy sekarang. Tapi, kamu tidak boleh lupa. Jatah sarapan saya setiap hari, tetap menjadi tugas kamu."

"Oke Pak!"

Anum melingkarkan jari jempol dan telunjuknya. Membentuk bulatan kecil menandakan Oke.

"Harus kamu yang masakin, gak ada lagi cerita beli di luar."

Anum tergelak. Mengingat konflik mereka sebelumnya yang diawali oleh ketoprak yang dibeli Anum di depan apartemennya.

"Janji.!" Anum membentuk lambang damai dari jari telunjuk dan jari tengahnya.

"Jadi, kita makan siang dimana kali ini?"

"Kantin kantor aja gimana Pak? "

"Oke Num. 15 menit lagi kita istirahat ya?"

Figo tersenyum manis ke arah Anum.

~~~

Suasana kantin tampak ramai. Keberadaan Figo selaku direktur utama sempat membuat hening suasana. Tapi seperti biasa, Figo menyuruh semua untuk kembali normal seperti biasanya.

The Ugly Swan  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang