==============
Figo mengekori Anum ketika mereka memasuki apartemen. Wajahnya nampak lelah.
Beberapa hari ini memang Figo sangat sibuk. Pertemuan dengan beberapa perusahaan yang menawarkan kerjasama bisnis membuat Figo tak bisa beristirahat. Tapi sebisa mungkin Figo menyelesaikan pekerjaannya dikantor hanya sampai jam 9 malam. Dan selama beberapa hari ini, Anum menemaninya lembur.
Setelah meregangkan badan, Figo menghempaskan badan di sofa depan TV. Sofa empuk dan suasana lampu sedikit temaram menyambut letihnya dan mengantarkan ke alam tidur. Tak perlu waktu lama, Figo sudah pulas.
Setelah memanaskan soto yang dibuatnya tadi pagi, Anum kembali ke ruang depan. Langkahnya terhenti melihat Figo yang tertidur. Gurat kelelahan membayangi wajahnya. Merasa tak tega untuk mengganggu, Anum berjinjit mendekati, seakan takut suara langkahnya akan menimbulkan suara berisik. Perlahan, dibukanya sepatu yang masih terpasang. Digantungkannya sempurna jas yang tersampir asal di bahu sofa.
Dipandangnya wajah Figo. Lelaki yang dicintainya. Semakin hari, Anum merasa semakin mencintai lelaki ini. Dengan segala perhatian dan keposesif-annya.
Demi Tuhan, Anum mencintainya!
Anum bersimpuh di sisi sofa. Tangannya terulur mengusap pelan kening Figo. Berlanjut ke arah pipi. Ia akan merindukan wajah pria didepannya. Ia tak akan bisa lagi menyentuh Figo seperti ini.
Akankah Figo sanggup bertahan selama 6 bulan kedepan?
Apakah cinta mereka memang akan berlanjut atau ujian yang akan diberikan Anum bisa membuat Figo berpaling?
Hahh... Anum mendesah pelan. Perlahan, di genggamnya tangan Figo yang menggantung di sisi sofa.
Ia bisa saja tak peduli. Tapi ia harus berlaku adil.
Ia pernah berprinsip tak akan berbahagia di atas tangisan perempuan lain. Dan sekarang waktunya membuktikan ucapannya.
Walaupun Anum merasa yakin dengan cinta Figo, tapi memberikan waktu kepada wanita lain untuk bersama Figo selama 6 bulan membuat Anum sedikit gamang.
Bagaimana kalau kenyataan tidak seindah harapannya?
Mampukah Anum bertahan? Sanggupkah ia menjalani keputusannya sendiri?
Anum kaget ketika merasa Figo membalas genggaman tangannya.
"Mau curang ya? Kamu mengambil kesempatan di saat aku tidur." Mata Figo masih terpejam. Tapi suaranya jelas bukan igauan.
Anum terkekeh..
"Sama pacar sendiri, emang gak boleh?"
Figo membuka mata. Memiringkan badan ke arah Anum. Sekarang jemari Anum terperangkap oleh kedua tangan Figo.
"Boleh, tapi kalau kamu memancing, jangan salahkan kalau kamu ikut tercebur."
Anum tersenyum. Ia mengerti maksud Figo. Dan ia ingin sedikit menggoda Figo kali ini.
"Kalau keceburnya bareng Masku ini, aku gak masalah."
Figo menatap tajam kearah Anum. Jawaban Anum membuatnya menahan nafas sejenak.
"Dan aku gak suka kalau hanya kecebur Num. Aku akan berenang sekalian."
"I'll follow.." suara Anum sekarang sedikit mendesah? Oh God, Figo tak tahan lagi.
Dengan sekali sentak, Ia duduk dan merapatkan posisi ke arah Anum.
"Jangan menggodaku Num." Figo menggeram pelan.
Anum terbahak. Kepalanya sampai tengadah mengeluarkan suara keras yang tidak bisa ditahannya.
"Tapi sayang, aku gak suka berenang malam-malam Mas." Disentilnya hidung Figo gemas. "Apalagi dalam keadaan lapar. Masku gak lapar?" disentuhnya perut Figo sekilas. Sentuhan ringan tapi cukup membuat mata Figo membelalak. "Ayo, aku sudah siapin makanan." Anum bangkit dan melenggang ke arah meja makan. "Kita makan dulu, abis itu... Eh. Mas!" Anum kaget ketika tangan Figo sudah melingkari pinggangnya. Seketika Anum merinding. Ia masuk jebakan sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ugly Swan (TAMAT)
Romance#1 Penantian Cinta ( November 2019) #1 Rahasia Cinta (April 2020) #1 Perjuangan Hidup (NOvember 2019) #2 struggle (November 2019) Saat perbedaan status kehidupan dan ekonomi membuat cintamu mundur, apakah kamu akan menyerah? Atau kamu akan berjuang...