"========
Lo masih belum mau cerita soal mahasiswi magang itu Go?" Matt menyeruput coffee latte- nya. Saat ini ia dan Figo sedang bersantai di sebuah kafe setelah lembur menyelesaikan pekerjaan kantor.
"Gak ada yang perlu di omongin juga sih." Figo ikut mencicipi kopi hitamnya.
"Yakin?"
"Yap!"
"Hmm.. kayaknya gue emang gak bisa maksa lo buat cerita, but... lo harus pikirin Kinan." Matt kini menatap serius kearah Figo.
Figo menyenderkan punggungnya ke sandaran kursi. Ia menatap balik ke arah Matt. Tangannya asyik memainkan kunci mobil.
"Ada apa dengan Kinan?"
Matt tertawa pelan.
"Lo emang bego atau emang gak ada perhatian sama sekali? Gue aja langsung bisa baca situasi liat interaksi lo sama Kinan."
"Kinan suka Lo Man!!" Telunjuk Matt menunjuk Figo.
"Haaahhhh.." Figo menghembuskan napas. Berat.
"Lo gak kasian liat dia berjuang buat lo?"
"Listen to me carefully Matt." Figo mencondongkan tubuhnya agak ke depan. Wajahnya serius.
"Apa yang dilakukan Kinan buat gue, itu kemauannya sendiri. Dan apa yang gue balas buat dia, itu hak gue. Paham?"
Matt menggelengkan kepala mendengar jawaban sarkas Figo.
"At least, lo pasti punya rasa kasihan buat dia lah, nah, rasa itu kalo lo mau bisa jadi suka, selanjutnya bisa jadi cinta. Kasih kesempatang dulu lah."
"Gue malah mau kalau semua sesederhana yang lo pikirin Matt. Gue sebenarnya mau dan pernah mencoba. But my heart said no." Figo mengacuhkan ponselnya yang bergetar dan bergerak di atas meja. Sebuah panggilan masuk. Ditatapnya Matt tajam.
"Kenapa lo segitu pedulinya sama Kinan?"
Ponselnya kembali berkedip.
"Halo...."
Tut...tut.... Figo meletakkan kembali ponselnya. Mungkin salah sambung.
"Gue cuma gak tega liat dia kasih perhatian terus buat lo, tapi lo nya lempeng-lempeng aja. Pernah lo perhatiin wajahnya yang kecewa saat lo gak balas perhatian dia?" Matt menjawab.
"Gue sadar, dan gue udah ngomongin ini sama Kinan, tapi dia gak berubah. Jadi, gue bisa apa?"
HP nya kembali bergetar. Perhatian Figo mulai teralihkan. Nomor ponselnya yang sedang aktif sekarang adalah nomor pribadi. Hanya keluarga dan orang-orang tertentu yang tau nomor ini.
"Halo.." kembali diangkatnya panggilan tersebut.
Tutt...tut.... nada telpon di tutup kembali muncul. Figo mulai kesal.
"Semua terserah lo Go, tapi mendapatkan cinta sebesar itu dari seorang gadis, yang tidak pernah berhenti memberikan perhatiannya selama bertahun-tahun, walaupun tidak pernah lo acuhkan, takkan pernah lo dapetin dari cewek lain. Kinan itu special Go, dan gue rasa lo bakalan nyesel kalo tidak mencoba. Just give her a chance."
Itu adalah kalimat terpanjang yang di ucapkan Matt, dan cukup membuat Figo termenung beberapa lama. Mencerna semua yang di dengarnya.
Ponselnya kembali bergetar. Kali ini dengan cepat Figo menyambar. Rasa kesalnya sudah berubah menjadi emosi.
"Halo..!" jawabnya dengan suara agak keras.
Panggilan itu masih aktif, tapi tidak ada jawaban. Figo kembali akan menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ugly Swan (TAMAT)
Romance#1 Penantian Cinta ( November 2019) #1 Rahasia Cinta (April 2020) #1 Perjuangan Hidup (NOvember 2019) #2 struggle (November 2019) Saat perbedaan status kehidupan dan ekonomi membuat cintamu mundur, apakah kamu akan menyerah? Atau kamu akan berjuang...