-Happy Reading, gaiz ❤-
***
'Menyakitkan itu jika kau telah lama bersamanya, namun tak tahu keasliannya'
***
"Balikin, Ga..!" Cewek itu berusaha mengatur nafasnya yang masih terengah-engah.
Tangannya nampak terulur ke arah Yuga, bermaksud meminta kembali handphone milik Sam yang telah di sekap semalaman oleh cowok sok keren di hadapannya itu. Ia tak tahu lagi harus berbuat apa untuk menghindari Sam yang terus menatapnya dengan tatapan tak bersahabat.
Bahkan kemarin ia sempat terkena tumpahan air cucian piring yang dibawa Sam menuju ke belakang dapur. Dia tahu Sam makin tidak suka padanya sebab cowok itu jadi tidak bisa bermain game kesukaanya semalam.
Bel masuk akan berbunyi lima belas menit. Itu masih lama menurut Liya. Namun, bagi Yuga itu waktu yang singkat untuk mengerjakan PR yang tidak sempat ia kerjakan sebab semalam ia ketiduran.
"Balikin apa?"
"Masih nanya lagi. Gue kesiksa gara-gara HP itu tau," ketus Liya yang enggan menatap Yuga.
"Gue balikin."
"Ish, jangan main-main," sungut Liya yang sudah menunggu-nunggu tak sabar.
Ia berjanji setelah ini, ia akan menjauhi Yuga dan Sam, cowok-cowok menyebalkan yang membuat hari-harinya menjadi tidak semenyenangkan murid-murid yang lain.
"Minta formulir eskul terus ke kelas gue pas istirahat," ucap Yuga cepat.
Liya terdiam sejenak. "Hah? lo kumur-kumur yak?" tanya Liya dibuat bingung oleh Yuga karena cara berbicaranya mirip seperti orang nge-rap. Cepet banget.
Alih-alih menjawab, Yuga malah langsung melengos begitu saja menuju kelasnya. Meninggalkan Liya dengan tangan kosong.
"Formulir eskul," ujar Yuga bersuara sejenak seraya meneruskan langkahnya menuju kelasnya.
Liya bukan hanya bisa mendengarkan ucapan terakhir Yuga. Dua kata tadi langsung menancap di otaknya, tetapi dari raut wajahnya yang terlihat seperti orang berpikir. Ia tentu tidak mengerti sama sekali pada ucapan Yuga yang tadi.
"Bodo amat, ah. Bukan urusan gue. Yang penting, tuh HP harus balik ke pemiliknya hari ini juga,"
***
Sam, cowok itu makin berubah dari hari ke hari. Kemarin dia sempat merokok di kamar mandi dan untungnya tidak ketahuan oleh pihak guru. Sekarang, dia membolos bersama Jinong, Vero dan Dendi, kawan-kawan di kelasnya kecuali Dendi.
Dendi, siswa kelas X-IPS 5 itu sering main ke kelas X-IPS 2 karena ada Vero, temannya sejak SD. Lambat laun ia jadi sangat dekat dengan Sam dan yang lainnya.
Sekarang masih waktu pelajaran, Liya tentu hanya memperhatikan bu Sarah yang sedang mengajar fisika di depan tanpa tahu maksud antah berantahnya. Untungnya Liya masih punya satu teman yang sangat antusias sekali berteman dengannya.
Dera, panggil saja begitu, tapi Liya terkadang suka ganti-ganti namanya jadi Jderrr.
"Dera!" panggil Liya berbisik yang langsung di tanggapi dehaman Derra yang kini tengah sibuk mencatat dari papan tulis di depan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Because You I Pick You
Fiksi Remaja⚠Cerita ini tidak untuk plagiarisme⚠ *** Sebelumnya Liya berpikir ini akan mudah jika ia menyukai Sam diam-diam tanpa mengutarakan perasaannya. Liya terlalu pengecut dan acuh dengan perasaannya sampai rasa suka itu...