13⏰

2.4K 178 0
                                    

"Kenapa...kenapa kau sangat bodoh Jun Wal... bagaimana kalau kau tidak tau di dalam teh itu terdapat racun.. kau... kau akan..."

Jun Wal berdiri dari tidurnya dan mencium bibir Soo Jeong. Gwi Do yang melihat keintiman mereka segera pergi dengan tersenyum.

"Aku baru saja bangun dan kau sudah memberikanku cerama." Dengan melepas ciumannya.

"Kau..." kedua pipi Soo Jeong memerah.

"Aku baik-baik saja Seo Rim, tabib sudah memberikanku obat. Kau tidak perlu khawatir."

"Bagaimana bisa aku tidak khawatir, kau meminum racun dan buaya darat itu melemparmu begitu saja."

"Seo Rim." Suasana kembali tegang "bagaimana kalau kita kabur dari istana?" Jun Wal menggengam tangan Soo Jeong dengan lembut.

"Sebenarnya akupun perfikir sama tapi saat aku menemukan sebuah fakta aku tak ingin lari, aku akan menghadapinya."

"Maksudmu?"

Soo Jeong menceritakan kepada Jun Wal bagaimana ia bertemu pangeran Jeongin dan memberi tahu sebuah fakta. Di mana putri Seo Rim yang di benci saudara-saudaranya bahkan ibu selir Gong juga membencinya.

Dan bagaimana pangeran Han Kyul yang telah menjual wilayah bagian barat kepada pangeran Jeongin tanpa sepengetahuan yang mulia kaisar. Pangeran Jeongin juga mengancam putri Seo agar tidak membatalkan pertunangan mereka kalau tidak ingin rakyat wilayah barat menderita.

"Aku mengetahui rencana ibu suri Gong beserta saudara dan aku sudah memiliki rencana." Ucap Soo Jeong.

"Aku akan selalu mendukungmu apapun yang terjadi." Jun Wal memeluk Seo Rim dengan kasih sayang.

Jun Wal di rawat di ruangan tertentu dan itu membuat orang tak tau apa yang sedang di alamai Jun Wal. Hal itu di lakukan karna apabila pangeran Jeongin mengetahui Jun Wal masih hidup ia tak akan segan-segan membunuh Jun Wal.

Soo Jeong sedang berada di kamarnya untuk mempersiapkan pertunangannya. Para dayang membantu Soo Jeong berpakaian dan merias wajah. Walaupun Soo Jeong terlihat sangat cantik ia tak merasa bahagia.

Seorang kasim mengetuk pintu dan masuk memberi tahu Soo Jeong agar segera pergi ke aula untuk melaksanakan pertunangan.

Soo Jeong yang di bantu Soon Mi berjalan menghadiri aula. Di sana terdapat semua orang. Yang mulia raja duduk bersanding dengan yang mulia ratu. Ibu suri Gong duduk bersebelahan dengan ibu suri Ming yang di pangkuannya terdapat Na Na. Di sebelah lain terdapat saudara-saudaranya beserta kekuarga pangeran Jeongin dari kerajaan When.

Soo Jeong memandang sinis ke arah pangeran Jeongin yang berada di tengah-tengah dengan tersenyum licik. Soo Jeong di posisikan di depan pangeran Jeongin.

"Baiklah karna ini hari yang baik maka jangan menundanya. Silahkan memulai acaranya."

Setelah persembahan para penari dan musisi kini saatnya merekan menjalani inti dari acara. Seorang pelayan masuk ke dalam dengan membawa sebuah nampan yang berisi cincin.

"Pangeran Jeongin silahkan anda memakaikan cincin itu ke jari putri Seo Rim."

Karna melihat tangan Seo Rim yang belum datang dengan kasar pangeran Jeongin menarik tangannya dan memakaikan cincin itu. Semua orang bertepuk tangan. Dan sekarang berganti putri Seo yang memakaikan cincin di jari pangeran Jeongin. Soo Jeong hanya memegang cincin itu tetapi tidak ia pakaikan.

"Putri Seo kenapa anda ragu untuk memakaikannya." Selir Gong maju ke depan. "Apakah kau memiliki seseorang di hatimu." Selir Gong tersenyum sinis.

"Maaf semuanya apa yang di katakan ibu selir Gong benar saya telah memiliki seseorang di hati." Semua orang kaget dengan pengakuan putri Seo dan ibu selir Gong tersenyum.

"Putri Seo apakah kamu tau perbuatanmu itu. Kamu telah menghianati ku dengan memiliki seorang kekasih." Pangeran Jeongin ambil suara.

"Apa yang di katakan pangeran benar adikku putri Seo Rim. Kau telah mempermalukan istana Han." Pangeran Han Kyul ikut bicara.

"Pertama-tama saya ucapkan maaf atas prilaku saya, tetapi semua ini juga ada alasannya." Ucap Soo Jeong.

"Apa itu putri?" Tanya kaisar.

"Saya memang memiliki kekasih sebelum pertunangan ini dilaksanakan, tapi saat melihat ibunda dan ayahhanda bahagia akan pertunangan ini saya pun menerimanya." Soo Jeong menjeda. "Saya menerimanya dengan lapang dada tetapi pangeran Jeongin menghancurkannya, dia lelaki yang licik." Soo Jeong menatap pangeran Jeongin.

"Haha... apa maksudmu putri?" Tanya Jeongin.

"Pangeran Jeongin telah membeli beberapa wilayah kerajaan Han dengan ilegal dan beberapa bulan yang lalu pangeran Jeongin dan pangeran Han Kyul telah menjual belikan wilayah barat." Semua orang terkejut dengan apa yang di ucapkan putri Seo.

"A..apa ma..maksudmu adik Seo?" Kringat dingin mencucuri Han Kyul.

"Yang mulia anda dapat memerintahkan kasim untuk melihat dokumen wilayah barat yang hilang dari tempatnya."

"Baiklah kasim segera periksa dokumen itu!"

Dan tak beberapa lama kasim itu datang tanpa membawa sesuatu.

"Maaf yang mulia dokumen tidak ada di tempat." Kata kasim.

"Dan saya menyarankan anda untuk memerintahkan kasim anda untuk mengeledah kediaman pangeran Jeongin."

"Baik.." kasim itu segera mengeledah kediaman pangeran Jeongin dengan beberapa pasukan. Tak beberapa lama mereka datang dan membawa beberapa dokumen.

"Ini semua dokumen wilayah kosong kerajaan Han." Ucap yang mulia marah.

"Haiss... kenapa putri Seo tau dan kenapa aku tidak menyembunyikan dokumen itu.. bodoh."~batin Pangerang Jeongin.

"Itu semua sudah menjadi wilayah saya yang mulia kaisar." Jawab pangeran Jeongin dengan gemetar. "Saya sudah membelinya dari pangeran Han Kyul."

"Ckckck... pangeran Jeongin apakah kau tau kalau tindakan anda itu ilegal." Soo Jeong berjalan ke arah Jeongin.

"Tanah yang pangeran Han Kyul jual kepada anda tidak sah,, mengapa anda melupakan apabila bukan yang mulia kaisar yang beberi persetujuan dan stempel khusus maka tanah itu bukanlah tanah milik anda."

"Te..tetapi aku sudah membelinya dari pangeran Han Kyul." Han Kyul hanya bisa diam dengan hati yang tidak tenang.

"Apakah itu sudah di setujui oleh yang mulia... tidak... bahkan yang mulia kaisar tidak tau." Soo Jeong berjalan ke arah yang mulia kaisar.

"Yang mulia anda tau kalau itu jual beli ilegal jadi itu semua adalah penghianatan."

Yang mulia kaisar dilanda kemarahan. "Apa yang di katakan putri Seo benar, tanah itu akan saya ambil dari anda pangeran Jeongin itu adalah pengelapan dan pangeran Han Kyul kembalikan semua pembayaran pangeran Jeongin." Perintah yang mulua kaisar.

"Ba..baiklah ayahhanda."

"Pangeran Jeongin pertunangan ini di batalkan anda dan keluarga anda silahkan kembali ke istana When." Semua keluarga kerajaan When sangat malu dengan perbuatan pangeran mereka dan pergi dengan rasa malu.

"Dan kau pangeran Han Kyul,, kau telah menjual wilayah istana tanpa seizin dariku,, kau akan dihukum."

"Ampuni pangeran Han Kyul yang muluia, dia masih putra anda." Selir Gong bersujud di depan yang mulia kaisar.

"Baiklah karna dia adalah putraku aku akan menghukumnya dengan mengasingkan pangeran Han Kyul di daerah terpencil selama tiga tahun lamanya." Perintah yang mulia tak bisa di tentang.








TBC⏰

Its Time (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang