10. Pilih Yang Mana?

15 2 0
                                    

This part special to Kak Bagas.
___________________________________________________________________________________________

Happy Reading!!!


Di belakang sekolah. Lebih tepatnya taman belakang sekolah. Terduduklah seorang lelaki yang terlihat awut-awutan.

Ia duduk dengan menyenderkan punggungnya pada pohon buah duku yang ada di pinggir taman itu. Lelaki itu nenekuk kaki kirinya sebagai sanggahan tangan kirinya. Dan tak lupa ia menundukkan kepalanya seperti hendak berdoa.

Sedari tiga puluh menit yang lalu. Lebih tepatnya, saat bel istirahat berbunyi, lelaki itu memilih tempat yang sepi untuk menenangkan pikiran.

"Lah...ini anak!! Gue cari-cari juga! Taunya ada disini! " sentak seseorang yang membuat lelaki itu tak terkejut.

"Gue nggak nyuruh lo nyari gue. " jawaban yang sukses membuat sahabatnya mendengus kesal.

"Woy!! Gue ini nyariin lo karena gue khawatir! Gue sahabat dari kecil lo, jadi gue tau persis sifat lo tuh kayak gimana. "

Lelaki itu terus menunduk sambil membenarkan ucapannya dalam hati.

"Lo lagi ada masalah ya? " lelaki itu hanya menggeleng. "Huh, gue tau kalo lo lagi ada masalah, pasti lo bakal menyendiri. Ini nih, contohnya. " ungkap sahabatnya itu.

"..." si lelaki masih enggan untuk membuka suaranya.

"Bagas! Gue mohon...lo kasih tau apa yang terjadi sebenarnya? " pinta sahabatnya dengan muka memelas.

Lelaki yang ternyata Kak Bagas menoleh dan terkejut dengan wajah sahabatnya. Biasanya kalau dia sudah seperti itu, berarti ia sudah mengalami kepo tingkat akut.

"Gio...lo nggak perlu tau..." ujar Kak Bagas.

"Yah...kok gitu sih? Lo nggak nganggep gue sebagai sahabat lo? " jengkel sahabat yang bernama Kak Gio.

Kak Bagas menghela nafas pelan. "Tapi lo jangan ngomong siapa-siapa ya? " Kak Gio mengangguk dengan semangat.

"Gini...gue...gue...lagi...kepikiran sama Akira. "

"Hah? Akira? Gue kayak pernah denger? " bingung Kak Gio.

"Akira itu---"

"Diem-diem! Biar gue tebak! " Kak Gio bertingkah seolah sedang berfikir keras. "Akira...Akira...bukannya dia itu...anak yang baru pindah itu? " tebak Kak Gio yang diangguki oleh Kak Bagas.

"Terus, kenapa lo mikirin dia? " tanya Kak Gio.

"Huft...Akira itu suka sama gue. Gue tau kalo dia suka sama gue sehari sebelum dia pindah. Lo tau Ades kan? Adiknya Kak Anggi? " Kak Gio mengangguk. "Nah, gue tau dari dia. Saat gue tau kalo Akira ada rasa sama gue, gue kayak seneng banget gitu. Dan, waktu Akira mau pergi anak osis kan pada ngucapin salam perpisahan sama dia, nah disitu gue langsung peluk Akira. Erat banget. Dan...gue ngucapin terima kasih ke Akira. Waktu gue nge-chat Akira, gue juga ngucapin terima kasih. Tapi, nggak tau buat apa. " jelas Kak Bagas panjang kali lebar tinggi.

"Ehm...jadi disini itu ceritanya lo lagi kepikiran Akira? " tanya Kak Gio sambil manggut-manggut.

"Ya...gitu lah. "

DolLove[Tahap Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang