30. Petunjuk

13 2 1
                                    

"Guys! Gimana kalo kita nge-dance dua atau tiga lagu. Terus yang lain dinyanyiin aja. " ucap Akira memecah keheningan ketika mereka sedang beristirahat.

Jadi Akira dan yang lain baru saja selesai nge-dance satu lagu.

"Iya gue setuju. Mendingan kek gitu aja. Ngemat tenaga. Terus juga kakel kita belum tentu suka kalo kita nge-dance terus. " jawab Ades.

"Ya udah kalo gitu kita setuju! " ucap Putri, Zufa, dan Tyas bersamaan.

Mereka berlima akhirnya melanjutkan latihan yang sempat tertunda. Mereka semua sangat semangat dalam melakukannya.

*****

Yoga pov

Aku selalu tersenyum saat aku mengingat kejadian itu. Hah, rasanya sangat senang mendapat senyuman dari orang yang ku sayang.

Tapi aku pun tau, kalo dia menyukai temanku sendiri. Bagas.

Mau bagaimana lagi. Perasaan itu datang dengan tiba-tiba. Toh, kamu semua sudah akan memperebutkan Akira secara sehat.

Aku terus tersenyum sambil memandang luar jendela.

Persetan dengan tatapan teman sekelasku yang lain.

Mereka menatapku dengan tatapan aneh. Bodo amat!

"Bro! Lo kenapa sih? Dari tadi senyam senyum mulu! Kaya orang gila lo! " sindir Satriya.

"Apa urusan lo? Gue inih yang senyum bukan lo! " sewot-ku.

"Lo lagi kasamaran ya? " goda Satriya.

"Gue emang udah dari dulu kali. " jawab ku asal.

"Emang bener ya? Lo, Bagas, Alri, Dika, Ridho pada suka ke Akira? " tanya Satriya.

"Hem. " jawabku.

"Sebenernya Akira itu secantik apa sih? " tanya Satriya.

Aku menjawab. "Sebenernya, dia itu nggak cantik-cantik amat sih. Cuma, dia itu baik, pokoknya sifatnya dia yang kita sukai. Dia itu bener-bener kriteria kita semua. "

"Alah!! Cantikan juga temennya. Ades! " celetuk Satriya.

"Katanya cantik, tapi lo-nya nyelingkuhin dia! " sindir ku pada Satriya yang membuat-nya enyah dari hadapanku.

Author pov

Seperti biasa.

Kak Bagas, Kak Alri, Kak Gio, Kak Ridho dan yang lain berkumpul di salah satu rumah temannya seusai pulang sekolah.

Masih sama dengan tadi, Kak Yoga masih saja senyam-senyum sendiri.

Temannya pun juga menatap dengan tatapan aneh. "Apa? Pada liat-liat? " tanya Kak Yoga.

Kak Ridho mendekat. "Nggak anget kok! " ucapnya setelah mengecek jidat Kak Yoga dengan punggung tangan.

"Apaan sih? Gue sehat nggak sakit! " protes Kak Yoga.

"Serius lo sehat? " tanya Kak Bagas tak percaya.

"Ya iyalah sehat. Buktinya aja gue biasa aja. Nggak pucet nggak kan? " jawab Kak Yoga agak kesal.

"Tapi kayaknya lo lagi nggak sehat deh Ga. Buktinya dari jam pelajaran ke-tujuh, lo senyam-senyum sendiri. " sergah Kak Satriya.

"Ooooh. Jadi si Yoga senyam-senyum sendiri dari tadi toh. Emang kenapa sih Ga? " tanya Kak Alri.

"Ehm...gue lagi seneng aja! "

"Lo masih sempet seneng, dikala kita semua lagi mikirin cara biar Akira maafin kita? Gila lo! " cercah Kak Bagas.

DolLove[Tahap Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang