28. Fakta Pemfitnahan-dua

11 2 2
                                    

"Ibu membesarkan kamu buka buat jadi tukang fitnah Sekar! " teriak Bu Wati.

"Tapi Sekar benci sama Akira bu! Aku nggak suka liat dia deket sama kalian. Terutama kalian berempat. " teriak Sekar.

"Tapi nggak kayak gini caranya! " gentak Kak Bagas.

Akhirnya yang memberi hukuman kepada Sekar adalah Bu Wati, Bu Nur, dan Pak Karman.

Sementara Kak Bagas dan yang lain kemas-kemas dan langsung pergi dari tempat itu.

Flashback off

"Waktu itu lo bilang kalo Akira keseleo? Iya? " tanya Kak Bagas memecah keheningan sambil menunjuk Kak Yoga.

"Iya. Dia keseleo. " jawab Kak Yoga.

"Dan apa yang gue lakuin hah? Gue nyeret Akira, nglempar Akira, sampe Akira pulang sendiri jalan kaki tanpa gue mikirin kalo kakinya aja masih sakit!! " geram Kak Bagas.

"Pokoknya, kita harus klasifikasi urusan ini sama Akira se-segera mungkin. Besok kita harus bicara sama Akira! " usul Kak Alri dan di setujui oleh yang lain.

*****

"Lo inget apa yang gue anjurin kan Ra? "

"Iya gue inget Adestya!! Gue harus pasang muka datar dan terkesan dingin. Dan selalu menghindar kalo ketemu sama mereka. Iya kan? "

Ades mengangguk senang. "Tapi lo nggak ikut ngindarin mereka kan? " tanya Akira.

"Ikut lah! " jawab Ades.

"Loh kok lo ikut sih? Mereka tuh pasti juga sama Kak Satriya. Masa lo mau ngindarin dia juga? " tanya Akira.

"Biarin lah! Gue juga udah putus inih sama dia. Dasar tektonik bangke! " maki Ades.

"Putus? Kenapa? " kaget Akira.

"Nanti gue jelasin. Saatnya kita beraksi! " ucap Ades.

Mereka mulai melewati kawasan para lelaki yang dihindari. Di sana sudah ada Kak Bagas, Kak Gio, Kak Alri, Kak Dika, Kak Ridho, Kak Yoga, dan Kak Satriya.

Akira dan Ades memasang wajah datar. Mereka tak sedikit pun melirik ke kakak kelasnya itu.

"Akira!! Ades!! " sapa Kak Gio sok ramah. Tapi yang disapa hanya memasang wajah datar tanpa menoleh dan terus melanjutkan jalannya.

Kak Bagas dan yang lain mengehela nafas pasrah. "Emang ada apa sih? " tanya Kak Gio.

"Nanti gue jelasin! " jawab Kak Bagas singkat.

*****

Upacara berjalan dengan lancar. Petugas upacaranya pun melakukan tugas mereka dengan baik.

Akira dan Ades berjalan menuju kelasnya. Mereka merutuki sekolahnya karena letak lapangan upacara harus melewati kelas kakak-kakak yang dihindari.

Dan benar saja, disana sudah ada Kak Bagas, Kak Gio, Kak Alri, Kak Dika, Kak.Ridho, Kak Yoga, dan Kak Satriya.

Ades dan Akira kembali memasang wajah datar nan dingin. Tak sedikit pun mereka melirik Kakak kelas.

Kak Bagas dan yang lain sudah menjelaskan masalahnya kepada Kak Gio dan Kak Satriya ketika amanat upacara berlangsung.

"Akira! Tunggu! " Kak Alri mencegah Akira.

Akira tak bergeming. Begitu pun Ades. "Ra, kakak eh..maksudanya kita mau bicara sesuatu! " ucap Kak Yoga sambil mendekat.

"Nggak ada yang perlu dijelasin. Semua udah bener. Gue nyiksa Sekar. Sekarang gue mau balik ke kelas! " ucap Akira dengan mengubah bahasa dan melepas cekalan Kak Alri pada tangannya.

Akira dan Ades berlalu meninggalkan tempat itu. Akira sudah tak kuat lagi. Ia memilih berlari sambil menutup mulutnya agar tak terdengar isakannya.

Ades menghela nafas berat. Ia tau bahwa sahabatnya itu sedang berusaha untuk melewati ini semua. Ia juga tau bahwa sahabatnya ini susah untuk melalui semua ini.

Akira duduk di pinggiran masjid sekolah. Ia menangis tersedu-sedu. Ia masih sakit hati atas perlakuan kakak kelasnya.

Ia tak menyangka bahwa mereka akan percaya begitu saja tanpa adanya bukti yang kuat.

"Ra, udah lah! Lo coba lupain setan aja duli. Terus lo coba buat menjauh dari kakak kelas laknat itu. Step by step gitu! " ucap Ades yang baru sampai.

"Iya gue tau. Tapi gue nggak bisa langsung kayak gitu. Walaupun gue tau satu-satu, tapi gue nggak bisa! " jawab Akira.

"Gue yakin lo itu wanita yang kuat dan tegar. Gue bakal bantu lo buat nglupain mereka semua! " ucap Ades menyemangati Akira.

"Udah jangan nangis lagi. Bentar lagi KBM dimulai! " lanjut Ades.

Kak Bagas memandangi Akira dengan rasa bersalah. Yang namanya cowok yang nggak peka ya...tetep aja nggak peka.

Kak Bagas memang sudah merasa bersalah. Bukannya mengejar Akira lalu minta maaf, dia malah lanjut apel lagi sama Kak Laras.

*****

Semua siswa laki-laki berjalan ke arah masjid sekolah sebelum pulang ke rumah masing-masing.

Ritual biasa yang dilakukan oleh murid SMA KARYA NUSANTARA. Shalat ashar berjamaah sebelum pulang.

Shalat dibagi menjadi dua sesi. Yaitu sesi pertama dilakukan oleh siswa laki-laki. Sedangkan sesi kedua dilakukan oleh siswi perempuan.

Sambil menunggu, siswa laki-laki shalat, siswi perempuan membersihkan kelas bersama-sama.

Akira sedang menyapu bagian depan kelasnya. Tak sengaja pandangannya bertatapan langsung dengan mata Kak Bagas.

Akira langsung membuang muka dan masuk kedalam kelas memanggil seseorang untuk membantunya di depan.

Saat keluar, tak sengaja ia bertabrkan dengan Kak Yoga.

Karena Kak Yoga terlalu tinggi, muka Akira menabrak dada Kak Yoga. "Kamu nggak papa kan Ra? "

"Hem..." jawab Akira dingin dan langsung pergi meninggalkan Kak Yoga.

"Ciee...yang abis tabrakan sama jengkol..." goda Ades.

"Apaan sih lo? Nggak jelas deh!! Tabrakan sama jengkol bau tau! " jawab Akira sambil sedikit bergurau.

"Bau apa? Pesing? Kaya ompol dede bayi? " tanya Ades menggoda lagi.

"Jengkol yang ini beda Des. Baik dari segi bentuk maupun bau. Kalo jengkol yang dipasar, itu kan bulet. Nah, kalo yang disini panjang banget! "

"Hahahaha.. terus kalo baunya gimana? " tanya Ades jail.

"Baunya...baunya itu acem. Ihh, bau kecut nggak ada wangi-wangi nya. Hahaha! " jawab Akira sambil tertawa dan Ades juga ikut tertawa.

DolLove[Tahap Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang