Sekelompok remaja yang tergabung dalam 'Secret Society' sedang berusaha menguak kasus pembunuhan guru BK di sekolah mereka. Tidak hanya itu, usaha mereka dalam menumbangkan rezim dalam otoritas kepala sekolah kotor pun menjadi strategi lain untuk me...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**************
<<< POV Hadish >>>
...
"Kami berteman sejak lama. Awalnya saya nggak ada maksud sama sekali untuk menjadikan mereka berdua pacar saya, Pak. Saya tidak tahu bagaimana awalnya mereka memulai, tapi diam-diam mereka sama-sama menyukai saya dan menyimpan perasaan sebanyak itu. Kami sudah sangat dekat dan akrab sejak SMP. Hubungan kami baik-baik saja sebagai sahabat. Sampai Arik yang mulanya ngaku suka sama saya di depan Roman."
Gue menyodorkan kotak tisu supaya Hanin lebih mudah mengambilnya.
"Dari sana hubungan mereka mulai aneh. Tidak seakrab dulu. Yang seperti tadi bukan cuma satu kali, Pak. Tapi udah nggak kehitung. Saya pernah lepas kendali waktu marah di depan mereka, saya berteriak kalau saya akan menjadikan mereka berdua pacar saya. Asalkan mereka tidak terus berseteru. Dan salah satunya akan saya gugurkan jika saya tidak bisa bertahan lebih lama dengan mereka.
Saya tahu ini salah. Saya dipanggil lonte oleh anak-anak. Saya dipanggil murahan. Telinga saya sudah pekak mendengar julukan yang lebih kasar dari itu. Jablay. Padahal nggak.
Saya cuma ingin menyelamatkan hubungan Roman dan Arik saja. Saya ingin mereka tidak seperti ini. Saya menyesal memberi mereka berdua kesempatan yang sama. Saya tahu keputusan yang terucap ketika saya marah itu tidak tepat.
Saya nggak tahu harus gimana. Berulang kali saya konsul ke sini. Tapi nggak bisa. Buntu. Pak Apey, Bu Tantri, mereka belum memberi saya solusi. Mereka hanya menyarankan lepaskan dua-duanya. Tapi itu berbahaya buat saya dan Arik atau Roman."
Gue yakin sebenarnya sudah ada solusi yang bisa diambil oleh Hanin dari sesi konselingnya. Hanya saja dia masih bingung saja dalam mengambil sikap. Ini bukan soal Bu Tantri atau Apey. Tapi anak ini saja yang belum berani memutuskan. Alih-alih berkaca pada perasaannya sendiri, dia malah tidak menerima nasihat orang lain.
"Saya berani langsung terbuka sama Bapak, karena melihat tadi yang Bapak lakukan ke mereka di saat bersamaan. Mereka takut sama Bapak. Saya nggak bisa begitu. Jika saya menahan Arik, maka Roman cemburu. Dan sebaliknya."
Lagian sih ini anak ada-ada aja pake memutuskan untuk menjadikan dua cowok itu pacarnya sekaligus. Yang ada bukannya berlomba jadi yang terbaik, dua cowok itu pasti malah menjagokan rivalitas untuk menumbangkan satu sama lain.
Gue ya pernah abege dan jatuh cinta, tapi nggak gini-gini amat. Sembari mendengarkan dia yang terus menumpahkan semuanya, pikiran gue berputar. Apa yang tepat untuk gue sampaikan ke dia? Bagaimana cara membuat dia menemukan keputusan yang tepat tanpa memberatkan? Bagaimana gue membuat dia paham? Bagaimana caranya supaya dia tahu bahwa semuanya perlu diperbaiki tanpa berkesan menyalahkan?