#12

2.2K 179 17
                                    

Udah seminggu lebih, Naara masih damai sama tidurnya.

Jihoon, selalu senyum setiap dia dateng kekamarnya Naara. Bukan senyum bahagia, tapi senyum penuh kesedihan.

Kemaren, Woojin, Daehwi sama Jinyoung jenguk Naara kesini kata Seungmin.

Jihoon ga ketemu mereka, soalnya Jihoon ga disana pas mereka dateng.

"Na, kamu kapan sadar sayang? Kamu ga kangen gitu sama aku?" Jihoon duduk dikursi pinggir kasur Naara. Tangannya genggam erat tangan Naara.

"Na, kamu lagi apa sih, ko akunya ga dijawab? Disana lebih asik ya? Na, kapan kamu pulang sayang?" Jihoon nangis lagi kaya biasanya.

Sekarang Jihoon kurusan. Dia jarang makan. Senyum aja susah. Untung, Jihoon pinter sandiwara didepan publik. Dia selalu keliatan tenang.

Cuma, beberapa hari ini Jihoon diliburin sama agensinya, soalnya keadaan Jihoon udah ga memungkinkan buat dateng ke acara acara.

Agensinya pake alesan Jihoon kecapean buat konfirmasi setiap acara.

"Na, sayang, aku kangen sama kamu. Aku kangen sama kamu. Aku kangen sama kamu" Jihoon larut sama tangisannya malem ini.

***

"Bun, ayah kangen sama bunda" kata anak kecil yang rambutnya dikucir dua. Baju putihnya keliatan bagus sama pemandangan pantai dibelakangnya.

"Ayah pasti bahagia disana, Bunda disini aja sama Eunsa ya" kata si 'bunda' sambil ngerapihin rambut si anak yang namanya Eunsa.

"Tapi ayah bilang, ayah kangen sama bunda" Kata Eunsa lagi. Matanya natap Bundanya penuh harap.

Harapan biar Bundanya mau pulang ke ayahnya.

"Nanti ya sayang, kalo udah waktunya, Bunda bakal ketemu lagi sama ayah" si Bunda mulai berkaca kaca.

"Kata ayah cepetan Bun, emang bunda ga kangen sama ayah?"

Si Bunda diem.

"Bunda juga kangen sama ayah Nak, tapi Bunda belum bisa pulang" Si Bunda mulai nangis didepan anaknya.

Eunsa, dia ngehapus airmata Bundanya.

"Eunsa bisa anterin bunda pulang, ayo bun" Eunsa ngulurin tangannya.

Bundanya genggam tangan Eunsa, dia ikutin setiap langkah Eunsa.

"Bun, nanti kalo udah ketemu ayah, bunda jangan lupain Eunsa ya. Kasih tau Ayah kalo Eunsa sayang sama Ayah" kata Eunsa disela sela langkahnya.

"Iya sayang, kamu jaga diri baik baik disini. Nanti Eunsa bakal ketemu lagi sama Bunda, sama Ayah juga"

Mereka berhenti didepan pintu putih besar.

"Eunsa jangan nakal ya sayang, Bunda pergi dulu"

Bundanya, pergi lewat pintu itu. Eunsa, dia senyum lebar. Bundanya pulang ke Ayahnya.

"Ayah, Bunda udah pulang" bisik Eunsa entah ke siapa dia ngomong.

***

Jihoon bangun jam 2 malem. Dia tatap lagi Naaranya yang masih 'tidur'.

Hatinya sakit lagi, dia ambil kotak silver yang sekarang selalu dia bawa kemana mana.

"Aku minta maaf Na, aku ga jagain kamu bener bener" Jihoon terpuruk lagi.

Mukanya udah ga karuan. Kantung matanya item besar, pipinya tirus, bibirnya kering, rambut acak acakan.

Jihoon stres sekarang. Dia rasa dia mau nyerah aja kalo liat Naara.

HOME [Park Jihoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang