"Siapa 'sih Ra?" tanya Alfa yang penasaran karena Ara sudah cukup lama untuk melihat siapa tamu yang datang, lalu berakhir dengan menghampiri kembarannya.
Alfa berhenti melangkah saat melihat Ara tengah membeku menatap sosok tamu tak terduga yang ada di hadapannya. Dia mencoba untuk menyadarkan Ara dengan menepuk bahunya.
"Ra, woy kenapa diem aja?" bisik Alfa tepat di belakang Ara.
Ara langsung tersadar dan berkata, "dia temen Elvan. Namanya Jeno."
Ternyata tamu tak terduga itu adalah Jeno; sahabat Elvan, kekasih Ara.
Jeno? Untuk apa laki-laki itu datang ke rumah Ara? Bukankah... Jeno tidak terlalu menyukai Ara? Ah, entahlah.
"Itu gue juga tau. Gue satu sekolah sama dia dan Elvan. Terus ngapain lo diem aja di sini? Kok itu si Jeno nggak di suruh masuk?" sahut Alfa.
Jeno hanya menatap Alfa sambil tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal. "Udah nggak apa-apa."
"Lah, ngapa lu cengengesan? Tumbenan amat." Alfa mendekat ke arah Jeno. "Nggak usah cari gara-gara sama kembaran gue," bisiknya.
"Jadi... mau apa lo ke sini?" tanya Ara dengan tatapan tak bersahabatnya.
Jeno menatap Ara dengan ekspresi datar. "Gue mau jemput lo sekalian ngajak lo ke suatu tempat, Ra," jawabnya.
"Hah? Maksudnya gimana? Kok?... tumben?..." Ara memekik tak percaya dengan ucapan Jeno.
Jelas saja, karena setahu Ara... Jeno itu tidak suka dengan dirinya. Tapi ini? Jeno mengajaknya jalan. Apa ini permintaan Elvan?
Mana mungkin!
Alfa menyerngitkan dahinya. Dia bingung dengan Jeno dan Ara. Mereka sebenarnya ada apa? Kenapa sangat kentara kecanggungan diantara keduanya --Ara dan Jeno.
"Elvan nggak bisa nemenin lo jalan, karena ada kejadian nggak terduga hari ini..." sahut Jeno.
Ara semakin tak mengerti maksud ucapan Jeno. "Elvan kenapa emangnya? Nggak mungkin dia nyuruh orang buat nemenin gue jalan."
"Terserah 'sih mau percaya atau nggak. Coba aja lo hubungin Elvan kalau mau bukti," tantang Jeno.
Sudah jelas Elvan tak bisa dihubungi karena ponselnya yang tertinggal. Bagaimana cara Ara untuk menghubungi Elvan?
Mendesah pasrah, akhirnya Ara percaya dengan ucapan Jeno. Dia akan kembali bersiap untuk ikut dengan Jeno. Walau sempat curiga, Ara mencoba menepisnya karena tak mungkin Jeno akan mencelakainya bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
era Millenial | Jung Sungchan ✓
Short Story[Series Lokal] "Kamu berhak mendapatkan yang lebih baik dariku. Bukan berarti aku menyerah, aku hanya menyadarinya sejak awal." *** Ayyara Maharani Aneska harus menelan pahitnya kenyataan bahwa apa yang ia harapkan tak semuanya dapat berjalan dengan...