11. Kabur

2.5K 312 3
                                    

Di dalam tenda. Dengkur Randu dan irama napas Dayu masih terdengar.

Srekk... srekk... krekk... krekk...

Bunyi tak wajar itu samar-samar menembus kesadaran Dayu yang sedang di alam mimpi. Suara apa itu? Insting Dayu tiba-tiba menjadi awas. Dia tak lagi berada di dunia mimpi, tetapi sudah kembali. Matanya terpejam, tapi telinganya merespon suara-suara dari luar. Ada sesuatu. Tidak. Bukan. Ada orang! Dayu membelalak, menajamkan inderanya ke sekitar. Ada yang tidak beres, pikir Dayu. Jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya. Dia menendang betis Randu sekuat tenaga.

"Akkh..."Berhasil. Walaupun Randu meringis kesakitan dan memelototinya.

"Ssshhh..." Di-luar-ada-orang! katanya tanpa bersuara. Dayu lantas menambahkan gerakan isyarat, kemasi tas, kita keluar lewat belakang tenda! Menunjuk tas dan bagian belakang tenda. Randu menanggapi dengan anggukan sigap. Dalam diam mereka mengemasi perlengkapan mereka. Dayu mengintip keadaan dari bagian belakang tenda. Jari tangannya membentuk tanda oke.

Dayu yang keluar pertama kemudian Randu. Benar saja. Begitu mereka keluar dua puluh pasang mata menatap mereka dari jarak lima puluh meter di belakang mereka.

"LARI!!" sergah Dayu memegang tangan Randu.

"KEJAR MEREKA!" teriak salah satu dari mereka.

Mereka tak tahu mau kemana. Yang penting menyelamatkan diri! Mereka terus berlari mene-mbus hutan. Senter di depan mereka sebagai penerang jalan, banyak semak-semak yang durinya melukai mereka. Mereka terus saja berlari. Hutan seakan tak ada ujungnya, gelapnya sama.

Di belakang mereka suara kasar laki-laki tampak gaduh mengejar dalam hutan. Dayu dan Randu mulai ketakutan, suara-suara itu makin dekat. Pegangan tangan Dayu semakin berat, pertanda kaki Randu sudah mulai kehilangan tenaganya.

Secercah harapan datang, saat cahaya senter mereka menumbuk seseorang di kejauhan. Tanpa pikir panjang, Dayu berteriak minta tolong.

"TOLONG!!! Hhh...tolong kami!! Hhhh..." katanya sambil berlari mendekatinya. Dipandanginya orang itu. Rasanya siluet itu tidak asing.

"Aaaa...!" Randu berjengit menekapkan mulutnya, "ITU, HANTU GADIS ITU!" teriaknya. Mereka bertatapan dengannya. Si gadis menelengkan kepalanya dengan perlahan. Ya tuhan! Apalagi yang lebih buruk dari ini? batin Dayu. Bola mata putih, seringai gigi yang menguning, rambut riap-riapan, dan pakaian kebaya dan jarik. Mendadak mereka membeku di tempat.

"Kita harus kemana?!!" tanya Randu panik. Dayu menengok ke belakang, suara-suara itu makin dekat, lalu dia melempar pandangannya ke depan, gadis hantu itu juga melayang makin dekat. Tubuhnya melayang sedikit di atas tanah.

"AKU TIDAK TAHU!!" sergah Dayu kasar.

"TAPI KAU PEMIMPINNYA!!" jawab Randu balas berteriak.

"APA KAU MAU KUTAMPAR LAGI?!?" bentak Dayu.

Dayu menarik lengan Randu menyamping, mengambil jalur kiri.

"MAU SAMPAI KAPAN KITA LARI?!" keluh Randu kesal.

"Sampai kita... MATI DAN BERTEMU ALUNG LAGI!!" Dayu menjerit frustasi dan dilihatnya air mata mengalir lagi di pipinya. Mereka tidak tahu kapan pelarian ini akan berakhir. Di sisi kanan mereka, si hantu mengejar, sementara gerombolan yang sudah menyadari mereka berbelok, juga mengikuti dari belakang.

Mereka menoleh ke belakang, tubuh-tubuh lelaki tanpa atasan berkejaran di belakangnya, mereka berhasil mengejarnya! Ketika mereka menoleh ke depan, gadis hantu tepat di depan mereka. Sontak mereka mengerem mendadak. Mata mereka membelalak ngeri, melihat wajahnya sedekat ini.

SHOOO!!

"Ah...apa yang?" Dayu meraba lehernya, rasanya ada sebuah benda tajam kecil yang menusuk lehernya. Tiba-tiba Dayu merasakan kantuk yang luar biasa.

BRUKK!! Tubuh mereka berjatuhan ke tanah. Pingsan.

Dari kejauhan kawanan pria itu mulai mendekat. Melihat ini, si gadis hantu segera menguap lenyap. Salah seorang dari mereka membawa seruling bambu. Dialah yang melepaskan jarum beracun pada Dayu dan Randu, agar mereka pingsan.

"Bawa mereka!" perintah sang pemimpin kelompok. Dan tubuh Dayu dan Randu diangkat oleh dua orang pria berbadan besar.

Dalu Candrama [Pemenang Wattys Award 2020] [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang